Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Peran Ulama dan Masyarakat Bisa Deteksi Dini Gerakan Kelompok Radikal Kekerasan

Peran Ulama dan Masyarakat Bisa Deteksi Dini Gerakan Kelompok Radikal Kekerasan bom surabaya. ©2018 AFP PHOTO/JUNI KRISWANTO

Merdeka.com - Mendeteksi dini gerakan kelompok teroris perlu melibatkan seluruh komponen masyarakat. Peran ulama dalam kehidupan beragama sangat dibutuhkan utnuk melindungi umat dari paham-paham sesat tersebut.

"Ulama harus bisa mengajak umat agar senantiasa mewujudkan Islam sebagai rahmat bukannya mengedepankan kekerasan," ujar Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Sekjen MUI) Amirsyah Tambunan dalam keterangannya, Kamis (28/1).

Amirsyah juga menyebut bahwa ulama juga harus mengerti tentang pentingnya himayatul ummah dalam berbangsa dan bernegara. Sehingga, menurutnya, ketika ada suatu masalah pada bangsa ini umat juga harus menjaga negara (himayatuddaulah). Selain itu, ulama juga harus memberikan contoh kepada umat agar tidak sampai terpengaruh paham ekstrimisme kekerasan.

"Ulama sebagai negarawan harus berdiri kokoh membela negara dengan istiqamah. Jadikan agama sebagai landasan dalam membangun politik Adiluhung sehingga mewujudkan negara aman dan damai jauh dari kekerasan," tutur Amirsyah.

Dia juga menyampaikan bahwa sesuai dengan Pasal 29 UUD 1945, negara menjamin kemerdekaan tiap orang untuk memeluk agama masing-masing. Sehingga, lanjutnya, ulama sudah seharusnya bersinegri dengan umara. Selain itu dengan adanya Peraturan Presiden tentang Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ekstrimisme berbasis kekerasan (RAN-PE) ini juga demi kemaslahatan umat dan masyarakat pada umumnya.

"Karena negara harus melindungi dan menjaga agama dan setiap pemeluknya. Dalam beragama, para umat beragama harus juga mampu menjaga negara. Jadi agama harus menjadi landasan etika dalam berbangsa dan bernegara agar tidak terjadi radikalisme sekuler," tuturnya.

Lebih lanjut, lulusan Pascasarjana Universita Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menyebut bahwasannya ada tanggung jawab baik dari umat beragama maupun aparat negara dan dalam menjalankan tanggung jawab tersebut harus dilakukan secara bersamaan.

"Sehingga nantinya para ulama mampu memberikan nasihat kepada kepala negara dan aparat negara dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai peraturan-perundang undangan," jelas pria yang pernah menjadi Wakil Sekjen (Wasekjen) bidang Pendidikan dan Kaderisasi MUI ini.

Selain itu, pria yang juga aktif di Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah ini juga menyampaikan bahwa pemerintah sebagaimana diamanatkan dalam pembukaan UUD 1945 yaitu harus mampu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia. Oleh karena itu ia menyebut bahwa dengan adanya Perpres tersebut pemerintah jangan sampai melakukan abuse of power atau yang di luar kewenangannya.

"Maka antara ulama dan umara ini harus ada hubungan simbolis mutualisme demi mewujudkan trilogi kerukunan umat beragama. Dan semoga dengan adanya Perpres RAN-PE ini dapat semakin memperkuat hal tersebut," tandasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan
Perempuan Harus Waspadai Doktrin Sesat Kelompok Radikal Intorelan

Musdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.

Baca Selengkapnya
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan
Waspadai Dalil Sesat Kelompok Teror, Tak Ada Agama Ajarkan Kekerasan

Narasi intoleran dan radikal dari kelompok teror ini perlu diimbangi dengan narasi tandingan berupa moderasi beragama dan seruan toleransi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah
Masyarakat Diingatkan Perkuat Empat Bingkai Kerukunan Agar Tak Mudah Dipecah Belah

Empat bingkai kerukunan sebagai pilar kekuatan bangsa adalah kunci untuk melawan radikalisme dan terorisme.

Baca Selengkapnya
Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Masih Hidup, Segera Amalkan
Cara Berbakti Kepada Orang Tua yang Masih Hidup, Segera Amalkan

Berbakti kepada orang tua adalah salah satu kewajiban moral yang sangat dihargai dalam berbagai budaya dan agama.

Baca Selengkapnya
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi

Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Kampung di Semarang Ini Dulunya Jadi Tempat Penghuni Para Penganut Ilmu Hitam, Begini Penampakannya
Kampung di Semarang Ini Dulunya Jadi Tempat Penghuni Para Penganut Ilmu Hitam, Begini Penampakannya

Seorang ulama pernah diutus untuk berdakwah pada para penganut ilmu hitam di kampung itu

Baca Selengkapnya
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri
Pelajar Terduga Teroris di Batu Terpapar Radikalisme di Medsos, Sudah Beli Bahan Peledak untuk Bom Bunuh Diri

Tim Densus 88 Polri sedang mengusut proses rekrutmen jaringan terorisme melalui media sosial.

Baca Selengkapnya