Periksa Sejumlah Saksi, Bareskrim Dalami Kasus Kebakaran Hutan di Riau
Merdeka.com - Bareskrim Polri masih mendalami kasus kebakaran hutan dan lahan yang diduga melibatkan PT Adei Plantation. Sejumlah saksi dari pihak perusahaan milik warga Negara Malaysia itu, dan dinas terkait diperiksa polisi. Saksi ahli juga turut memberikan keterangannya.
"Penyidikan terhadap PT Adei Plantation masih terus berjalan. Kita sedang proses pemeriksaan saksi-saksi," kata Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Fadil Imran saat dihubungi merdeka.com, Selasa (29/10).
Fadil ingin mempercepat proses penyidikan terhadap PT Adei yang beroperasi di Kabupaten Pelalawan tersebut. Sebab, kebakaran lahan sangat jelas berada dalam areal Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan kebun sawit tersebut.
-
Dimana lokasi kebakaran? Pabrik Mainan Kader adalah pabrik mainan Thailand yang memproduksi boneka mainan dan boneka plastik berlisensi. Mainan-mainan yang diproduksinya ini terutama ditujukan untuk ekspor ke Amerika Serikat dan negara maju lainnya.
-
Dimana peristiwa kebakaran terjadi? Peristiwa tersebut terjadi di ibu kota Kerajaan K'anwitznal dekat lokasi pemakaman.
-
Dimana kebakaran terjadi? Sebuah bangunan rumah dua tingkat yang berada di Jalan Kebagusan Raya, RT. 004, RW.04, Nomor 5, Kelurahan Kebagusan, Kecamatan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
-
Di mana kebakaran terjadi? Tragedi kebakaran ini pertama kali ditemukan oleh keponakannya, Nurul Mufid (40). Ia melihat api berkobar di belakang rumah dan langsung mengecek sumbernya, menemukan tumpukan daun dan ranting bambu kering di pekarangan.
-
Kenapa hutan di Klaten terbakar? AR berusaha melepas kail namun gagal. Ia pun kemudian membakar alang-alang di sekitar kail yang tersangkut agar kail mudah diambil. Namun pelaku lupa mematikan api sehingga api menyebar cepat dan menyebabkan hutan terbakar.
-
Siapa yang melakukan pemalakan? Dijelaskan bahwa oknum di PPDS Anestesi Undip ini meminta uang senilai Rp20-40 juta. Permintaan uang ini bahkan berlangsung sejak dokter Risma masuk PPDS Anestesi sekitar bulan Juli hingga November 2022 lalu. 'Dalam proses investigasi, kami menemukan adanya dugaan permintaan uang di luar biaya pendidikan resmi yang dilakukan oleh oknum-oknum dalam program tersebut kepada almarhumah Risma. Permintaan uang ini berkisar antara Rp20-Rp40 juta per bulan,' ungkap Juru Bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril pada Minggu (1/9).
Dalam proses perjalanan penyidikan, Fadil dan anggotanya turun ke lokasi PT Adei dan menyegel lahan yang terbakar tersebut. Setelah penyegelan, sejumlah saksi dari pihak perusahaan itu juga dipanggil untuk diperiksa.
Penyegelan dilakukan pada awal September 2019 lalu. Lahan kosong milik PT Adei yang terbakar jenis gambut tepatnya di Divisi II Desa Batang Nilo Kecil Kabupaten Pelalawan, Riau terbakar. Ada 4,25 hektare lahan yang perusahaan yang disegel.
"Selain PT Adei, dua perusahaan lainnya di Riau juga tahap penyidikan. Keduanya yaitu PT Gelora Sawit Makmur dan PT Wahana Sumber Sawit Indah," tegas Fadil.
Untuk mempermudah penyidikan terhadap PT Adei di Pelalawan, serta PT WSSI dan PT GSM beroperasi di Kabupaten Siak itu, Bareskrim bekerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Mereka menyegel lahan ketiga korporasi itu.
"PT GSM dan PT WSSI juga sudah kita segel bersama KLHK," terangnya.
Posisi kebun sawit PT GSM berdampingan dengan PT WSSI di Kabupaten Siak. Lahan di dua perusahaan itu terbakar pada Juli 2019 lalu dengan luas puluhan hektare. Bareskrim Mabes Polri secara langsung menangani tiga perusahaan tersebut, selain turut memberikan asistensi kepada Polda Riau dalam menangani perusahaan terlibat karhutla lainnya.
"Untuk penyidikan PT GSM dan PT WSSI, kita masih nunggu hasil laboratorium baku mutu tanah. Penyidikan terhadap semua perusahaan itu terus berjalan," jelas Fadil.
Selain Bareskrim Polri, penanganan perusahaan yang membakar lahan juga dilakukan jajaran Direktorat Reserse Kriminal Khusus beberapa waktu lalu, Polda Riau telah menetapkan PT Sumber Sawit Sejahtera (SSS) menjadi perusahaan pertama yang terseret kasus karhutla. Managernya, inisial OAH ditahan.
Sedangkan Direktur PT SSS, inisial Eb juga jadi tersangka secara korporasi. Eb memang tidak ditahan polisi berdasarkan aturan perundang-undangan. Karena, dia mewakili perusahaan terkait aturan hukum korporasi yang terlibat kebakaran lahan. Hukumannya berupa pembekuan izin dari instansi pemerintah terkait.
Sedangkan hukuman badan terkait pidananya, polisi menetapkan OAH sebagai salah satu pimpinan perusahaam sawit yang beroperasi di Pelalawan tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam melakukan upaya pemadaman, kepolisian mengerahkan 111 orang personel.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan pembakaran, baik saat membuka lahan atau membuang puntung rokok sembarangan.
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan di Kawasan Margasatwa Giam Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis diduga ada oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca SelengkapnyaSaat ini penyidik sedang fokus melakukan analisis terhadap barang bukti.
Baca SelengkapnyaDiduga membakar lahan seluas 1 hektare di Kabupaten Bengkalis, hingga kini masih buru dalang dibalik bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaKejagung menilai kasus ini terbilang mirip dengan perkara Duta Palma,
Baca SelengkapnyaPenggeledahan itu dilaksanakan dalam rangka penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi tata kelola perkebunan dan industri kelapa sawit periode 2005–2024.
Baca SelengkapnyaCagar Biosfer Giam Siak Kecil merupakan hutan yang dilindungi negara di bawah naungan Unesco PBB.
Baca SelengkapnyaLahan milik perusahaan yang disegel luasnya mencapai ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaMotifnya untuk membuka lahan atau untuk menanam bibit kelapa sawit seluas 3 hektare.
Baca SelengkapnyaDugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial
Baca SelengkapnyaLuas lahan yang terbakar mencapai sekitar 15 hektare. Enam titik api sudah berangsur padam.
Baca Selengkapnya