Polisi tegaskan pria yang dibakar warga pencuri amplifier musala
Merdeka.com - Seorang pria diduga korban salah sasaran tewas dibakar massa karena dituduh mencuri amplifier, menjadi viral di media sosial. Meski demikian Polres Metro Bekasi memastikan bahwa pria berinisial MA (30) tersebut merupakan pelaku pencurian.
"Ada laporan polisinya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi AKBP Rizal Marito, Rabu (2/8).
Menurut dia, laporan polisi yang membuat adalah marbot di sebuah musala yang amplifiernya hilang di Kampung Muara Bakti RT 012 RW 07, Desa Muara Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.
-
Bagaimana pelaku merampok korban? Ngajib mengaku saat mengambil tas korban, pelaku mengancam dengan menggunakan senjata tajam.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
-
Siapa perampok dalam peristiwa ini? Empat orang disandera oleh perampok selama enam hari.
-
Siapa korban tewas terbakar? Nasib tragis menimpa Anton (40), warga Dusun Darungan, Desa Kandangan, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, yang tewas dalam kebakaran rumahnya.
Karena itu, Rizal membantah bahwa MA merupakan korban salah sasaran yang disebutkan di media sosial yang kini menjadi viral.
"Hasil penyelidikan menyebutkan, bahwa korban yang dibakar massa ini adalah pelaku pencurian amplifier musala," ujarnya.
Penyelidikan, kata dia, dengan cara memintai keterangan saksi, seperti marbot musala. Dalam penyelidikan itu, kata dia, disebutkan bahwa amplifier di musala hilang.
Karena melihat amplifier hilang, sang marbot tersebut berteriak maling. Dibantu warga, mereka mengejar MA yang saat itu memboyong amplifire menggunakan sepeda motor.
Sekitar 2 kilometer dari lokasi kejadian, MA berhasil dikepung. Di luar dugaan, dia nekat menceburkan diri hingga berenang ke kampung seberang. Nahas, dia berhasil ditangkap dan langsung diamuk massa yang kesal dengan ulahnya.
Rizal berkata, meski MA merupakan pelaku kejahatan, namun warga tidak sepatutnya main hakim sendiri. Apalagi perbuatan massa itu sampai mengakibatkan MA meninggal dunia.
"Untuk pengeroyokan yang mengakibatkan MA meninggal dunia akan tetap kami proses," kata Rizal.
Di media sosial viral bahwa MA merupakan korban salah sasaran. Di medsos disebutkan bahwa MA tengah salat, kemudian dituduh mencuri amplifier. Seorang tetangga MA menyebut pria itu merupakan seorang tukang servis elektronik. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi mengamankan barang bukti satu unit motor Honda Beat dengan nomor polisi B 5972 FPG milik korban.
Baca SelengkapnyaAS pun mendapatkan kabar anak buahnya sedang berada di Stasiun Bekasi melalui sebuah grup ojol pada Senin (2/12).
Baca SelengkapnyaSi maling tampak panik karena gagal mencuri motor. Dia lantas menodongkan benda berbentuk pistol ke arah warga.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan seorang residivis atas kasus pencurian.
Baca SelengkapnyaAksinya ketahuan warga yang mencurigai gerak-gerik pelaku berusia 28 tahun itu.
Baca SelengkapnyaWarga Kampung Tipar, RT 02, RW 06, Kelurahan Mekarsari Kecamatan Cimanggis, Depok diteror aksi pembakaran misterius. Pelakunya pemuda tidak dikenal.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/12) dinihari sekitar pukul 03.30 WIB, seorang pria tak dikenal membakar empat titik di Kp Tipar.
Baca SelengkapnyaMS, maling motor yang aksinya berhasil digagalkan warga
Baca SelengkapnyaKorban ditusuk saat melerai keributan antara pria dan wanita di hotel.
Baca SelengkapnyaPemuda berinisial MA diduga meninggal dunia tidak wajar akibat penganiayaan.
Baca SelengkapnyaAksi pencurian dilakukan seorang pria yang hendak mengambil besi pengaman jalan raya. Perbuatan ini dipergoki oleh penduduk yang berani menegurnya.
Baca SelengkapnyaDiketahui korban sehari-hari berprofesi sebagai pedagang
Baca Selengkapnya