Ranger Mpu Uteun, Para Perempuan Hebat Penjaga Hutan Aceh
Merdeka.com - Perempuan dari Gampong (Desa) Damaran Baru, Kecamatan Timang Gajah, Kabupaten Bener Meriah membentuk tim ranger perempuan pertama di Aceh. Tim yang diberi nama local MpU Uteun (Penjaga Hutan) berfungsi untuk melindungi kawasan hutan negara melalui skema hutan desa.
Ketua Lembaga Pengelola Hutan Kampung (LPHK) Damaran Baru, Sumini menjelaskan, ini bagian dari gerak inisiatif dan rasa tanggung jawab untuk menjaga sumber-sumber kehidupan manusia. Yaitu dengan melakukan pengelolaan, pemanfaatan dan perlindungan kawasan hutan lindung melalui skema hutan desa. Ini juga merupakan amanah dari Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor: SK.9343/MENLHK-PSKL/PKPS/PSL.0/11/2019 pada bulan November 2019.
"Inisiatif permohonan untuk mendapatkan izin hutan desa oleh perempuan Gampong Damaran Baru karena dampak yang mereka rasakan akibat kerusakan lingkungan yang terus menerus terjadi di gampong mereka," kata Sumini, Jumat (14/2).
-
Siapa yang menjaga Hutan Lindung Wehea? Lembaga ini beranggotakan pemuda-pemuda Suku Dayak Wehea yang bertugas melakukan penjagaan hutan secara bergantian.
-
Dimana perempuan berburu? Namun, sebuah studi tahun 2020 terhadap situs pemakaman berusia 9.000 tahun di daerah dataran tinggi Andean di Wilamaya Patjxa, Peru, menyimpulkan bahwa ada bukti yang mendukung gagasan bahwa sejumlah besar perempuan di zaman purba pernah berburu hewan besar di wilayah tersebut.
-
Mengapa gadis Dayak memilih hutan? Jika kebanyakan gadis lainnya menghabiskan waktu untuk kumpul di kamar dan melakukan curhat, berbeda dengan gadis Dayak ini. Mereka lebih memilih hutan menjadi tempat untuk melakukan ragam kegiatan seru.
-
Siapa yang tinggal di tengah hutan? Pak Kasimin mengungkapkan jika ia tinggal di sana sejak tahun 1991. Ia tinggal di tempat itu karena rumah tersebut sudah warisan orang tua.
-
Di mana kampung perempuan itu berada? Sebuah kampung umumnya dihuni secara majemuk oleh berbagai lapisan masyarakat. Namun sebuah kampung di Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat diketahui berbeda dari permukiman warga lain.
-
Apa profesi perempuan tersebut? Perempuan tersebut terlihat sedang menjamu tamunya dengan sangat baik.Mereka kemudian berbincang panjang dan menjelaskan masing-masing latar belakangnya. Perempuan pemilik warung sekaligus tukang pijat itu pun akhirnya mengaku bahwa ia bekerja di bidang tersebut karena terpaksa.
Menurut Sumini, selama ini sering terjadi bencana. Seperti banjir bandang pada 2015 lalu di Gampong Damaran Baru. Akibatnya bencana itu berdampak kerusakan lingkungan dan hilangnya belasan rumah warga.
Sejak itu, perempuan di Damaran Baru aktif dalam kegiatan-kegiatan restorasi agar mencegah terjadinya kembali banjir bandang. Serta semangat untuk berkontribusi lebih dalam perlindungan kawasan hutan.
"Dengan terbentuknya tim ranger perempuan ini diharapkan perempuan di Damaran Baru bisa menjadi local champion untuk melindungi hutan, sumber mata air dan sumber-sumber kehidupan lainnya secara langsung dan berkelanjutan," jelasnya.
Kata Sumini, perlindungan hutan terkesan seperti pekerjaan laki-laki saja. Tetapi perempuan Gampong Damaran Baru mengambil peran kunci untuk melindungi kawasan hutan.
