PLTU Banten Dituding Penyumbang Polusi, Ridwan Kamil: Arahnya ke Selat Sunda Bukan Jakarta
Gubernur Jawa Barat buka suara soal PLTU dituding jadi penyumbang polusi Jakarta.
PLTU hanya menyumbang 25 persen partikel udara PM2,5 di dalam polusi
PLTU Banten Dituding Penyumbang Polusi, Ridwan Kamil: Arahnya ke Selat Sunda Bukan Jakarta
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyinggung soal Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dituding jadi sumber emisi terbesar penyumbang polusi udara di wilayah Jakarta. Menurut dia, asap PLTU Banten tak mengarah ke Jakarta.
"Yang heboh ramai di situ kan ada grafis. Kalau itu simulasi saja. Jadi PLTU Banten arahnya ke Selat Sunda bukan arah Jakarta,"
kata Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta Pusat, Jumat (18/8).
Dia mengungkapkan, PLTU hanya menyumbang 25 persen partikel udara PM2,5 di dalam polusi. Sedangkan, 75 persen sisanya berasal dari kendaraan bermotor.
"Kedua evaluasi dari jumlah kendaraan, karena hasil kajiannya PM2,5 75 persen dari kendaraan. Itu zat paling berbahaya. Sementara itu, wacana di masyarakat kan nyalahin PLTU ya, sementara itu cuma 25 persen dari kajian yang ada," kata Kang Emil.
Terapkan WFH untuk PNS Jabar
Adapun untuk mencegah polusi kendaraan salah satunya dengan mengurangi mobilitas masyarakat. Bahkan PNS di lingkungan Pemprov Jawa Barat sudah terlebih dahulu sistem kerja dari rumah atau work from home (WFH).
"Ada konsep 3-2, tiga hari kerja, dua hari ke kantor. Ada 4-1, empat hari kerja, satu hari kantor untuk pekerjaan yang tidak berhubungan langsung dengan publik, kami lakukan. Pasca Covid akan permanen," jelas Emil.
"Poinnya kami sudah melakukan, cuman belum ke kota dan kabupaten, baru PNS saya. Itu sudah dua bulan permanen. Khusus karena Jabodetabek sumbang pergerakan ke Jakarta, kita akan perkuat minggu ini untuk dikaji,"
kata Ridwan Kamil.