Pria Diduga Gangguan Jiwa di Kediri Habisi Ibu Kandung dan Paman
Merdeka.com - Diduga mengalami gangguan jiwa setelah kena pemutusan hubungan kerja (PHK), N (25) pemuda di Kabupaten Kediri membunuh ibu kandung dan pamannya, Rabu (19/1). Kedua korban berinisial Mu (65) dan Ma (80).
Tim inafis Polres Kediri melakukan olah TKP di Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri. Petugas menuturkan pelaku diduga membacok ibunya menggunakan senjata tajam, kemudian keluar rumah dan menganiaya pamannya hingga tewas.
Tidak berhenti di situ, seorang warga bernama Su juga menjadi korban amukan pelaku sehingga harus menjalani perawatan di rumah sakit. Keberingasan pelaku berhenti setelah puluhan warga mengejar dan berhasil menangkap hingga diamankan ke Mapolres Kediri.
-
Bagaimana pelaku membunuh bapak dan nenek? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
-
Apa penyebab kematian bapak dan nenek? Dalam kasus ini, ayah dan nenek terduga meninggal dunia. Hasil pemeriksaan medis, mereka berdua mengalami luka-luka di bagian leher, punggung dan lengan. Sedangkan, ibu terduga pelaku mengalami luka.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Kenapa pelaku melakukan pembunuhan? Adapun, keterangan MAS, saat itu ayahnya sedang tidur bersama ibunya.Kemudian, MAS turun mengambil pisau di dapur, kemudian naik lagi ke atas dan melakukan penusukan.
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
N diduga mulai mengalami gangguan jiwa setelah diberhentikan dari kerja. Menurut Sunardi, tetangganya, N sempat bekerja di sebuah SPBU di wilayah Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Tetapi kemudian ia menjadi korban PHK.
"Dulunya normal seperti remaja pada umumnya, anaknya juga sopan. Kemudian, setelah pengurangan karyawan di SPBU itu, tiba-tiba perilakunya berubah," kata Sunardi kepada wartawan, Rabu (19/1).
Ditambahkan Sunardi, tabiat anak bungsu pasangan A dan Mu itu berubah drastis, yakni sering mengamuk dan berteriak-teriak.
"Mulainya pas ada pilihan kepala desa di desa ini, kira-kira tiga tahun lalu. Kemudian sembuh sampai sekarang. Dan baru kemarin kambuh lagi," ucap Sunardi.
Sejak Selasa (18/1) N mulai ngomel-ngomel lagi. Dia juga berteriak-teriak di rumahnya. Kemudian oleh warga dilaporkan kepada Kepala Desa Mahfud Fauzi.
"Tadi pagi sempat saya ajak sarapan. Kemudian saya bawa ke Puskesmas. Setelah itu saya antar pulang. Saya kira kondisinya sudah membaik. Tahu-tahunya kejadian ini tadi," ujar Ciput, panggilan akrab Kepala Desa Tambakrejo.
Kini jenazah kedua korban berada di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kediri untuk divisum. Sedangkan korban luka dalam perawatan di Rumah Sakit Siti Khodijah Gurah.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaPolisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sadis terjadi di Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (30/3) pukul 19.00 Wita. Seorang warga setempat tega membunuh ibu kandungnya yang sudah berusia renta.
Baca SelengkapnyaTersangka GN (22) mengakui perbuatannya. Dia gelap mata karena kesal istrinya dijadikan bahan candaan oleh korban.
Baca SelengkapnyaMunir dirawat di Rumah Sakit Polri Kramat Jati. Munir terluka karena disabet golok oleh RA (23) anaknya sendiri.
Baca SelengkapnyaHasil penyelidikan polisi diketahui pembunuhan sadis itu dilatarbelakangi persoalan ekonomi dan sakit hati.
Baca SelengkapnyaKorban SP tewas di tempat dengan banyak luka dan SL turut mengalami luka yang kini dirawat di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaDari hasil penelusuran si ibu tersebut tidak masuk dalam pendampingan Dinsos bagi mereka yang orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ).
Baca SelengkapnyaCandaan 'istrimu mantanku' membuat DN (23) gelap mata. Bersama kakak kandungnya, DA (29), dia nekat membunuh temannya sendiri, PR (23).
Baca SelengkapnyaIstrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaPolisi menggelar rekonstruksi pembunuhan ibu kandung Tapos, Depok, Kamis (31/8). Pelaku RA (23) memperagakan sejumlah adegan, termasuk 43 kali menusuk korban.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan dilakukan untuk mengetahui motif N membunuh ibu kandungnya menggunakan tabung gas elpiji berukuran 3 kilogram.
Baca Selengkapnya