Polri: Satu Korban Kerusuhan 21-22 Mei Tewas Terkena Peluru Tajam
Merdeka.com - Mabes Polri mencatat, jumlah korban meninggal saat kerusuhan di sejumlah tempat di Jakarta pada 21-22 Mei sebanyak enam orang yang diduga merupakan massa yang terlibat dalam kerusuhan tersebut. Satu di antaranya telah teridentifikasi meninggal karena terkena peluru tajam.
Demikian disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (23/5).
"Saya mengutip apa yang disampaikan Pak Kapolri, Pak Kapolri menyebutkan ada enam orang korban meninggal dunia, satu di antaranya teridentifikasi terkena peluru tajam, namun demikian dari hasil koordinasi dengan Pusdokkes, saat ini Pusdokkes masih semaksimal mungkin melakukan autopsi untuk mengetahui penyebab kematian dari para korban tersebut," jelasnya.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
Dedi mengatakan, pihaknya sangat prihatin dengan kejadian yang sampai meninggalkan korban jiwa ini. Apalagi kerusuhan ini telah direncanakan dengan matang oleh oknum tertentu.
"Karena memang kerusuhan-kerusuhan ini didesain bukan kerusuhan spontan. Karena terbukti dari barang bukti yang ditemukan oleh aparat kepolisian di lapangan. Ada uang, kemudian dari hasil pemeriksaannya juga para tersangka tersebut mengakui bahwa uang yang diterimanya tersebut sebagai imbalan untuk melakukan aksi yang rusuh," terangnya.
Para perusuh ini juga menyusup ke massa aksi damai yang berjalan tertib. Setelah berhasil menyusup, mereka melakukan provokasi dengan pelemparan, penyerangan, pengrusakan, dan pembakaran secara masif. Aksi provokatif inilah yang membuat massa lainnya terpengaruh.
Dedi juga menduga ada keterkaitan penembakan ini dengan ditangkapnya enam orang yang membawa tiga senjata api sebelum terjadi kerusuhan pada 21 Mei. Inilah yang juga tengah didalami pihaknya.
"Makanya karena ini adalah settingan, kemarin Pak Kapolri sendiri menunjukkan sebelum kejadian itu juga menemukan, menangkap enam tersangka dengan tiga senjata api. Satu senjata api laras panjang, dua senjata api laras pendek, desain itu sudah kelihatan di awal. Sebelum tanggal 21 itu sudah didesain," jelasnya.
"Tentunya masih didalami lagi beberapa senjata-senjata apakah masih ada di luar atau tiga itu yang berhasil diamankan. Kita tunggu hasil pemeriksaan Satforensik yang dilakukan oleh teman-teman Polda Metro. Nanti akan ketemu dan terurai semua siapa aktor intelektual di balik setting maupun desain kerusuhan ini," lanjutnya.
Dedi mengatakan, tim forensik nantinya akan mengeluarkan hasil otopsi untuk mengetahui lebih jelas penyebab kematian enam orang ini. Termasuk juga menyampaikan identitas lengkap korban.
"Kita tunggu dari tim yang nanti akan menyampaikan secara ilmiah apa penyebab kematian, dari Pusdokkes," ujarnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
RS Polri Kramatjati menerima tujuh kantong jenazah korban kebakaran ruko bingkai di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaKorban yang meninggal dunia berinsial TH akibat terlibat tawuran antar kelompok tersebut.
Baca SelengkapnyaPelaku berasal dari geng remaja bernama Geng Bhirues atau Biang Rusuh dan Kampung Sumur Bersatu
Baca SelengkapnyaDugaan sementara terjadi tawuran sebelum ketujuh mayat itu menceburkan diri ke kali
Baca SelengkapnyaMelihat korban terkapar dengan kondisi luka, pelaku RS kemudian melarikan diri.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan pelaku utama dalam peristiwa pembacokan tersebut dijerat dengan Pasal 338.
Baca SelengkapnyaPolisi masih mendalami kebakaran yang menewaskan tujuh orang di Mampang Jakarta Selatan.
Baca SelengkapnyaSimak foto langka suasana di Jakarta usai tragedi G30S. Banyak tank berkeliaran memburu anggota PKI.
Baca SelengkapnyaYossi mengatakan, total ada 12 orang yang menjadi korban terdiri dari 5 korban luka dan 7 korban meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca Selengkapnya