Polda Sumbar Sebar Personel di Medsos Pantau Kampanye Hitam Jelang Pilkada
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Barat mengerahkan tim siber untuk mengantisipasi ujaran kebencian dan black campaign atau kampanye hitam pada Pilkada Serentak 2020. Tim ini akan mengawasi 13 kabupaten/kota termasuk Provinsi Sumatera Barat hingga 9 Desember 2020 mendatang.
"Dalam rangka pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 Polda Sumbar melaksanakan Operasi Mantap Praja. Jumlah personel yang dilibatkan dalam pengamanan pilkada ini berjumlah 6.500 personel," kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu, di Padang, Kamis (1/10).
Satake mengatakan, pengerahan tim siber seiring lebih banyaknya aktivitas masyarakat di dunia maya seiring pembatasan aktivitas tatap muka karena pandemi Covid-19.
-
Bagaimana cara melapor ke polisi? Langkah selanjutnya adalah mendatangi kantor polisi terdekat di lokasi Anda tinggal. Pastikan Anda membawa semua bukti yang telah Anda kumpulkan serta Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan dokumen-dokumen penting lainnya sebagai identifikasi diri. Setibanya di kantor polisi, carilah petugas piket untuk melaporkan kasus KDRT yang Anda alami.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang bisa dilapor? KDRT dapat berupa kekerasan fisik, psikis, seksual, atau ekonomi yang dilakukan oleh anggota keluarga terhadap anggota keluarga lainnya.
-
Apa yang diminta Komnas HAM dari Polda Jabar? 'Sebagai salah satu upaya dalam memastikan penegakan hukum atas kasus tersebut, Komnas HAM kembali meminta keterangan Polda Jawa Barat,' kata Uli dalam keteranganya, Selasa (21/5).
-
Kenapa polisi gencar jaga Kamtibmas menjelang pemilu? 'Pentingnya menjaga ketertiban umum (Kamtibmas) demi kelancaran Pemilu yang damai. Kegiatan sosialisasi dilakukan setelah salat Isya kemarin,' kata Bagus, Rabu (10/1)
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
"Dengan terbatasnya jumlah kegiatan secara tatap muka mau tidak mau mereka akan memanfaatkan media sosial sebagai bentuk kampanye," ujar Satake.
Hal itu, menjadi perhatian Polda Sumber untuk mencegah potensi pelanggaran hukum seperti ujaran kebencian dan kampanye hitam oleh pendukung calon peserta Pilkada 2020.
"Dalam satgas penegakan itu, ada sub satgas tentang operasi siber yang melaksanakan patroli yang berkaitan dengan media sosial, kemudian juga di internet dan yang berkaitan dengan ujaran-ujaran kebencian, black campaign," katanya.
Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang menemukan adanya ujaran kebencian atau narasi berbau kampanye hitam untuk segera melapor ke pihak kepolisian.
"Kalau ada temuan, silakan untul menyampaikan ke Polda Sumbar atau di satgas penegakan hukum, nanti akan kita tindaklanjuti oleh tim siber," katanya. (mdk/lia)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaFenomena ini dikhawatirkan akan berdampak buruk pada kualitas proses demokrasi hingga berpotensi menimbulkan konflik antar pendukung calon kepala daerah.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar patroli siber untuk mengatasi serangan berita-berita hoaks dan fitnah selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaNasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaPara admin untuk bersinergi dalam mencegah penyebaran kabar bohong atau isu SARA.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaPersonel gabungan ini bergerak menyusuri jalan setapak menuju permukiman
Baca SelengkapnyaKepolisian mengajak masyarakat ikut menjaga situasi aman selama Pilkada serentak berlangsung.
Baca SelengkapnyaAgar semua pihak menghindari penyebaran isu SARA yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Baca SelengkapnyaJajaran Satreskrim Polres Kampar terus berupaya memberikan imbauan kepada masyarakat, demi mewujudkan Pilkada aman dan damai.
Baca SelengkapnyaPolisi mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terpengaruh isu-isu provokatif
Baca Selengkapnya