Saat Orde Baru, penelitian Tan Malaka dilakukan 'bawah tanah'
Merdeka.com - Selama meneliti Pahlawan Nasional Tan Malaka pada masa Orde Baru, Harry Poeze mengaku harus melakukannya secara sembunyi-sembunyi. Diakui penulis buku 'Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia', penelitian tersebut berlangsung cukup mendebarkan.
"Saya harus ke rumah eks tahanan politik untuk melakukan penelitian. Itu dilakukan secara 'bawah tanah'," ujar pria bernama berkebangsaan Belanda usai bedah buku yang dilakukan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Senin (17/2).
Diakuinya, pada masa Orde Baru, negara cukup represif. "Tak heran jika tidak banyak sejarawan Indonesia yang melakukan penelitian gerakan kiri," tambahnya.
-
Dimana Hanan diperiksa? Mantan Ketua Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Hanan Supangkat akhirnya terlihat batang hidungnya ke gedung Merah Putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (25/3) kemarin.
-
Kenapa Hanan diperiksa KPK? Dia hadir diperiksa terkait kasus tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
-
Mengapa M.H. Manullang dipenjara? Perjuangannya melalui pers ini sempat membuat dirinya kesulitan. Pasalnya ia pernah dipenjara di Cipinang pada tahun 1922-1924 karena tulisannya yang menentang Belanda.
-
Kenapa Harvey Moeis ditahan di Rutan Salemba? Keduanya akan ditahan di Rutan Salemba selama 20 hari sebelum diserahkan ke Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi.
-
Di mana penelitian dilakukan? Pada 2005, penggalian di Varnhem, Swedia, menemukan reruntuhan gereja Kristen.
-
Dimana penelitian dilakukan? Studi tersebut melibatkan 1.650 partisipan dari berbagai budaya, termasuk 373 orang dari Tiongkok, 474 dari Jerman, 401 dari Meksiko, dan 402 dari Amerika Serikat.
Namun, ia mengemukakan, saat ini kondisi Indonesia jauh berbeda. Meski ada usaha beberapa ormas yang ingin menggagalkan diskusi bedah buku yang digelar, ia mengaku tidak terlalu khawatir.
"Saat ini, Indonesia cukup baik dalam proses demokrasi. Walau pun ada kelompok yang berniat menggagalkan acara diskusi," ujarnya.
Ketika dikonfirmasi, ancaman yang datang karena diskusi bedah buku pada tahun jelang pemilu, Harry mengungkapkan ada kemungkinan tersebut. "Mungkin saja, tetapi saya tidak tahu," katanya.
Diakuinya, diskusi yang dilakukannya untuk memperkenalkan Tan Malaka , berasal dari penelitian yang dilakukan sejak lebih dari 30 tahun.
Kini buku "Tan Malaka, Gerakan Kiri dan Revolusi Indonesia" sudah tercetak enam jilid. Buku tersebut mengupas keberadaan Tan Malaka jelang proklamasi hingga akhir hayat. (mdk/ren)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama berkecimpung di ranah perpolitikan, Djohan dikenal dengan pergerakan bawah tanahnya.
Baca SelengkapnyaKediaman salah satu tokoh revolusioner Indonesia yang tersohor ini sebagai salah satu saksi bisu ketika masa hidupnya.
Baca SelengkapnyaMasalah ini menjadi sorotan anggota Komisi III Fraksi PDIP Arteria Dahlan atas kasus ini.
Baca SelengkapnyaBegitu menarik, di dalam rumah ini terdapat sebuah terowongan rahasia.
Baca SelengkapnyaKuntadi menyebut, penggeledahan di rumah suami aktris Sandra Dewi itu masih berlangsung
Baca SelengkapnyaRumah pengasingan Bung Hatta dan Sjahrir di Banda Neira masih terawat dengan baik
Baca SelengkapnyaKejagung menyatakan banyak pihak yang keliru terkait sosok HL yang rumahnya digeledah penyidik.
Baca Selengkapnya