Polisi Akui Kesulitan Ungkap Kasus Potongan Jari di Sayur Lodeh
Merdeka.com - Kepolisian Resor (Polres) Belu mengakui mengalami kesulitan melakukan proses identifikasi, terkait potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh di sebuah warung makan, Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.
Kasat Reskrim Polres Belu Iptu Djafar Awad Alkatiri mengatakan, kondisi potongan jari manusia yang ditemukan dalam sayur lodeh hanya setengah bagian. Sehingga menyulitkan polisi untuk proses identifikasi menggunakan sistem tes sidik jari.
"Kondisi jari hanya setengah, kalau untuk (tes) sidik jarinya susah terbaca alurnya," kata Djafar, Kamis (15/12).
-
Siapa korban mutilasi? Identitas Korban Mutilasi Dirreskrimum Polda DIY Kombes Pol FX Endriadi mengatakan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan, korban mutilasi adalah seorang mahasiswa berinisial R.
-
Siapa yang menjadi pelaku mutilasi? Korban berinisial R yang merupakan warga Pangkalpinang, Bangka Belitung, dibunuh dan dimutilasi dua terduga pelaku di rumah indekos tersebut.
-
Dimana bisa menemukan potongan daging yang mirip jari tangan? Jadi, Anda harus mencobanya kalau ada restoran yang menyuguhkan menu ini.
-
Siapa pelaku pembunuhan mutilasi di Sleman? Pelaku adalah W, warga Magelang, dan RD, warga Jakarta. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku dan korban sudah saling mengenal. Hingga kini polisi masih mendalami motif pelaku.
-
Tulang manusia apa yang ditemukan? Mereka pun memanggil arkeolog ke lokasi itu dan kini di lokasi tersebut ditemukan 43 tulang manusia dan sekitar 100.000 artefak.
-
Bagaimana cara potong kue lupis Betawi? Orang Betawi sendiri biasanya memotong lupis menjadi ukuran kecil-kecil pipih menggunakan benang.
Menurut Djafar, metode sidik jari tidak akan maksimal hasilnya, bahkan tidak bisa terbaca alur sidik jarinya karena hanya setengah bagian saja, sehingga sangat sulit menggunakan tes sidik jari, karena alur sidik jari akan susah terbaca.
"Kalau ilmu reskrim itu susah terbaca (alur sidik jari) kalau utuh baru bisa terbaca alurnya," ujarnya.
Dia akan melakukan koordinasi dengan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Titus Uly Kupang, untuk memeriksa potongan jari manusia yang saat ini diamankan di Puskesmas Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.
"Kita akan koordinasi dengan Rumah Sakit Bhayangkara, untuk kelanjutan melakukan tes identifikasi terhadap potongan jari tersebut," terang Djafar.
Djafar berharap, tes yang dilakukan tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara tersebut dapat mengungkap identitas pemilik potongan jari manusia yang masih berkuku tersebut.
Selain melakukan koordinasi dengan tim forensik, penyidik masih melakukan pendalaman terhadap keterangan para saksi, untuk untuk mengungkap asal usul dan identitas pemilik potongan jari manusia tersebut.
"Kita masih pendalaman untuk mencari tahu identitas dan asal usul potongan jari tersebut," tutup Djafar.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potongan kaki dan tangan manusia ditemukan di Sleman, DIY, Rabu (12/7) malam. Polisi masih menyelidiki kasus dugaan pembunuhan disertai mutilasi ini.
Baca SelengkapnyaPolisi masih menyelidiki temuan potongan tubuh manusia di sekitar Jembatan Kelor, Sleman. Mereka mengecek CCTV di kawasan itu hingga melakukan tes DNA.
Baca SelengkapnyaPihak KBRI dan aparat berwenang di Timor Leste sedang melakukan investigasi dan akan disampaikan untuk dipublikasikan terkait identitas korban.
Baca SelengkapnyaPotongan tubuh yang pertama kali ditemukan adalah dua potongan kaki dan pergelangan tangan. Belum bisa dipastikan apakah korban wanita atau pria.
Baca SelengkapnyaKomisi III kembali menyinggung kasus tewasnya tahanan di Polres Kota Palu.
Baca SelengkapnyaTemuan itu dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Baca SelengkapnyaBanyak ditemukan luka pada tubuh mayat yang ditemukan tergeletak itu.
Baca SelengkapnyaHingga kini, polisi masih melakukan pemeriksaan identitas korban.
Baca SelengkapnyaPenemuan mayat tanpa identitas dalam kondisi termutilasi ditemukan di Kampung Bantar Limus
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaPolisi juga sudah memeriksa tiga orang saksi terkait mutilasi tersebut. Saksi-saksi yang diperiksa ini di antaranya adalah seorang pemancing yang menemukan awal
Baca SelengkapnyaSaat menjenguk Benal, Kapolres Sukabumi membawa serta tim medis dari Seksi Dokkes Polres Sukabumi.
Baca Selengkapnya