Sebut Temui Titik Terang, Polres Bogor Buka Kembali Kasus Penusukan Siswi SMK
Merdeka.com - Masih ingat kasus pembunuhan siswi SMK Baranangsiang Bogor, Andriana Yubelia Noven Cahya? Polisi kembali melanjutkan penyelidikan kasus pembunuhan gadis berusia 18 tahun ini setelah sempat mentok tak menemukan titik terang.
"Kemarin sempat mentok. Sekarang lanjut, sedang dikerjakan Kasat Reskrim yang baru, tapi tidak dari nol," ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Hendri Fiuser, Selasa (6/7).
Untuk mengungkap kasus pembunuhan siswi SMK tersebut, lanjut Hendri, proses penyelidikan dilakukan melalui jalur lain.
-
Bagaimana kasus pembunuhan siswi terungkap? Kasus tersebut berhasil terungkap oleh kepolisian dengan menggunakan metode modern Scientific Crime Investigation (SCI).
-
Siapa pelaku utama pembunuhan siswi? Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono di Palembang, Kamis, mengatakan bahwa pelaku utama IS pada saat malam pertama sempat mengikuti Yasinan di rumah korban.
-
Bagaimana mata siswi SD itu ditusuk? Namun, ia tiba-tiba didatangi dan ditarik oleh anak tak dikenal ke suatu tempat disekitar sekolahnya. Saat itulah korban dipalak dan dimintai uang dengan paksa oleh anak yang tidak dikenal tersebut.
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Dimana siswi SMP disekap? Dari 10 tersangka pelaku pemerkosaan, empat orang masih belum tertangkap. Polisi mendatangi rumah empat buronan penyekap dan pemerkosa secara bergilir siswi SMP selama tiga hari di Lampung Utara, Lampung, inisial NA.
Di samping itu, polisi juga kembali menggali keterangan para saksi termasuk saksi tambahan dan menganalisa ulang kasus pembunuhan yang berlangsung di sebuah gang kecil Jalan Riau, Kota Bogor, Jawa Barat pada 8 Januari 2019 silam.
"Ada penambahan hal-hal yang belum dilakukan penyelidikan sebelumnya, salah satunya menganalisa yang lain," kata Hendri.
Meskipun belum menemukan alat bukti baru, namun dari serangkaian proses penyelidikan kasus pembunuhan siswi SMK tersebut polisi mengklaim telah menemukan titik terang dalam kasus tersebut.
"Ada report ke saya sudah ada progres dan sedang dikerjakan. Kelihatannya ada cahaya di titik gelap," ujar Hendri.
Sementara alat bukti berupa video rekaman CCTV yang sempat dianalisa oleh Federal Bureau Investigation (FBI) sudah dikembalikan ke penyidik. Namun melalui digital forensik rekaman video yang dilakukan FBI tidak membuahkan hasil.
Sebab, alat canggih yang dimiliki biro investigasi dari Negeri Paman Sam ini tidak mampu mengidentifikasi wajah pelaku. Hal itu karena resolusi gambar video detik-detik pembunuhan terlalu rendah. Karenanya, rekaman video tersebut tidak akan dijadikan acuan dalam pengungkapan kasus pembunuhan gadis berkacamata itu.
"Tidak bisa. Tapi CCTV itu hanya untuk memudahkan (penyelidikan) saja. Kalau itu tidak bisa ya pakai cara lain," ungkapnya.
Sebelumnya, siswi SMK Baranangsiang Bogor, Adriana Yubelia Noven Cahya ditusuk di Jalan Riau, Kota Bogor, Jawa Barat pada Selasa (8/1/2019), saat pulang dari sekolah. Korban akhirnya tewas di rumah sakit akibat mengalami luka tusukan di dada.
Dari rekaman CCTV, terlihat pelaku menusuk korban di sebuah gang yang sepi samping kosannya. Pelaku yang sudah menunggu kedatangan korban, lalu menusukkan senjata tajam di bagian dada kiri. Korban kemudian terkapar, sedangkan pelaku langsung lari kencang meninggalkan lokasi mengarah Jalan Pajajaran.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi belum mengetahui apakah ada unsur perencanaan dalam kasus ini atau tidak.
Baca SelengkapnyaSigit pun berjanji Polri akan menindaklanjuti sejumlah laporan yang masuk.
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaHari ini Satuan Reserse Kriminal Polres Tangerang Selatan, akan melakukan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaKubu Keluarga korban juga meminta agar dibentuknya tim khusus.
Baca SelengkapnyaHaniyah ditemukan tewas di garasi rumah majikannya, Masrukhin, pada 4 Desember 2016, dengan luka-luka akibat kekerasan benda tumpul.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca SelengkapnyaUli menyebut ada tiga tujuan menyurati Polda Jawa Barat, salah satunya meminta keterangan mengenai perkembangan pencarian tiga DPO.
Baca Selengkapnya