"Menjaga hutan adalah menjaga kehidupan, hutan adalah napas hidup kami. Ketika hutan rusak, perempuanlah yang akan menerima dampak lebih dari bencana tersebut. Dengan terbentuknya tim Mpu Uteun yang akan aktif berpatroli di kawasan hutan, Kampung Damaran Baru akan mendapatkan lebih banyak manfaat," jelasnya.
Tim Mpu Uteun (ranger perempuan) ini akan melakukan kegiatan patroli di wilayah-wilayah hutan kunci yang memiliki nilai signifikan untuk masyarakat Damaran Baru. Seperti wilayah pinggiran daerah aliran sungai.
Pada umumnya, setiap patroli bersifat pulang pergi karena jangkauan wilayah patroli tidak begitu jauh dari Desa. LPHK Damaran Baru juga berkolaborasi dengan tim patroli laki-laki untuk jangkauan wilayah patroli yang lebih jauh dari desa.
Sementara itu Ketua Yayasan HAkA Aceh, Farwiza mengaku berkomitmen untuk peningkatan pemahaman warga di tingkat akar rumput untuk melakukan berbagai upaya penyelamatan kawasan hutan.
"Pembentukan tim Mpu Uteun ini adalah suatu hal yang baru, tim ranger perempuan pertama di Aceh. Kami harap tim ranger perempuan ini menjadi inspirasi bagi seluruh masyarakat Aceh untuk melindungi hutan dan lingkungan kita," sebutnya.
Hutan Aceh adalah bentang hutan alam terluas di pulau Sumatera, dan menyediakan jasa ekosistem yang penting untuk sekitar 5 juta penduduk Provinsi Aceh dan sekitarnya.
Berdasarkan data analisis divisi GIS Yayasan HAkA, tutupan hutan di provinsi Aceh saat ini adalah 2.9 juta hektare. Sudah berkurang sekitar 15.000 hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Dampak dari kehilangan tutupan hutan ini dirasakan oleh beberapa daerah di provinsi Aceh yang dilanda banjir atau kekeringan.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tapak tilas Benteng Inong Balee, saksi sejarah kekuatan kemaritiman Indonesia dan terbentuknya prajurit wanita janda di Aceh.
Baca SelengkapnyaCindy berharap keberadaan hutan lindung gambut terus dijaga kelestariannya.
Baca SelengkapnyaKawasan ini didesain untuk koleksi tumbuhan ataupun satwa yang bisa dimanfaatkan sebagai kepentingan penelitian hingga rekreasi pada sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaSosok pahlawan dan ulama wanita dari Serambi Mekkah ini begitu besar tekad dan kegigihannya dalam melawan Belanda demi mempertahankan tanah kelahirannya.
Baca SelengkapnyaDengan usaha yang tekun dan dibantu oleh BGRM, kini hutan mangrove di Deli Serdang ini sudah semakin membaik.
Baca SelengkapnyaTak hanya melindungi hutan dari perambahan, aktivitas di hutan lindung bahkan sangat dibatasi.
Baca SelengkapnyaWanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca Selengkapnyaj Raudhatul Jannah menyampaikan bahwa kesadaran dalam menjaga sumber kehidupan adalah kunci kelangsungan hidup.
Baca SelengkapnyaIbu Bintang Puspayoga menyapa ratusan perempuan hebat Aceh dalam acara Keajaiban Perempuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaSosok srikandi asal Aceh menjadi panglima perang menggantikan Cut Nyak Dien saat melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSejumlah catatan mengungkapkan, saat penyerbuan Belanda, Seksi Wanita turut Wingate Action ke daerah pendudukan Belanda.
Baca SelengkapnyaBSI berkolaborasi dengan Relawan Bakti BUMN bersiap untuk menuntaskan misi sosial dan lingkungan
Baca Selengkapnya