Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda buka suara

Pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng di Samarinda buka suara Padepokan Kanjeng Dimas di Samarinda. ©2016 Merdeka.com/Nur Aditya

Merdeka.com - Pembina Yayasan Padepokan Dimas Kanjeng (YPDK) Majelis Taklim Daarul Ukhuwah di Samarinda, Sumaryono, akhirnya angkat bicara. Itu setelah padepokan miliknya ditutup Pemkot Samarinda. Dia memastikan padepokan miliknya tidak melakukan pelanggaran hukum.

"Kami ingin meluruskan dengan pemberitaan media, seolah-olah kami ini sesuatu yang salah dan keliru. Saya memang pemimpin majelis taklim daarul ukhuwah yang sudah berdiri sejak 7 tahun lalu," kata Sumaryono, kepada wartawan di Samarinda, Kamis (6/10).

Menurut Sumaryono, penutupan ini hanya mengikuti aturan pemda setempat. Meski begitu, dia meyakini tidak ada pelanggaran hukum dilakukan padepokannya.

Sumaryono berkukuh bahwa adanya mahar dalam padepokan diberikan ikhlas dari para pengikutnya. "Ini murni majelis taklim. Kami semua di majelis melakukan dengan ikhlas, tulus, tidak ada paksaan. Kita bicara logis saja. Ini majelis yang memang menghimpun massa, ada dakwah, taklim, salawat dan lainnya," terang Sumaryono.

Dia menuturkan, iuran itu untu menghidupi padepokannya. Ini terutama untuk makan para pengikut, lebih kurang Rp 3,5 juta per pekan. Selain itu, uang tersebut juga untuk membayar para penceramah.

Selain itu, lanjut dia, uang hasil urunan itu untuk membangun keperluan padepokan. "Saya sendiri bukan pengusaha, bekerja juga pas pasan. Akhirnya ada solidaritas teman-teman jemaah, menyisihkan rezekinya untuk bahu membahu. Misal bangun aula, listrik, mimbar, berkaitan dakwah itu, sebenarnya iuran," ungkapnya.

Lantas, bagaimana dengan penghilangan tulisan YPDK pascapenangkapan Dimas Kanjeng oleh kepolisian? Sumaryono tidak memberikan alasan secara jelas.

"Majelis ini murni, sebagai sarana dakwah. Jangan dikaitkan dengan Dimas Kanjeng secara personal, jangan dikaitkan Majelis Taklim ini dengan kejadian sekarang. Ini kan yayasan umum," sebutnya.

"Kalau saya ditanya apakah saya pengikut Dimas Kanjeng, iya karena saya ikuti semua giatnya berarti saya pengikutnya. Jangan kami dihakimi masyarakat sebagai majelis penggandaan uang. Jangankan Rp 100.000 ribu digandakan, Rp 2.000 saja ditangkap polisi," ujarnya lagi.

Sumaryono sendiri menyandang gelar Sultan Agung dari Dimas Kanjeng, yang melantiknya November 2015 lalu. Sumaryono menyatakan dia tidak pernah meminta gelar itu. "Ya itu sebuah gelar yang bisa diberikan kepada siapapun. Tapi saya tidak permah meminta, saya bukan ustad, tapi teman-teman sudah saya kasih tahu, saya bukan ustad. Tidak kapasitas saya sebagai ustad Bukan saya yang meminta," ungkapnya.

"Yang jelas bukan saya mengakuinya dan adapun foto ada Sultan Agung karena teman-teman saking senangnya, jamaah saking cintanya pada pimpinannya, itu wajar. Dengan adanya persoalan ini, opini berkembang, ustad jadi jaga jarak kami, majelis yang rugi," terangnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Satpol PP dan Tim Pakem Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut
Satpol PP dan Tim Pakem Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah di Garut

Satpol PP bersama tim Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) menyegel satu unit bangunan di Garut, Jawa Barat, Rabu (3/7).

