Puluhan Warga Ciamis Mual, Muntah dan Diare usai Menyantap Makanan Hajatan
Merdeka.com - 36 warga Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mendapatkan perawatan medis di Puskesmas, usai mengalami keracunan makanan hajatan.
"Mereka mengalami mual, muntah hingga diare," kata Kepala Puskesmas Cihaurbeuti Usep Koswara, Selasa (20/12).
Puluhan pasien tersebut mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan di salah satu hajatan pernikahan warga. Dari puluhan pasien yang mengalami gejala keracunan, empat di antaranya masih berusia anak-anak.
-
Siapa yang terkena keracunan? Ratusan warga Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat mengalami keracunan massal usai memakan nasi kotak pada acara reses anggota DPRD setempat.
-
Bagaimana menangani keracunan makanan? Pada saat mengalami keracunan makanan, sejumlah tindakan penanganan bisa dilakukan. Mencegah dehidrasi juga merupakan cara utama agar gejala keracunan ini tidak memburuk.
-
Bagaimana mengobati keracunan makanan? Penanganan keracunan makanan bertujuan untuk mengatasi gejala yang muncul, mencegah terjadinya komplikasi, serta memulihkan kondisi tubuh. Metode penanganan yang digunakan dapat bervariasi sesuai dengan penyebab keracunan, tingkat keparahan, dan kondisi umum pasien.
-
Apa saja gejala keracunan makanan? Dilansir dari WebMD gejala tersebut dapat meliputi: Muntah, Mual, Diare, Sakit perut, Demam.
-
Siapa pelaku keracunan? Seorang perempuan pekerja di Tiongkok didakwa karena mencoba menghentikan kehamilan rekan kerjanya dengan cara menambahkan racun ke dalam minuman rekan kerjanya.
-
Di mana keracunan terjadi? Insiden ini berlangsung di Warwick Fiji Resort, Coral Coast, pada malam hari, tepatnya pada Sabtu (14/12) waktu setempat.
"Tadi pagi tim medis melakukan pemeriksaan. Dari jumlah total 36, empat di antaranya sudah bisa pulang, jadi sisanya 32 pasien. Dari jumlah itu satu pasien dirawat di Puskesmas Panumbangan karena kapasitas di sini penuh," jelas usep.
Adapun kondisi ke-32 pasien yang saat ini masih mendapatkan perawatan terus membaik. Dia memastikan seluruh pasien tidak ada yang harus dirujuk ke rumah sakit.
Dia mengungkapkan bahwa berdasarkan keterangan dari para korban, mereka mengaku menghadiri hajatan nikah warga pada Minggu (18/12) malam. Seluruh korban yang mengalami gejala keracunan mengaku menyantap hidangan sehingga dugaan keracunan berasal dari makanan tersebut.
Setelah menyantap hidangan di malam hari, keesokan harinya mereka mengalami mual, muntah, sakit kepala. "Kami setelah menerima informasi langsung ke lokasi dan melakukan wawancara juga klarifikasi kemudian membawa mereka ke puskesmas menggunakan ambulans," ungkapnya.
Usep memastikan bahwa tidak ada lagi yang mengalami gejala serupa karena pihaknya sudah melakukan pelacakan di lapangan. Kepastian itu juga karena keluarga yang menggelar hajatan hanya mengundang warga sekitar.
Saat pihaknya mewawancarai penggelar hajatan, diketahui bahwa makanan dimasak di pagi hari dan baru dimakan malam harinya. Atas pengakuan tersebut, dugaan awal penyebab keracunan diperkirakan dari makanan tersebut.
"Tapi ini belum bisa kami simpulkan, masih menunggu hasil pemeriksaan sampel makanan di laboratorium untuk menentukan penyebab pastinya. Kami baru kirimkan sampel ke laboratorium provinsi, mulai nasi, daging, kerupuk, dan bihun. Hasilnya kemungkinan baru diketahui dua pekan ke depan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usai mendapat laporan soal keracunan massal itu, polisi masih menyelidiki penyebabnya.
Baca SelengkapnyaHondo mengatakan untuk mengetahui penyebab terjadinya keracunan massal ini sudah ditangani oleh pihak Dinkes Kabupaten Sukabumi serta aparat kepolisian.
Baca SelengkapnyaKeracunan diduga akibat santapan nasi kotak yang dibagikan pada acara reses anggota DPRD Kota Cimahi, pada Sabtu (22/7) lalu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan keterangan yang diterimanya dari pasien yang mendapatkan perawatan, seluruhnya mengaku menyantap nasi kotak.
Baca SelengkapnyaAcara reses anggota DPRD dari PPP diduga menjadi pemicu keracunan ratusan warga. Mereka menyantap makanan yang disediakan sebelum sakit.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data, ada 364 warga mengalami keracunan usai menyantap nasi boks saat acara reses anggota DPRD Kota Cimahi.
Baca SelengkapnyaPara korban diduga mengalami keracunan usai menyantap nasi bungkus yang dibagikan pada acara syukuran.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal diidentifikasi atas nama Binti Tri Wahyuni (55), warga Dusun Pasir, Desa Junjung, Kecamatan Sumbergempol, Tulungagung.
Baca SelengkapnyaKepala Desa Mayang Ely Febriyanto mengatakan warganya melakukan bakti sosial dengan membagi-bagikan takjil di tepi jalan secara gratis.
Baca SelengkapnyaPuluhan warga ini mengalami gejala mual dan muntah. Kondisi ini diperparah dengan badan yang lemas dan hanya bisa berbaring.
Baca SelengkapnyaSedikitnya 121 warga Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor, diduga keracunan makanan seusai menghadiri tahlilan di salah satu rumah warga.
Baca SelengkapnyaPetugas kesehatan sudah mengamankan sampel makanan nasi kuning utuh dan muntahan pasien.
Baca Selengkapnya