RS Polri: Sekeluarga Tewas di Bekasi Akibat Pukulan Benda Tumpul & Tajam
Merdeka.com - Kepala Instalasi Forensik Polri Kombes Pol Edi Purnomo mengatakan, pihaknya sudah selesai melakukan autopsi terhadap empat mayat korban pembunuhan satu keluarga yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat. Hasil dari autopsi itu menunjukkan kalau korban terkena senjata tajam.
"Hasil pemeriksaan ini sudah (pembunuhan) iya lah, senjata tajam. Ada banyak luka, ada (pakai) benda tumpul juga," kata Edi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (13/11).
Namun, pihaknya akan mendiskusikan lagi kepada para penyidik yang menangani kasus ini. Karena memang banyak luka sayatan terhadap korban. Tapi, Edi tak bisa menjelaskan secara rinci di bagian mana saja korban terdapat luka sayatan.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Tindak penganiayaan itu terjadi di tepi Jalan Talang Sekuang Desa Muara Panco Timur, Kecamatan Renah Pembarap, Kabupaten Merangin, Jambi, Jumat (15/12) sekitar pukul 10.30 WIB.
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Kenapa mayat diduga korban pembunuhan? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya.
"Lukanya didiskusikan lagi, lukanya berapa dalam, posisinya bagaimana, siapa yang kena duluan, itu nanti belakangan. Semuanya ada (terkena benda tumpul sama tajam)," ujarnya.
"Kalau buat paling banyak di bagian mana susah. Karena susah kalau ngomong kebanyakan (di bagian mana). Ya pokoknya serangannya banyak. (Pelaku bisa lebih dari satu) bisa dipastikan begitu," tambahnya.
Setelah dilakukan autopsi selama kurang lebih lima jam. Keempat jenazah tersebut langsung dipulangkan kepada pihak keluarga korban.
"Sudah, lagi proses. Kan itu non muslim masih diembangi atau apa gitu. Tadi ya sekitar jam 11.00 WIB, dateng selesai Jam 16.00 WIB," ucapnya.
Selain itu, ia juga tak bisa memastikan siapa yang pertama kali dibunuh oleh pelaku. Karena memang pihaknya masih akan lakukan tahap kedua yakni diskusi dengan para penyidik.
"Tinggal diskusi nanti, tentukan kalau tumpul jenisnya apa kalu sajam jenisnya apa. Tapi kalau buat nentuin siapa yang dibunuh duluan ya belum lah, memangnya Tuhan sudah langsung tahu, masih akan diperiksa lagi," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaWarga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaAroma anyir seperti bau bangkai mengitari kediaman keluarga tersebut setelah empat anak ditemukan tewas pada Rabu (6/12).
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut, keempat korban merupakan anak dari P dan D.
Baca SelengkapnyaAroma menyengat seperti bau bangkai masih tercium di sekitar rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPolisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaUntuk kemungkinan tewasnya empat bocah, karena kekurangan makanan atau mati karena kelaparan.
Baca SelengkapnyaPenyidik yang telah mendapatkan adanya unsur pidana dalam tewasnya empat bocah inisial VN berusia 6 tahun, S 4 tahun, A 3 tahun, dan A 1 tahun.
Baca SelengkapnyaWarga awalnya hanya mencium bau busuk dan tak mencurigai rumah korban menjadi sumber aroma tersebut.
Baca Selengkapnya