Penyerang Pospol di Lamongan Pecatan Polisi Pernah Terlibat Penembakan Guru Ngaji
Merdeka.com - Peristiwa penyerangan pos polisi (pospol) di Lamongan oleh dua orang pelaku yang sudah tertangkap polisi, justru menguak cerita lama. Sebab, salah satu pelaku, Eko Ristanto alias ER, ternyata merupakan pecatan polisi yang pernah terlibat kasus pembunuhan pada 2011 silam.
Informasi yang dihimpun merdeka.com, saat masih berdinas terakhir di Polres Sidoarjo, tersangka Eko Ristanto masih berpangkat brigadir satu (Briptu). Pada 28 Oktober 2011, Eko beserta dengan 6 anggota Polres Sidoarjo, terlibat peristiwa penembakan yang berujung kematian seorang guru ngaji bernama Riyadhus Solihin.
Kasus tersebut sempat fenomenal, lantaran ada upaya merekayasa cerita, yang seolah-olah korban adalah pelaku tindak kriminal.
-
Kenapa Polisi diserang? Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Apa yang dilakukan polisi tersebut? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Kenapa polisi menangkap Epy Kusnandar? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya.
Hingga pada 26 Maret 2012, Eko sebagai eksekutor, divonis bersalah oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo, dengan hukuman 11 tahun penjara. Vonis hakim itu 1 tahun lebih ringan dari tuntutan jaksa yang meminta agar Eko dihukum 12 tahun penjara.
Kini, nama Eko kembali mencuat setelah ia menyerang Bripka AA usai merusak pos polisi di Lamongan bersama dengan MSA yang masih berumur 17 tahun.
Eko sendiri, kini berdomisili di Lamongan. Di Lamongan, ia diketahui bekerja sebagai kuli panggul ikan di sebuah tempat.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera membenarkan jika Eko yang kini tersangka penyerangan polisi di Lamongan adalah Eko yang terlibat kasus penembakan guru ngaji di Sidoarjo.
"Ya betul, guru ngaji, ingat enggak kasus itu. Ya itu lah Eko," ujar Barung singkat, Selasa (20/11).
Hal senada juga disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Luki Hermawan. Dia menyatakan, salah satu tersangka penyerangan polisi di Lamongan, pernah terlibat pembunuhan guru ngaji. "Inisial E, dia pecatan polisi anggota Sidoarjo. Kalau enggak salah terlibat pembunuhan guru ngaji ya," ungkapnya.
Kini, Eko kembali harus berurusan dengan hukum karena merusak Pospol di Lamongan. Ia juga menembakkan kelereng dengan ketapel dan mengenai mata kanan anggota polisi bernama Bripka AA.
Meski terluka, Bripka AA terus mengejar dan menabrakkan motornya ke motor pelaku sehingga terjatuh. Pelaku pun akhirnya dapat ditangkap dan kini dalam penanganan Densus 88 Antiteror.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengeroyokan itu terjadi di Jalan Raya Banjaran-Soreang, Rabu (20/12) lalu.
Baca SelengkapnyaBerikut momen anggota berkumis bertemu Jenderal Polisi Bintang Dua.
Baca SelengkapnyaDalam beberapa tahun terakhir, sudah banyak kejadian naas tersebut yang merusak citra Kepolisian Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPelaku harus ditindak tegas karena kasus tersebut telah mencederai institusi Korps Bhayangkara.
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan alias Perong nampak memakai kaos berwarna biru, dengan kepala dongak
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan sudah berkoordinasi dengan Kapolri dan Kapolda Sumbar agar AKP Dadang dihukum seberat-beratnya.
Baca SelengkapnyaPolisi gadungan tersebut kerap mendatangi sejumlah toko obat di wilayah Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaPelaku selalu membawa tajam saat keluar dari rumah.
Baca SelengkapnyaKapolda Sumbar, Irjen Suharyono menjelaskan pelaku telah menunggu korban di Polres Solok Selatan
Baca SelengkapnyaPelaku terakhir kali beraksi dengan mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaBukan hanya sekali, berikut deretan kasus polisi tembak polisi yang terjadi di tengah masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca Selengkapnya