Sambut Tahun Baru 2023, Tren Kasus Covid Membaik di 3 Pekan Terakhir
Merdeka.com - Dua pekan jelang tahun baru 2023, tren kasus Covid-19 menunjukkan perbaikan dalam tiga pekan terakhir. Perbaikan itu terlihat pada sejumlah indikator.
"Kalau kita lihat datanya, angka Covid ini memang dalam tiga pekan terakhir itu, semua indikatornya membaik. Baik jumlah kasus, keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR), keterisian ICU sampai kematian itu alhamdulillah menurun dalam tiga pekan terakhir," kata Vaksinolog Dirga Sakti Rambe dalam Virtual Class: Kasus COVID-19 Terus Terkendali yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (21/12).
Dirga menuturkan pemantauan baik tersebut akhirnya seiring dengan rencana Presiden RI Joko Widodo mencabut PPKM pada akhir tahun 2022 ini. Artinya, Indonesia siap menyongsong Indonesia endemi.
-
Mengapa masyarakat diminta waspada? BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga yang ditetapkan sejak November 2020.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Meski tren terus mengalami perbaikan, Dirga mengingatkan semua pihak untuk terus waspada karena pandemi COVID-19 belum usai. Seharusnya, perbaikan situasi dijadikan pembelajaran masyarakat untuk melindungi orang-orang yang masih rentan terhadap penularan seperti lansia, orang yang belum melakukan vaksinasi atau mendapatkan dosis lengkap dan penderita komorbid atau penyakit penyerta.
"Buat sebagian besar orang dewasa yang muda, sehat, tidak ada komorbid, akan lebih siap memasuki endemi. Tapi bagi mereka yang komorbid ini mesti waspada, hati-hati sekali," katanya.
Dirga melanjutkan bahwa justru pada masa landailah pemberian vaksin harus diperkuat. Sebab dalam banyak penelitian, antibodi terbukti berkurang lewat dari tiga sampai enam bulan. Pada rentang waktu itu juga, dapat dipastikan kasus Covid-19 akan kembali mengalami gelombang puncak berikutnya.
"Katakan gelombang kita sekarang sudah turun, kita harus waspada pada bulan-bulan Februari, Maret, April jangan sampai ada gelombang baru," ucap Dirga.
Ia membeberkan di DKI Jakarta misalnya. Pasien dirawat di rumah sakit adalah pasien dengan gejala berat Covid-19 dan belum melakukan vaksinasi. Padahal booster bisa menurunkan risiko kematian akibat COVID-19 sampai dengan 4,5 kali dibandingkan dengan yang belum vaksin sama sekali.
Menurutnya walaupun pemerintah memiliki rencana untuk menyongsong endemi, kebijakan itu masih bersifat buka tutup. Artinya, semua kebijakan masih bisa berubah sewaktu-waktu sesuai dengan kondisi yang ada.
Dirga mengajak masyarakat untuk merayakan dan melewati libur Natal dan Tahun Baru 2023 dengan situasi yang aman bagi semua, karena bertepatan pula dengan libur sekolah anak-anak.
Ia mengajak semua pihak untuk menyegerakan vaksinasi booster pertama dan booster kedua bagi lansia, serta mengingat bahwa sejatinya COVID-19 belum berakhir dan tidak ada waktu untuk lengah, di tengah terjadinya lonjakan kasus positif di negara lain seperti China akibat varian baru.
"Covid sampai hari ini belum selesai pandeminya dan Covid masih ada. Tapi betul saya di rumah sakit merasakan betul bahwa jumlah kasusnya menurun," kata Dirga.
Data Satgas Covid-19 per tanggal 20 Desember 2022 hingga pukul 12.00 WIB menunjukkan, kasus positif mengalami penambahan 1.297 kasus dan totalnya menjadi 6.711.703, sementara kasus aktif turun 1.511, sehingga jumlahnya tersisa 25.727 kasus.
Angka kesembuhan juga terus naik, dengan bertambah 2.781 orang menjadi 6.525.525 orang. Namun, kematian juga bertambah 27 jiwa menjadi 160.451 jiwa.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes merekomendasikan masyarakat untuk melengkapi vaksinasi Covid-19 di tengah kasus yang kembali melonjak.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca Selengkapnya