Sebelum dimutilasi, anggota DPRD Lampung mengaku pergi ke Jakarta
Merdeka.com - Kepolisian Daerah Lampung mulai menyelidiki telepon seluler berisi transkrip percakapan terakhir anggota DPRD Kota Bandar Lampung dari Fraksi PDI Perjuangan, Muhammad Panshor bin Abdullah Bakri. Jasadnya ditemukan termutilasi di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Sumatera Selatan, pekan lalu.
Menurut Kabid Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih, Senin (30/5) malam, usai gelar perkara yang langsung dipimpin Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, tim telah bergerak melakukan penyelidikan terkait kasus pembunuhan itu. Menurut dia, dalam gelar perkara kemarin salah satu yang menjadi perhatian adalah perjalanan korban ke Jakarta.
Berdasarkan keterangan keluarga yang menghubungi ponselnya, Panshor berangkat sekitar pukul 15.00 WIB, tapi sekitar pukul 17.00 WIB sudah berada di Jakarta.
-
Kenapa polisi menduga LS dibunuh? Polisi menduga LS merupakan korban pembunuhan. Sebab, kondisi kepala dan tubuhnya berlumuran darah.
-
Siapa yang meminta Polda Jatim untuk melakukan investigasi? Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mendorong Polda Jatim untuk segera melakukan investigasi karena dikhawatirkan Briptu FN mengalami depresi pasca persalinan alias baby blues.
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang dilaporkan ke polisi? Polda Metro Jaya diketahui mengusut dugaan kasus menyebarkan hoaks Aiman lantaran menuding aparat tidak netral pada Pemilu 2024.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Apa alasan penangkapan Bupati Labuhanbatu? Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi menahan Bupati Labuhanbatu Erick Adtrada Ritonga setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.
"Di situlah yang menjadi pertanyaan, apalagi korban mengendarai kendaraan pribadi yang tidak masuk akal kalau dalam waktu dua jam sudah tiba di Jakarta," kata Sulistyaningsih, Selasa (31/5).
Sulistyaningsih mengatakan, dari keterangan tersebut pihak kepolisian melakukan pengecekan kembali dan pemeriksaan terhadap kemungkinan-kemungkinan lainnya.
"Kapolda juga langsung memerintahkan pemeriksaan ke seluruh tempat yang diduga menjadi lokasi persinggahan M Panshor sebelum ditemukan telah meninggal di OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan," kata dia seperti dilansir Antara.
Dia mengatakan, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk secepatnya mengungkap kasus pembunuhan sadis tersebut. Sulistyaningsih juga berharap seluruh elemen masyarakat dapat membantu kelancaran proses penyelidikan yang sedang dilakukan oleh petugas kepolisian.
"Kami menyadari kejadian bisa saja di sejumlah daerah yang disinggahi atau bahkan di lokasi penemuan jenazah korban pembunuhan itu," ujar dia.
Terkait jasad korban, Sulistyaningsih mengatakan, hasil koordinasi dengan jajaran Polda Sumsel hingga saat ini masih belum diambil oleh keluarga korban.
"Kami terus aktif melakukan komunikasi dengan Polda Sumsel, dan semalam ada kontak dari Humas Polda Sumsel terkait pengambilan jenazah oleh keluarga," kata dia.
Mengenai motif dan penyebab terjadi pembunuhan sadis tersebut, Sulistyaningsih menyatakan masih dalam pendalaman dan penyelidikan Tim Reserse Kriminal Umum untuk mengungkap peristiwa tersebut. Kapolda Lampung pernah mengungkapkan dugaan peristiwa tersebut lantaran masalah utang piutang dan motif urusan wanita atau terkait asmara.
"Tapi itu masih dugaan, sehingga penyelidikan terhadap ponsel korban itu menjadi salah satu prioritas untuk membantu mengungkap kasus ini," tandasnya.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Brigadir RAT ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam mobil Alphard di halaman sebuah rumah Jalan Mampang Prapatan pada Kamis (25/4).
Baca SelengkapnyaKejagung menyebut sosok high profile atau tokoh penting terkait kasus dugaan pemalsuan dokumen pertambangan.
Baca SelengkapnyaUjang diamankan tim penyidik setelah mendapat kabar adanya riwayat penerbangan dari Vietnam menuju Indonesia
Baca SelengkapnyaUjang ditangkap usai terjerat kasus korupsi penyimpangan dana penyertaan modal dari pemda Kota Waringin Barat.
Baca SelengkapnyaTersangka sudah ditangkap dan saat ini sedang diperiksa.
Baca SelengkapnyaPolisi telah menetapkan PWGA sebagai tersangka pemalsuan dokumen dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara
Baca SelengkapnyaKasus dugaan korupsi yang menyeret Ujang Iskandar tersebut terjadi pada tahun 2009. Saat itu, Ujang Iskandar bupati Kotawaringin.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan dilakukan di Polsek Gambir lantaran Musa Ahmad tengah ada keperluan di Jakarta.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, Partai NasDem akan mencari tahu tekait penangkapan tersebut.
Baca Selengkapnya