Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Petani sayuran di Bengkulu pakai pupuk organik

Petani sayuran di Bengkulu pakai pupuk organik Ilustrasi sayuran hijau. ©Shutterstock.com/Africa Studio

Merdeka.com - Pupuk an-organik (bersubsidi) di Kecamatan Merigi, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, sulit didapat. Karena itu, para petani sayuran di daerah ini  beralih menggunakan pupuk organik.

"Saat ini pupuk bersubsidi sulit didapatkan. Kalau pun ada cuma sedikit dan sering tidak kebagian. Sehingga kami menggunakan pupuk organik, yaitu kompos buatan sendiri dari kotoran ternak dan ada juga yang beli di pasaran," kata Rusidi (39), salah seorang petani sayuran di Desa Simpang Kota Beringin Kecamatan Merigi, seperti dikutip dari antaranews, Sabtu (17/5).

Penggunaan pupuk kompos oleh kalangan petani sayuran di daerah itu, sudah mereka lakukan sejak setahun belakangan. Penggunaan pupuk organik itu dinilai lebih murah dan mudah didapat.

Orang lain juga bertanya?

Kendati demikian, pada sejumlah tanaman seperti cabai penggunaan pupuk ini mengakibatkan terjadinya penurunan produksi dibandingkan penggunaan pupuk kimia. Namun untuk tanaman lainnya seperti gambas, kacang panjang, sawi, kol bisa meningkatkan produksi.

Penggunaan pupuk organik itu, saat ini mulai banyak digunakan petani sayuran di wilayah itu. Karena sebelumnya mereka sudah mempelajarinya dari usaha pertanian sayuran di Kecamatan Sindang Kelingi dan Selupu Rejang di Kabupaten Rejanglebong yang sudah lebih dahulu menggunakan pupuk organik dalam usaha pertanian sayuran dan dikenal sebagai sentra penghasil sayuran Provinsi Bengkulu.

Sementara itu, Hadi Warsito (56) salah satu produsen pupuk organik di Desa Simpang, Kota Beringin menyebutkan, dirinya per minggu mampu menghasilkan pupuk organik sebanyak 5-10 ton, yang perkarungnya dijual seharga Rp 12.000.

"Pupuk organik ini selain dijual kepada petani yang ada di Kecamatan Merigi juga dijual ke Kabupaten Rejanglebong khususnya daerah penghasil sayuran seperti di Kecamatan Sindang Kelingi dan Selupu Rejang," ujarnya.

Penggunaan pupuk organik tersebut, di samping harganya murah juga ramah lingkungan, karena dihasilkan dari limbah kebun, kotoran ternak dan bahan lainnya yang mudah didapatkan di desa. (mdk/cza)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menengok Produksi Gula Aren Organik di Lereng Ijen Banyuwangi
Menengok Produksi Gula Aren Organik di Lereng Ijen Banyuwangi

Beranggotakan 30 petani, dalam sebulan mereka mampu memproduksi 5 ton gula merah aren organik.

Baca Selengkapnya
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat
Begini Inovasi Dilakukan Pupuk Kaltim Dukung Pertanian Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat

Melalui program PKT BISA, Pupuk Kaltim membantu para petani untuk meningkatkan kembali daya dukung lahan, dengan menggiatkan pemanfaatan kompos.

Baca Selengkapnya
Tanam Bawang Merah Semi Organik, Kelompok Tani Banyuwangi Panen 14,2 Ton per Hektare
Tanam Bawang Merah Semi Organik, Kelompok Tani Banyuwangi Panen 14,2 Ton per Hektare

Dengan harga pasar bawang merah Rp 11.000 per kilogram, kelompok tani ini mampu menghasilkan Rp3,12 miliar.

Baca Selengkapnya
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur
Kelompok Tani di Semarang Ini Buktikan Hasil Panen Lebih Produktif Gunakan Pupuk Organik, Lebih Ekonomis dan Bikin Tanah Subur

Setelah menggunakan pupuk organik, produktivitas hasil pertanian naik hingga 2,6 ton

Baca Selengkapnya
Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek
Petani Trenggalek Ubah Limbah Rumen Hewan Kurban Jadi Pupuk Organik, Ternyata Manfaatnya Seabrek

Kini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen

Baca Selengkapnya
Belajar dari Ibu-ibu di Purwakarta untuk Atasi Inflasi, Bangun Gerakan Tanam Sayur di Dalam Galon Bekas
Belajar dari Ibu-ibu di Purwakarta untuk Atasi Inflasi, Bangun Gerakan Tanam Sayur di Dalam Galon Bekas

Ibu ibu di Purwakarta ini membawa inspirasi lewat ketahanan pangan

Baca Selengkapnya
Program Makmur dan Agrosolution Terealisasi di 74.486 Hektare Lahan dan 28.315 Petani Sudah Bergabung
Program Makmur dan Agrosolution Terealisasi di 74.486 Hektare Lahan dan 28.315 Petani Sudah Bergabung

Tak hanya fokus pada kontribusi di level aksi korporasi, Pupuk Kaltim juga secara langsung melibatkan karyawannya untuk turun ke lapangan.

Baca Selengkapnya
Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga, Mudah Dilakukan
Cara Membuat Pupuk Kompos Organik dari Sampah Rumah Tangga, Mudah Dilakukan

Pupuk kompos organik merupakan solusi alami dan berkelanjutan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman.

Baca Selengkapnya
Melalui
Melalui "Klasterku Hidupku", BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan

Sebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.

Baca Selengkapnya
Dulu Kerja Kantoran, Pensiunan BUMN Ini Pilih Jalani Hari Tua Jadi Petani di Madiun
Dulu Kerja Kantoran, Pensiunan BUMN Ini Pilih Jalani Hari Tua Jadi Petani di Madiun

Sandjoko menjadi pegawai BUMN selama 33 tahun. Setelah pensiun, ia memutuskan untuk jadi petani di kampungnya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Pemupukan Berimbang untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Mengenal Pemupukan Berimbang untuk Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Pupuk Kaltim memberi edukasi pemupukan berimbang bagi para petani di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur, sekaligus pengenalan beragam produk unggulan.

Baca Selengkapnya
Berseragam Lengkap, Jenderal Bintang Satu Panen Bawang Merah
Berseragam Lengkap, Jenderal Bintang Satu Panen Bawang Merah

Ini membuktikan bahwa komoditas bawang merah dapat tumbuh dengan baik di wilayah Kabupaten Bekasi.

Baca Selengkapnya