Polisi Evakuasi Seorang ABK Meninggal Dunia di Samudera Hindia
Merdeka.com - Amir (24), Anak Buah Kapal (ABK) asal Sulawesi Selatan (Sulsel) meninggal dunia saat melaut mencari ikan di Perairan Sendangbiru, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang.
Jenazah warga Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan itu dievakuasi Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Malang.
Kasi Humas Polres Malang Iptu Ahmad Taufik menyampaikan, petugas piket Satpolairud awalnya mendapatkan laporan dari Rijal Wiranto (23), nakhoda perahu KMN Farhan Ramadhan 02. Saat itu disampaikan bahwa salah satu ABK di kapalnya meninggal dunia dalam perjalanan di perairan Samudera Hindia.
-
Siapa yang menemukan bangkai kapal? Para penyelam angkatan laut tak sengaja temukan kapal karam berusia 2.200 tahun yang berada di sepanjang pantai Kroasia.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Di mana bangkai kapal ditemukan? Temuan itu berlokasi di sekitar Pulau Kasos.
-
Siapa jemaah haji yang meninggal di laut? Pria itu bernama Sumanta, usia 65 tahun, asal daerah Indramayu, Jawa Barat. Meninggal dunia karena asma, dan tidak ditemukan adanya gejala penyakit menular.
-
Dimana kapal itu tenggelam? Kapal penangkapan ikan KM Dewi Jaya 2 yang mengangkut 37 orang dari Muara Baru, Jakarta tujuan Lombok, Nusa Tenggara Barat tenggelam di perairan Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan (Sulsel).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
"Personel Satpolairud yang berjaga mendapat informasi ada seorang ABK yang meninggal dunia saat dalam perjalanan melaut di Samudera Hindia," kata Taufik di Mapolres Malang, Kamis (4/5).
Mereka sedang dalam perjalanan mencari ikan melintasi Samudera Hindia dengan titik koordinat berada di Kabupaten Malang. Korban meninggal sehari sebelumnya atau Selasa (2/5) sekitar pukul 17.00 WIB.
Namun karena terkendala sinyal komunikasi baru dapat terhubung dengan Satpolairud pada Rabu (3/5) pukul 20.30 WIB. Mereka meminta bantuan evakuasi.
Laporan tersebut, ditindaklanjuti dengan berkoordinasi bersama Keamanan Laut Terpadu (Kamladu) TNI AL, Dinas Kelautan dan Perikanan, SAR dan Tim Kesehatan.
Jenazah selanjutnya dievakuasi dari perairan Sendangbiru dan dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk proses autopsi.
Keterangan saksi AKB lain, Ambo Rappe (27) sebelum meninggal dunia almarhum sempat muntah darah dan tidak sadarkan diri. ABK yang lain sempat berupaya memberikan pertolongan, namun tidak membuahkan hasil.
"Kami koordinasi dengan Pihak RSSA Kota Malang untuk proses pemeriksaan jenazah untuk mengetahui penyebab kematian, selain itu juga menghubungi pihak keluarga di Sulawesi Selatan," terang Taufik.
Sementara hasil pemeriksaan dokter jaga instalasi forensik RSSA menyatakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban. Korban meninggal dunia diduga karena sakit yang diderita selama ini.
"Tidak ditemukan adanya tindak kekerasan dalam insiden tersebut, salah satu keluarga yang berhasil dihubungi mengatakan bahwa ABK Amir mempunyai riwayat sakit sesak napas," terang Taufik.
Saat ini, jenazah masih disimpan di kamar mayat RSSA menunggu kedatangan keluarga untuk dimakamkan di tempat asalnya Sulawesi Selatan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaPolisi belum bisa merinci penyebab dan kronologi peristiwa tersebut. Saat ini, jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan pun segera melakukan pengecekan dan mengevakuasi jenazah.
Baca SelengkapnyaHilang Saat Surfing di Mentawai, WN Amerika Serikat Ditemukan Tewas
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaKorban sempat mendapatkan pertolongan pengunjung setempat, namun nyawanya tidak bisa diselamatkan.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca Selengkapnya