Polisi Tangkap Empat Pelaku Pembakaran Mobil Brimob saat Demo 22 Mei
Merdeka.com - Teka-teki pembakaran dan perusakan kendaraan Brimob yang terparkir di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Palmerah, Jakarta Barat pada kerusuhan 22 Mei 2019 menemui titik terang. Empat orang ditangkap dan telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Semuanya merupakan warga Jakarta," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi, di Mapolresto Jakarta Barat, Jumat (31/5).
Hengki mengatakan, empat tersangka tersebut selain merusak dan membakar juga mencuri properti dan senjata milik Brimob. Ini terungkap dari hasil pemeriksaan sementara.
-
Apa yang dibakar pelaku di Depok? Pada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar. Pria tersebut membakar bendera Merah Putih, mobil dan warung warga.
-
Kenapa pelaku membakar di Depok? Diduga pelaku membakar saat sedang lewat di depan rumahnya.'Iseng kayaknya, orang lewat, enggak tahu tujuannya. Jam 4 kurang, dia (pelaku) jalan sendirian. Saya ngga ngerti modusnya,' akunya.
-
Apa saja yang diambil perampok? Pelaku berhasil menggondol uang tunai Rp55 Juta, dua ponsel, 7 Buah BPKB Mobil dan Sepeda Motor, perhiasan yang ditaksir oleh korban nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Semua perhiasan emas dijual dan hasilnya dibagi-bagi oleh para pelaku.
-
Apa yang dilakukan Brimob di depan gedung Kejagung? 'Iya (benar ramai konvoi Brimob). (Kondisi Kejagung) Pintunya ketutup, enggak perhatiin cuma ya motornya doang. Rame-rame,' ucapnya saat ditemui, Minggu (26/6).
-
Senjata apa yang digunakan pelaku? Terkait dengan senjata api yang dibawa pengemudi mobil tersebut, Kompol Margono mengatakan bahwa senjata yang digunakan pelaku diduga hanya senjata mainan.
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
"Kami akan terus kembangkan karena sifatnya terus berkesinambungan untuk menangkap para pelaku lainnya," tegasnya.
Dia menjelaskan, jenis senjata yang dicuri di antaranya senjata laras licin. Saat ini, pihaknya terus mendalami keterangan para tersangka. Informasi awal diketahui mereka bersindikat.
"Beberapa merupakan bagian dari kelompok preman. Tapi yang lain masih didalami untuk pastinya," ujarnya.
Sementara itu, fakta lainnya dalam penanganan kasus adalah hasil pemeriksaan laboratorium Forensik terhadap barang bukti yang dikumpulkan.
"Hasil dari tim laboratorium dan Forensik ditemukan ada dua macam kandungan yakni sebagian besar ada korosif mengandung karat, dan juga mengandung racun yang sangat berbahaya," ungkapnya.
Hengki mengatakan, hasil Pemeriksaan Badan Laboratorium Forensik Mabes Polri berupa anak panah ditemukan zat berbahaya senyawa kimia Zink Posfit. Itu ditaruh pada ujung anak Panah. Dimana Zink posfit ini merupakan zat yang sangat beracun.
"Tak hanya itu saja kami pun menemukan unsur kimia lain yang berbahaya yaitu zat karat yang apabila terkena tubuh manusia akan mengakibatkan pendarahan hingga tetanus," terangnya.
Hengki menerangkan, para perusuh sudah mempersiapkan alat-alat. Terbukti ada busur-busur panah yang khusus akan digunakan malam hari. Begitu pun sebelum menyerang asrama Brimob.
"Mereka memang mempunyai niat akan melawan petugas dengan sasaran yang sudah jelas. Sasaran itu adalah petugas dan properti milik kepolisian dan asrama. Hal itu bisa dibuktikan dengan barang bukti yang sudah dilakukan pemeriksaan, dan adanya benda tajam, bom molotov, busur-busur yang ternyata mengandung racun maupun Korosif," papar dia.
"Alhamdulillah anggota tidak ada yang terluka karena sebagian besar anggota yang di depan menggunakan body protektor sehingga selamat," tandasnya.
Reporter: Ady AnugrahadiSumber: Liputan6.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan masih dilakukan polisi untuk menggali motif pembakaran.
Baca SelengkapnyaBiasanya, para pelaku menggunakan modus pecah kaca mobil saat beraksi.
Baca SelengkapnyaPolisi menangkap lima pelaku perampokan di sebuah kantor kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur pada 11 Oktober 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaFirdaus mengatakan, setiap kali beraksi komplotan perampok ini selalu membekali diri dengan senjata tajam dan senjata api rakitan untuk mengancam pegawai.
Baca SelengkapnyaPolisi sudah menyita satu mobil minta korban yang sebelumnya diduga digelapkan hingga terdeteksi di Pati.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pengeroyokan sopir dan pengrusakan mobil truk berdasarkan bukti-bukti seperti rekaman CCTV dan saksi mata.
Baca SelengkapnyaSaat beraksi, pelaku membawa pisau untuk mengancam korban kemudian menutup mata korbannya dengan lakban.
Baca SelengkapnyaKorban kehilangan 6 unit jam tangan merek Rolex, Guess, Fossil, Alexander Cristy, Bonia, perhiasan, uang, HP dan alat elektronik.
Baca SelengkapnyaIa mengatakan para pelaku berinisial HH (23), EW (18), GD (20), dan CW (43) ditangkap di sejumlah lokasi.
Baca SelengkapnyaPenyidik dan tim resmob numbay sedang melakukan proses penyelidikan dan penyidikan terkait peristiwa tersebut.
Baca Selengkapnya