Polisi temukan iklan berlambang komunis di Lenteng Agung
Merdeka.com - Aparat kepolisian mengaku menemukan iklan berlambang dan berlogo komunis. Iklan milik salah satu perusahaan telekomunikasi itu terpasang di sekitar Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
"Kita sudah minta Pemkot setempat untuk mencopot iklan itu. Anggota kita di Polres Jaksel melaporkan provider sebuah perusahaan telekomunikasi yang iklannya itu ada gambar-gambar Palu Arit," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Awi Setiono di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Senin (3/10).
Lebih jauh Awi menegaskan akan tetap meminta keterangan kepada pengelola jasa iklan tersebut, sehingga bisa diketahui apakah ada unsur kesengajaan atau tidak.
-
Apa yang dipromosikan dalam iklan? Dalam peluncuran iklan video musik terbarunya ini, Sido Muncul turut mengundang para penari yang menarikan Tarian Kabasaran khas Minahasa.
-
Dimana kata-kata iklan makanan ditemukan? Berikut adalah 50 kata kata iklan makanan yang berhasil dirangkum Merdeka.com dari berabagi sumber, Jumat (17/11) untuk Anda agar usahannya semakin laku keras.
-
Siapa yang bisa mengakses iklan display? Jenis iklan ini bisa dikatakan cukup menguntungkan, karena website sendiri bisa diakses oleh siapapun tanpa memandang latar belakangnya.
-
Di mana iklan Tolak Angin ditayangkan? Sekadar informasi, iklan video musik teranyar Tolak Angin Sido Muncul akan ditayangkan di kanal Youtube dalam waktu dekat.
-
Dimana hoaks tentang Kominfo beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
"Tentunya kita akan melakukan pemeriksaan, ada unsur kesengajaan atau tidak. Kita lihat di bannernya itu ada gambar-gambar revolusi termasuk ada bendera Uni Soviet, palu sama arit," paparnya.
Selain itu, kepolisian juga meminta keterangan pemerintah setempat dan selalu memantau baner iklan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Kita langsung monitor, kita juga sudah koordinasi dengan Wali Kota Jakarta Selatan dan melakukan penurunan iklan tersebut. Berharap ini tidak terulang kembali. Nanti kami update untuk perkembangannya," pungkasnya.
Dari penelusuran merdeka.com, iklan tersebut merupakan potongan poster dari tayangan berseri buatan Amerika Serikat berjudul The Americans. Serial itu berseting awal tahun 1980-an, yang menceritakan dua mata-mata dari KGB yang menyamar sebagai pasangan yang sudah menikah.
Tayangan ini sudah memasuki musim keempat, dan disiarkan pertama kali pada 30 Januari 2013 lalu. Serial ini diperankan oleh Keri Russell dan Matthew Rhys, sekaligus pemeran utama. Gambar yang membuat polisi bergerak tersebut merupakan poster musim ketiga dari serial ini.
Pihak Indosat Ooredoo juga menegaskan iklan itu tak bermaksud menampilkan simbol komunis atau PKI. Hanya poster film belaka. Demikian disampaikan oleh Acting Group Head Corporate Communications, Thomas Purnawan Suhardja.
"Kerja sama dengan Iflix merupakan bagian dari upaya Indosat Ooredoo menghadirkan konten-
konten global yang berkualitas, salah satunya serial TV 'The Americans'. Terkait poster serial TV tersebut, kami meminta maaf jika mungkin terjadi salah paham di masyarakat.
Kami telah merespons hal ini dengan cepat dan langsung berkoordinasi dengan pihak terkait serta mengganti semua materi promosi tersebut.
Indosat Ooredoo sepenuhnya tidak memiliki maksud apapun dengan simbol-simbol yang ada dalam materi promosi tersebut. Perlu kami sampaikan bahwa sebagai perusahaan publik, kami
selalu berupaya untuk mentaati segala peraturan perundangan yang berlaku di Indonesia serta menerapkan prinsip-prinsip good corporate governance dalam melayani pelanggan danmasyarakat di Indonesia."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepolisian tak menampik ada pemutaran iklan yang menampilkan angka dua di videotron itu pada Kamis, 21 Desember 2023 malam.
Baca SelengkapnyaPengelola mengaku pemasang video tak ada kaitannya dengan Polri atau institusi manapun.
Baca SelengkapnyaBawaslu menyelidiki dugaan pelanggaran kampanye Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming terkait iklan 'nomor urut dua' di videotron Pospol Semanggi.
Baca SelengkapnyaPolda Metro mengimbau agar pengusaha periklanan tidak memasang iklan bermuatan politik pada 12 videotron yang bersinggungan dengan pos polisi lalu lintas.
Baca SelengkapnyaKubu Anies-Cak Imin disarankan untuk melaporkan penurunan iklan tersebut ke Bawaslu.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya mendorong masyarakat untuk melaporkan ke pihak berwajib apabila menemukan Alat Peraga Kampanye (APK) melanggar aturan.
Baca SelengkapnyaKubu AMIN akan melaporkan penurunan iklan ini jika terbukti adanya pelanggaran.
Baca SelengkapnyaSalah satu pegawai melihat dan memviralkan ke media sosial.
Baca SelengkapnyaUntuk saat ini, pihaknya saling berkoordinasi dengan pihak Bawaslu dan Satpol PP setempat untuk melakukan penertiban.
Baca SelengkapnyaIklan Anies ini, terlihat hanya muncul beberapa detik bergantian dengan iklan brand lainnya.
Baca SelengkapnyaTidak sedikit baliho caleg juga bendera parpol mengganggu pengendara yang melintas
Baca SelengkapnyaKejadian ini viral setelah salah satu akun media sosial mengunggah di instagram.
Baca Selengkapnya