Pengasuh Anak di Palembang Dianiaya dan Disekap, Pelaku Minta Uang Tebusan
Merdeka.com - Video penculikan yang dialami RM (25), pengasuh anak di Kota Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi viral di media sosial. Dari video tersebut, tampak seorang wanita berbaju merah sedang diacungkan pisau di lehernya dan kepalanya dibenturkan oleh orang tidak dikenal ke dinding. Penganiayaan yang direkam tersebut, menunjukkan wajah RM yang tampak ketakutan dengan rambut panjang acak-acakan.
"Aku tidak takut mati, silakan bunuh aku. Bunuh saja, tidak apa-apa," ujar RM dalam video tersebut, Rabu (15/4).
Selain itu, video yang beredar yaitu kondisi RM yang sedang digantung, diinjak-injak, mulut disumbat kain dan dianiaya oleh pelaku.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
-
Bagaimana video korban tersebar? Setelah handphone selesai diperbaiki, selang beberapa hari sejumlah rekaman video syur milik korban bersama seorang pria beredar di media sosial dan menjadi viral.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Bagaimana pelaku melakukan penikaman? Korban sempat melihat pelaku mengambil senjata tajam jenis badik dari kamar kekasihnya. Kemudian terjadi perkelahian antara pelaku dan korban, namun pelaku berhasil mengambil senjata tajam miliknya dari saku jaketnya dan langsung menikam korban secara berulang kali yang mengakibatkan korban meninggal dunia,' kata mantan Kapolresta Palembang ini.
Tidak hanya video itu saja, screenshot percakapan antara istri M Hadi Nugraha (32) majikan RM dan pelaku penculikan RM pun, turut di-posting di akun Instagram tersebut.
Dalam percakapannya, pelaku penculikan meminta uang tebusan, agar RM bisa lepas dari sanderaannya.
Pelaku juga mengancam akan membunuh RM, dengan cara menggantung tubuh RM. Ancaman ini akan dilakukan, jika majikan RM tidak mentransfer uang sesuai yang diinginkan pelaku.
"Kalau mau teman kamu selamat, siapkan uang tebusan. Saya tidak bercanda. Kalau tidak mau, anak ini celaka. Bilang suami kamu, jangan sok pintar mau lacak saya. Kamu pikir saya tidak bisa lacak alamat kalian. Di hape anak ini semua tertera, jadi jangan main-main," tulisnya.
"Saya masih menunggu, transfer sekarang atau kalian akan menyesal. Ke rekening Mandiri atas nama Arini, sebagai permulaan Rp700.000, langsung kirim bukti," ungkap pelaku.
KGS M Hadi Nugraha (32) majikan RM membenarkan, jika korban bekerja di rumahnya di Palembang, lalu mengalami penculikan oleh orang yang tak dikenal.
"Iya benar itu baby sister yang kerja di tempat kami. Tapi mohon maaf kami belum bisa cerita banyak karena menunggu arahan dari polisi," katanya.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrim Polda Sumsel Kompol Suryadi mengatakan, korban merupakan pengasuh anak, yang tinggal di Kecamatan Ilir Timur I Palembang Sumsel. Mereka juga sudah menerima laporan dugaan penculikan yang dialami korban.
Laporan penculikan tersebut dilakukan majikan korban di SPK Polda Sumsel, pada hari Selasa (14/4) sekitar pukul 19.30 WIB.
"Majikan korban sudah melapor tentang dugaan penculikan yang dialami RM. Karena sebelum diculik, korban sempat ke Polsek Ilir Timur 1 Palembang, untuk membuat laporan tindakan penipuan pembelian ponsel di online," ujarnya.
Dari pengakuan pelapor, korban awalnya berangkat ke Polsek IT 1 Palembang bersama Ahmad Deling, supir pelapor. Lalu, korban mengirim pesan di aplikasi WhatsApp, jika laporan tersebut harus bersama bukti, berupa rekening koran transaksi pembelian ponsel.
Setelah dari Polsek IT 1 Palembang, korban menunggu supir pelapor yang akan menjemput. Namun tiba-tiba, majikan korban mendapatkan pesan jika RM sedang disandera oleh pengirim pesan tersebut.
Pelaku mengirim video, foto dan meminta uang tebusan total Rp200 juta. Pesan tersebut tertuju ke nomor majikannya dengan meminta uang tebusan sebesar Rp50 juta, ke pengurus penyaluran pengasuh anak sebesar Rp100 juta dan pacar korban sebesar Rp50 juta.
"Kita langsung turunkan tim anggota, karena kejadian ini menonjol. Kita membentuk dua tim ke lapangan utuk melakukan klarifikasi, lalu mencari keberadaan korban," ucapnya.
Kanit Reskrim IT I IPTU Alkap menuturkan, sebelum terjadi dugaan penculikan tersebut, korban datang ke Polsek IT 1 untuk melapor penipuan online.
"Tapi saat itu laporan belum bisa diterima, karena saat diminta bukti pembayaran dia tidak bisa menunjukkannya," ujarnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku tiba-tiba menggigit kaki kirinya. Sontak bocah itu menangis histeris sambil memegangi kakinya.
Baca SelengkapnyaKapolsek Pasar Minggu, Kompol Anggiat Sinambela membenarkan adanya kejadian penyanderaan bocah itu. Kepolisian menyebut pelaku merupakan ayah korban sendiri.
Baca SelengkapnyaDari hasil interogasi awal, penculikan dan penganiayaan itu bermotif dendam dan persoalan hubungan asmara.
Baca SelengkapnyaPerempuan itu beberapa kali mengayunkan parang diduga tumpul ke tubuh ibunya meskipun korban sudah tak berdaya.
Baca SelengkapnyaD berulang kali melibas KGL menggunakan tali pinggang hingga membuat anak perempuan itu menjerit kesakitan
Baca SelengkapnyaTerduga pelaku berinisial R, warga Kelurahan Ledeng, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Sejauh ini, sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban langsung melaporkan kasus tersebut usia viral.
Baca SelengkapnyaTim sedang dalam perjalanan menuju Jakarta setelah berhasil menangkap pelaku di Palembang
Baca SelengkapnyaDalam kasus yang sudah dilaporkan ke Polresta Pekanbaru pada Mei 2024 itu, kepolisian sudah memeriksa sebanyak empat saksi.
Baca SelengkapnyaVideo anak perempuan diikat rantai pada bagian leher dengan luka lebam di wajah itu viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKorban yang belakangan diketahui inisial AK (17) ditemukan di depan rumah warga di Alang-Alang Lebar Palembang.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca Selengkapnya