Remaja di NTB Dilatih Mengolah Sampah Jadi Kreasi Bernilai Jual
Merdeka.com - Sejumlah remaja di Kelurahan Mandalika, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dilatih mengolah sampah menjadi kreasi bernilai jual, Minggu (21/5). Hal ini sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan sampah.
Sukarelawan Srikandi Ganjar NTB, selaku penggagas pelatihan pengolahan sampah organik dan anorganik ini ingin menumbuhkan kesadaran dan mendorong keterlibatan milenial, untuk memilah juga mengolah sampah menggunakan prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) dengan menghadirkan pemateri dari Komunitas Bank Sampah Berseri, Pairul Bayani.
"Salah satu program pemerintah Nusa Tenggara Barat adalah zero waste. Jadi kami juga membantu program pemerintah dari NTB, yaitu bagaimana mengelola sampah untuk lebih bermanfaat lagi di kaum-kaum pemuda," kata Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar NTB, Yuli Eka Fitri.
-
Dimana aksi membersihkan sampah dilakukan? Mereka membersihkan area sekitar 400 meter dari titik awal pembersihan.
-
Apa yang dilakukan warga Sarijadi untuk mengatasi sampah? Mengolah sampah yang sulit terurai menjadi aktivitas rutin warga di wilayah Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Kenapa warga Sarijadi mengolah sampah? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
-
Bagaimana sampah di Banyumas diolah? Sampah organik mereka pisahkan untuk dijadikan maggot atau larva dari lalat yang bisa digunakan sebagai pakan ternak. Sedangkan sampah anorganik diolah menjadi berbagai produk seperti bahan bakar pabrik semen, paving blok, dan masih banyak lagi.
-
Bagaimana SD Pelita Fajar ajarkan pemilahan sampah? Pihak sekolah memulai kebijakan ini dengan meminta siswa-siswinya untuk membawa kota makan dan wadah minum sendiri. Ini sebagai cara pengurangan sampah dari kegiatan jajan, yang kebanyakan menggunakan tempat berbahan plastik. Kebiasaan kemudian berlanjut dengan cara mengajarkan siswa di sana untuk membuang sampah sesuai kategori organik, anorganik dan residu yang sudah disiapkan di tiap-tiap kelas.
-
Dimana warga mengolah sampah menjadi batu bara? Kegiatan ini dilakukan guna mengurangi penumpukan di tengah kondisi darurat sampah yang dialami Kota Bandung.
Para perempuan ini diberi edukasi terkait jenis-jenis sampah, masalah yang ditimbulkan dari sampah, bagaimana cara memilah, hingga mengolah sampah-sampah organik dan anorganik.
Wanita yang kerap disapa Eka mengatakan, di samping edukasi secara teori, warga juga diajak berkreasi mengolah sampah anorganik seperti plastik menjadi beragam kerajinan bernilai ekonomis secara berkelompok.
"Jadi sampah-sampah ini akan dipilah menjadi tempat tisu, ada taplak meja, ada gantungan kunci tas juga ada jadi berbagai macam yang bisa kami pakai juga salah satunya tas yang sebenarnya bermanfaat sekali," ucap Eka.
Menurut Eka, dibutuhkan kepedulian bersama untuk mengatasi isu sampah yang menghasilkan gas rumah kaca dan berkontribusi pada perubahan iklim.
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup Kehutanan (KLHK), volume timbunan sampah di Indonesia pada 2022 mencapai 19,45 juta ton.
Eka mengajak anak-anak muda untuk menggencarkan solusi asyik mengatasi permasalahan sampah dengan mengurangi, menggunakan ulang dan mendaur ulang sampah.
"Kalau untuk pesannya untuk teman-teman pemuda atau srikandi khususnya, marilah kita jaga lingkungan kita karena memang kalau bukan kita siapa lagi dan ketika kita melihat sampah-sampah mari kita jadikan yang bermanfaat," tutup Eka.
Salah satu peserta, Nur Aini (19) merasa beruntung dapat mengikuti agenda positif pengolahan sampah yang digagas loyalis Ganjar Pranowo ini.
"Semoga setelah ini masyarakat bisa mengelola sampah dengan baik dan tidak membuang sampah sembarangan," harap Aini.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekelompok warga Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengikuti pelatihan pembuatan kursi dari bahan limbah botol plastik.
Baca SelengkapnyaKeberadaan TPS ini menjadi sumber rezeki bagi warga setempat.
Baca SelengkapnyaPragaan busana ini juga dijadikan kampanye agar warga makin mencintai lingkungan
Baca SelengkapnyaTak hanya bersih-bersih, Komunitas Malu Dong bersama mitranya juga menyerahkan bantuan berupa 50 teba modern kepada masyarakat sekitar.
Baca SelengkapnyaKampung Edukasi Sampah dibentuk dengan tujuan membuat warganya hidup nyaman dan sehat.
Baca SelengkapnyaKecamatan Medan Deli luncurkan inovasi untuk menanggulangi masalah sampah yang diubah menjadi sedekah.
Baca SelengkapnyaIndonesia sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia, masih berjuang dengan sistem pengelolaan sampah yang memadai.
Baca SelengkapnyaBeberapa produk yang dihasilkan rupanya memiliki nilai ekonomi yang tinggi, seperti jam dinding hingga mainan wayang plastik.
Baca SelengkapnyaKumpulan anak muda di Padang ini selain peduli terhadap lingkungan juga memiliki jiwa kreativitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKonsep ekonomi sirkular ini bisa menjadi salah satu cara untuk mewujudkan lingkungan yang baik dan kemakmuran ekonomi.
Baca SelengkapnyaPandawara Grup bersama ratusan warga melakukan membersihkan tumpukan sampah di Kampung Terapung Makassar.
Baca SelengkapnyaAksi Bumantara Team bersih-bersih sampah di Kota Medan menambah catatan kelompok anak muda yang peduli dengan lingkungan, menyusul adanya Pandawara Grup.
Baca Selengkapnya