Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ratusan Ayam Mati di Kampar, Pemprov Riau: Positif Flu Burung

Ratusan Ayam Mati di Kampar, Pemprov Riau: Positif Flu Burung Vaksinasi Flu Burung di Cimahi. ©2023 AFPPhoto/Timur Matahari

Merdeka.com - Ratusan ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar Riau. Pemprov Riau menyebut kejadian itu karena ayam terjangkit flu burung.

Kabid Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Pemprov Riau, drh Faralinda Sari mengaku sudah mendapat laporan kematian ratusan ayam itu. Dia menyebutkan, meskipun hasil dari Laboratorium BVET Bukittinggi belum keluar, namun kematian ratusan ayam itu dinyatakan sudah positif H5N1 atau flu burung.

"Ayam mati mendadak di Desa Koto Masjid, XIII Koto Kampar itu positif flu burung/avian influenza (H5N1)," kata drh Faralinda Sari, Sabtu (25/3).

Orang lain juga bertanya?

Faralinda menyebut kematian ratusan ayam akibat flu burung itu baru terjadi di Kabupaten Kampar. Pihaknya belum mendapatkan laporan ada atau tidaknya unggas di daerah lain yang ditemukan mati mendadak.

"Kami imbau masyarakat tetap waspada, terutama saat bersentuhan dengan unggas. Intinya jaga pola hidup bersih," jelasnya.

Faralinda juga meminta agar masyarakat segera melaporkan ke Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan di pemerintah daerah masing-masing atau ke petugas Puskeswan setempat, jika ada kematian ayam yang cukup tinggi.

"Diharapkan agar warga menjalankan biosekuriti di wilayah kandang. Mulai dari pembatasan lalu lintas orang dari luar, menempatkan cairan desinfektan di wilayah masuk awal peternakan. Penggantian baju setiap masuk dan keluar kandang dan langsung dicuci setiap harinya sampai dengan pembersihan kandang dan penyemprotan desinfektan yang berkala," terangnya.

Selain itu, ibu rumah tangga yang berbelanja ke pasar untuk membeli ayam diminta untuk menjaga kebersihan personal, dengan cara mencuci baju yang digunakan dari pasar. Dia juga meminta ibu-ibu mencuci tangan dan peralatan yang digunakan untuk menangani produk unggas dengan sabun.

"Jadi jangan khawatir untuk mengkonsumsi ayam dan produknya, karena tidak menular melalui cara dikonsumsi. Yang perlu dikhawatirkan adalah sekresi, cairan, lendir atau kotoran dari ayam yang menempel pada produk unggas," katanya.

Faralida mengatakan, virus avian influenza mati ketika dipanaskan pada suhu 80 derajat celcius selama minimal 2-10 menit. Selama produk unggas dimasak secara sempurna, warga tidak perlu khawatir tertular.

"Periksakan ke dokter, jika ada anggota keluarga yg mengalami demam atau gejala flu, setelah ada kontak dengan unggas," terangnya.

Dinas Kesehatan Pemprov Riau juga telah menerima surat edaran kewaspadaan terkait kasus flu burung dari Kementerian kesehatan (Kemenkes). Hal tersebut menindaklanjuti adanya kasus flu burung pada manusia di Kamboja. (mdk/ded)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya
Geger Puluhan Ekor Ternak Babi di Sikka Mati Mendadak, Ternyata Ini Penyebabnya

situasi penyakit hewan terkini mengindikasikan peningkatan jumlah ternak babi yang sakit dan mati di Kecamatan tersebut.

Baca Selengkapnya
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan
Viral Penemuan Belasan Ekor Sapi di Asahan Mati Mendadak, Diduga Akibat Keracunan

Total ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.

Baca Selengkapnya
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan
Data Kasus Antraks di Gunungkidul: 12 Hewan Ternak Mati dalam 3 Bulan

Korban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.

Baca Selengkapnya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya
Satu Sapi di Wonogiri Positif Antraks, Begini Awal Mula Temuannya

Hasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.

Baca Selengkapnya
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks

Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.

Baca Selengkapnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya
Pemprov Jateng Temukan Hewan Kurban Terserang Diare, Cacar hingga Stres, Ini Penyebabnya

Pemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.

Baca Selengkapnya
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan
Menkes: Hewan Terkena Antraks Harus Dibakar, Tidak Boleh Dimakan

Budi mengingatkan, bila ada hewan yang mati mendadak, masyarakat perlu memanggil petugas untuk mengetahui apakah terpapar antraks atau tidak.

Baca Selengkapnya
Keracunan Massal Gara-Gara Santap Daging Babi Sakit, Satu Tewas
Keracunan Massal Gara-Gara Santap Daging Babi Sakit, Satu Tewas

Babi milik warga bernama Mama Fransina Nesimnasi disembelih keluarga pada Senin (17/7). Padahal sejak Sabtu (15/7) lalu, babi itu sudah kelihatan sakit.

Baca Selengkapnya
Satu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS
Satu Warga Gunungkidul Suspeks Antraks, Kini Dirawat di RS

Dinkes & Peternakan Gunungkidul menemukan adanya dugaan tiga hewan ternak milik warga Kayoman, Serut yang mati diduga karena terkena antraks.

Baca Selengkapnya
Ribuan Ayam di Semarang Terpanggang Hidup-Hidup
Ribuan Ayam di Semarang Terpanggang Hidup-Hidup

Kebakaran terjadi di peternakan ayam kawasan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah, Rabu (6/9).

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Brandu, Biang Kerok di Balik Penyebaran Antraks di Gunungkidul
Mengenal Tradisi Brandu, Biang Kerok di Balik Penyebaran Antraks di Gunungkidul

Saat ada hewan ternak mati mendadak, masyarakat iuran untuk membeli hewan ternak tersebut. Kemudian hewan ternak itu disembelih dan dagingnya dibagikan.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati
Fakta Baru Kasus Antraks di Gunungkidul, Warga Konsumsi Ternak Mati

Tiga orang meninggal dunia diduga karena konsumsi ternak sapi yang telah mati sebelum disembelih

Baca Selengkapnya