Polisi sebut ada titik terang soal kasus kematian Akseyna di UI
Merdeka.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Khrisna Murti mengatakan, sudah menemukan titik terang terkait penelusuran kasus tewasnya seorang mahasiswa Universitas Indonesia Fakultas MIPA, Akseyna Ahad Dori. Namun demikian, dia enggan merinci maksud dari pernyataan itu.
"Saya tidak bisa sampaikan detilnya namun jika kalian (awak media) bertanya bagaimana perkembangan kasus Aksena jawabannya, Ya sudah ada titik terang," kata Khrisna di halaman depan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (6/12).
Khrisna melanjutkan, Polda Metro Jaya sebelumnya menemukan alat bukti saat melakukan penyelaman di danau UI. Alat bukti itulah yang saat ini menurutnya masih terus diselidiki.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Dimana mahasiswi itu ditemukan? Diberitakan sebelumnya, Nindi ditemukan tewas di Apartemen Bogor Icon Bukit Cimanggu City (BCC), Kelurahan Tanah Sareal, Kota Bogor, Senin (11/12).
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Dimana korban ditemukan? Jasad pria yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu pertama kali ditemukan kakaknya di dalam kamar dalam kondisi telentang tak bernyawa pada Selasa (28/11) sekitar pukul 01.30 WIB dini hari.
"Sekarang masih ditelusuri ke mana arahnya. Alat bukti ini pernah kami cari saat melakukan penyelaman ke danau UI," ujar Khrisna.
Khrisna membantah kabar menyebutkan tewasnya mahasiswa berprestasi itu dihentikan, lantaran tidak adanya kabar terbaru dari Polda Metro Jaya. Menurut dia, polisi yang saat ini bekerja sama dengan Dekan Universitas Indonesia tetap menyelidiki kasus itu.
"Polda Metro Ditreskrimum dan Polres Depok tidak pernah memberhentikan kasus Akseyna. Kami masih menjalani investigasi. Selain itu mulai ada keterbukaan dari MIPA UI," ucap Khrisna.
Khrisna menambahkan, sebelumnya pihak UI terkesan menutup diri atas kejadian terjadi di wilayahnya. Meski demikian, saat ini pihak UI sudah mulai kooperatif dalam kasus itu.
Saat ditanya perihal saksi potensial, Khrisna menyembunyikannya. "Ada tapi belum bisa kami buka," tutup Khrisna.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sembilan tahun lalu, tepatnya 26 Maret 2015, mahasiswa Akseyna Dori ditemukan tewas di Danau Kenanga, Universitas Indonesia.
Baca SelengkapnyaPolisi sempat kesulitan untuk mengetahui identitas dari jenazah Akseyna.
Baca SelengkapnyaPolisi Beberkan Kendala Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Akseyna, Begini Reaksi Keluarga
Baca SelengkapnyaSembilan tahun kasus pembunuhan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Akseyna Ahad Dori belum juga terungkap.
Baca SelengkapnyaBantuan ditawarkan untuk membongkar kasus pembunuhan mahasiswa UI tersebut.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Fakultas Sastra Rusia Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Begini Reaksi UI
Baca SelengkapnyaMenurut Artanto, hasil pemeriksaan para saksi akan dianalisa dan disinkronkan satu dengan yang lain.
Baca SelengkapnyaKoordinasi dilakukan dengan tim dari Inspektorat Jenderal Kementerian Kesehatan tentang dugaan penyebab kematian dokter asal Tegal itu.
Baca SelengkapnyaPihak Kemenkes juga dimintai keterangan karena sebelumnya sudah melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaBerkaitan dengan update kasus Aulia ada 46 saksi telah diperiksa termasuk dari pihak Universitas Diponegoro (Undip).
Baca SelengkapnyaMahasiswa tingkat pertama yang meninggal diduga dianiaya senior itu bakal diberangkatkan ke kampung halamannya pada Minggu (5/5) besok.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap isi sembilan lembar catatan di buku harian korban yang ditemukan di dalam kamar tempat indekosnya.
Baca Selengkapnya