PN Cianjur Sidang Buruh, Sopir Angkutan & Pemilik Toko Pelanggar PPKM Darurat
Merdeka.com - Pengadilan Negeri Cianjur, Jawa Barat, menggelar sidang tindak pidana ringan (tipiring) terhadap belasan pelanggar prokes dan PPKM darurat yang terjaring dalam razia yustisi selama beberapa hari terakhir.
"Ini merupakan sidang tipiring perdana terhadap 15 orang pelanggar yang sebagian besar melanggar prokes selama PPKM darurat," kata Humas Pengadilan Negeri Cianjur Donovan Akbar di Cianjur, seperti dikutip Antara, Rabu (7/7).
Ia menjelaskan, mereka yang menjalani sidang tersebut di antaranya buruh, sopir angkutan kota dan pemilik toko, dimana sebagian besar melakukan pelanggaran dengan tidak menggunakan masker dan berkerumun.
-
Siapa yang dijatuhi hukuman penjara? Pada tanggal 19 Desember 2024, Dominique Pelicot yang berusia 72 tahun dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun karena telah membius istrinya, Gisle Pelicot, dan membiarkan lebih dari 50 pria memperkosanya selama hampir sepuluh tahun.
-
Apa pasal yang dikenakan pada pelaku? Para pelaku terjerat pasal penganiayaan dan pencabulan anak yakni pasal 76 C dan Pasal 80 ayat 3 UU No. 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara dan denda Rp3 miliar.
-
Apa saja bentuk sanksi hukum? Saknsi yang dilakukan dari norma hukum bersifat tegas serta nyata, bisa berupa denda dengan nominal tertentu hingga penjara dalam waktu tertentu pula.
-
Apa sanksi untuk pegawai KPK yang terlibat pungli? Untuk 78 pegawai Komisi Antirasuah disanksi berat berupa pernyataan permintaan maaf secara terbuka. Lalu direkomendasikan untuk dikenakan sanksi disiplin ASN.
-
Mengapa DPR RI minta pelaku dihukum berat? 'Setelah ini, saya minta polisi langsung berikan pendampingan psikologis terhadap korban serta ibu korban. Juga pastikan agar pelaku menerima hukuman berat yang setimpal. Lihat pelaku murni sebagai seorang pelaku kejahatan, bukan sebagai seorang ayah korban. Karena tidak ada ayah yang tega melakukan itu kepada anaknya,' ujar Sahroni dalam keterangan, Kamis (4/4).
-
Siapa yang disiksa dengan roda hukuman? 'Korban dari roda hukuman bisa saja dianggap berbeda oleh orang-orang sezamannya, dan mungkin diskriminasi ini menjadi penyebab dari hukuman terakhirnya, karena ia bisa saja dikorbankan, sebagai 'seorang yang aneh', oleh orang-orang yang marah, sebagai penyebar wabah pes,' jelas para arkeolog yang melakukan penelitian.
Pelanggar yang duduk di kursi pesakitan selama beberapa menit itu, dikenakan putusan denda mulai dari Rp50.000 hingga Rp100.000 atau kurungan penjara selama dua hari.
"Sebagian besar meminta keringanan untuk membayar sanksi, dengan batas waktu tiga hari setelah putusan," ungkap-nya.
Kepala Satpol PP dan Damkar Cianjur Hendri Prasetyadi mengatakan 15 orang pelanggar protokol kesehatan dan aturan PPKM darurat terjaring di dua lokasi Jalan HOS Cokroaminoto dan Arif Rahman Hakim.
"Sanksi dan sidang tipiring diterapkan untuk memberikan efek jera bagi mereka yang masih mengabaikan prokes dan aturan PPKM darurat," ucap-nya.
Sementara beberapa orang warga yang mendapatkan putusan pada sidang tipiring, merasa keberatan dengan keputusan denda yang dijatuhkan karena tidak memiliki uang sesuai keputusan sidang, sehingga meminta keringanan.
"Saya keberatan dan minta keringanan untuk dicicil, saya berharap sanksi ini tidak tebang pilih karena banyak pelanggar yang tidak ditindak contohnya di pabrik," kata Agus terpidana yang sehari-hari bekerja sebagai pedagang keliling.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada ancaman teruntuk para tahanan yang menolak membayar pungli.
Baca SelengkapnyaAksi culasnya itu merugikan negara hingga Rp1.158.628.535
Baca SelengkapnyaDishub DKI menjatuhkan hukuman disiplin kepada petugasnya yang viral karena melakukan pungli
Baca SelengkapnyaKetiga tersangka ditahan di Rutan Jambe selama 20 hari ke depan.
Baca SelengkapnyaHeru Susanto sopir truk scania penyebab kecelakaan kereta api di perlintasan Madukoro, Semarang dituntut pidana selama 6 bulan penjara.
Baca Selengkapnya