Baca Selengkapnya
Berkas Perkara Penodaan Agama Dinyatakan Lengkap, Panji Gumilang Segera Diadili
Berkas Perkara Penodaan Agama Dinyatakan Lengkap, Panji Gumilang Segera Diadili

Kejagung meminta penyidik Bareskrim Polri untuk menyerahkan tersangka dan barang bukti kepada penuntut umum.

Baca Selengkapnya
Menko PMK Muhadjir: Belum Ada Indikasi Pelanggaran Institusional Ponpes Al-Zaytun
Menko PMK Muhadjir: Belum Ada Indikasi Pelanggaran Institusional Ponpes Al-Zaytun

Muhadjir mengatakan, polemik Ponpes Al-Zaytun selama ini merupakan kasus individu yang diduga dilakukan pengasuh Panji Gumilang.

Baca Selengkapnya
PNS Situbondo Diperiksa Usai Diduga Kampanye saat Beri Bantuan ke Masjid
PNS Situbondo Diperiksa Usai Diduga Kampanye saat Beri Bantuan ke Masjid

Imam ditengarai terlibat politik praktis dalam Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Menilik Mitigasi Penanganan Al-Zaytun
Menilik Mitigasi Penanganan Al-Zaytun

Al-Zaytun akan dibina oleh Kementerian Agama. Bagaimana nasib para santri? Lalu kemana para guru akan mengajar?

Baca Selengkapnya
Sempat Sindir Pegawai Bongkar Borok Dinas Damkar Depok, Kini Wakil Wali Kota Bilang Terima Kasih dan Janji Berbenah
Sempat Sindir Pegawai Bongkar Borok Dinas Damkar Depok, Kini Wakil Wali Kota Bilang Terima Kasih dan Janji Berbenah

Imam kini mengucapkan terima kasih kepada Sandy karena sudah mengungkapkan apa yang terjadi di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kejutan Panji Gumilang, Bicara Kehancuran Indonesia Sampai Ramalan Untuk Prabowo
VIDEO: Kejutan Panji Gumilang, Bicara Kehancuran Indonesia Sampai Ramalan Untuk Prabowo

Dalam pidato kedatangannya, Panji blak-blakan tentang ancaman kehancuran Indonesia

Baca Selengkapnya
Bareskrim Limpahkan Panji Gumilang dan Barang Bukti Kasus Penodaan Agama ke Kejari Indramayu
Bareskrim Limpahkan Panji Gumilang dan Barang Bukti Kasus Penodaan Agama ke Kejari Indramayu

Panji bakal diserahkan ke Kejaksaan Negeri Indramayu, Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Tiga Laporan terhadap Panji Gumilang Dicabut, Polri: Ini Bukan Delik Aduan
Tiga Laporan terhadap Panji Gumilang Dicabut, Polri: Ini Bukan Delik Aduan

Pengacara Panji Gumilang, Hendra Effendy, menyebut kliennya sudah berdamai dengan tiga pelapornya.

Baca Selengkapnya
VIDEO:  Ridwan Kamil Buka Suara Soal Nasib Santri Usai Aset Ponpes Al-Zaytun Dibekukan
VIDEO: Ridwan Kamil Buka Suara Soal Nasib Santri Usai Aset Ponpes Al-Zaytun Dibekukan

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa aset-aset Pondok Pesantrean Al-Zaytun, Indramayu, Jawa Barat sudah dibekukan.

Baca Selengkapnya
PBNU Bakal Tampung Siswa Ponpes Al Zaytun Kalau Ditutup
PBNU Bakal Tampung Siswa Ponpes Al Zaytun Kalau Ditutup

Gus Yahya mengamini nasib pendidikan santri Al Zaytun terancam. Apalagi saat ini Panji sendiri sudah berstatus tersangka kasus penistaan agama.

Baca Selengkapnya
Hashim Djojohadikusumo Puji Keberanian Gibran Pimpin Solo
Hashim Djojohadikusumo Puji Keberanian Gibran Pimpin Solo

Hashim memuji salah satu keberanian Gibran yakni membuka gereja yang ditutup di Solo.

Baca Selengkapnya