Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sehari sebelum membantai Salim Kancil, 60 warga diisi ilmu kebal

Sehari sebelum membantai Salim Kancil, 60 warga diisi ilmu kebal Petani dibunuh di Lumajang. ©LBH Jakarta

Merdeka.com - Kapolres Lumajang, AKBP Fadly Munzir Ismail mengungkapkan bagaimana unsur perencanaan berlangsung pada pembunuhan Salim Kancil dan penganiayaan Tosan. Ternyata malam hari sebelum dua petani penolak tambang tersebut dieksekusi, 60 orang telah disiapkan. Mereka secara berombongan dikirim ke Probolinggo guna mendapat ilmu kebal.

"Ke Probolinggo mengisi ilmu kebal, sekitar 60‎ orang," kata Fadly di Kantor Pemkab Lumajang, Jawa Timur, Jumat (2/10).

Fadly menjelaskan bahwa pada Jumat sore (25/9), sehari sebelum peristiwa penganiayaan terjadi, Tosan menyerahkan surat izin ke Polres Lumajang untuk menggelar aksi unjuk rasa antitambang. Namun surat perizinan akan mengadakan aksi kepada Polres Lumajang tersebut diketahui oleh pihak protambang yang diduga digerakkan oleh Kepala Desa Selok Awar-awar, Hariyono. Mereka tak terima ada kelompok anti tambang akan menggelar aksi.

Lantas Hariyono mengirimkan 60 orang untuk mendapat ilmu kebal kepada seorang kiai di daerah Probolinggo, Jawa Timur. ‎Sebelumnya pada Jumat malam (25/9), digelar pertemuan di Balai Desa Selok Awar-awar dipimpin Ketua Tim 12, Desir. Dalam pertemuan tersebut kelompok protambang tersebut berencana akan melakukan aksi tandingan bagi petani penolak tambang.

Menurut Fadly, Polres Lumajang sudah tahu terkait rencana itu dari informasi intel bawahannya. Akhirnya Fadly mengirim Anggota Badan Pembinaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkantibnas) untuk menemui pertemuan di Balai Desa Selok Awar-awar yang dipimpin Desir Cs. Namun setelah melakukan negosiasi agar Desir Cs mengurungkan niatnya melakukan aksi tandingan, Babinkantibnas pergi. Meski begitu Desir Cs tak beranjak dari Balai Desa‎.

"Di depan Babinkamtibmas, mereka berjanji tidak melakukan aksi balasan, mereka tetap melaksanakan rapat kecil," terangnya.

Kemudian sekitar pukul 22.30 WIB, sebanyak 60 orang berangkat bersama menuju Probolinggo. Mereka menemui seorang kiai meminta diberi ilmu kebal. Hingga keesokan harinya, Sabtu (26/9) sekitar pukul 02.00 dini hari 60 orang tersebut kembali ke Lumajang. Sebagian dari rombongan itu begadang sampai pagi di Balai Desa.

"‎Mungkin memang dari 60 orang yang mengisi dirinya dengan tenaga dalam atau ilmu kebal oleh kiai tersebut di Probolinggo tidak semua terlibat. Karena banyak faktor," tuturnya.

Pada Sabtu pagi (26/9) ketika Tosan mempersiapkan aksinya dengan memberikan lembaran pernyataan sikap pada setiap truk tambang pasir yang melintas di depan rumahnya‎, para tersangka sebagian dari 60 orang tersebut mengeroyoknya dengan sadis. Hingga kemudian para tersangka tersebut menghabisi nyawa Salim Kancil setelah mengira Tosan yang tergeletak tak berdaya sudah meninggal. (mdk/hhw)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kombes Polisi Pimpin Langsung Pasukan, Puluhan Pendekar Bikin Resah Digulung
Kombes Polisi Pimpin Langsung Pasukan, Puluhan Pendekar Bikin Resah Digulung

Tanpa basa-basi, Tim Sparta pimpinan Kombes Polisi langsung beraksi. Puluhan 'oknum' pendekar langsung digulung.

Baca Selengkapnya
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir
Melihat Kejamnya Tentara KNIL di Tahun 1948, Todongkan Senjata pada Warga Indonesia Bikin Ketar-Ketir

Terlihat warga Indonesia mendapat ancaman dari tentara KNIL pada tahun 1948 silam. Tergambar dari potret yang beredar, warga Indonesia nampak tak berdaya.

Baca Selengkapnya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya
Satu KKB Tewas Ditembak saat Serang Pos TNI di Intan Jaya

KKB melakukan penyerangan dari arah pemukiman warga.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret
Peran Besar Orang Minahasa dalam Serangan Umum 1 Maret

Banyak orang Minahasa yang melakukan perantauan. Hal ini terjadi karena para pemuda Minahasa mulai menyadari bahwa dunia itu luas.

Baca Selengkapnya
KKB Bakar Sekolah hingga Kios di Paniai, Berikut Kronologi Lengkapnya
KKB Bakar Sekolah hingga Kios di Paniai, Berikut Kronologi Lengkapnya

KKB juga sempat terlibat kontak tembak dengan TNI-Polri.

Baca Selengkapnya
Potret 100 Paspampres Baru Usai Dilatih, Ada Momen Prajurit Wanita Disiram Air Kembang
Potret 100 Paspampres Baru Usai Dilatih, Ada Momen Prajurit Wanita Disiram Air Kembang

100 Prajurit baru Paspampres melakukan pelatihan standarisasi di Lawang Gintung Bogor pada Selasa 8 Agustus 2023 - 11 Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom
Kisah Umat Islam Tanah Air di Balik Agresi Militer Belanda I, Perang saat Puasa sambil Dihujani Timah Panas dan Bom

Pada 1947, umat islam Tanah Air berperang melawan Belanda pada hari ketiga puasa.

Baca Selengkapnya
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding

Warga Lamongan tampilkan kekejazam kerja rodi zaman penjajahan Belanda. Bikin nangis.

Baca Selengkapnya
Detik-detik Pria Paruh Baya di Probolinggo Berhasil Lawan Tiga Begal Motor, Aksinya Curi Perhatian
Detik-detik Pria Paruh Baya di Probolinggo Berhasil Lawan Tiga Begal Motor, Aksinya Curi Perhatian

Pria paruh baya ini berhasil melawan tiga begal yang hendak merebut motornya. Meski motornya berhasil dipertahankan, korban dilarikan ke IGD rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Remaja di Kediri Dikeroyok Gara-gara Logo di Kaus, Ini Fakta di Baliknya
Remaja di Kediri Dikeroyok Gara-gara Logo di Kaus, Ini Fakta di Baliknya

Nasib tragis dialami MZN, seorang remaja yang tiba-tiba dikeroyok sekelompok orang gara-gara kaus yang ia kenakan.

Baca Selengkapnya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya
Monumen Ini Jadi Saksi Bisu Kejamnya Pembantaian PKI di Wonogiri, Begini Kisah di Baliknya

Tercatat dalam peristiwa itu, sebanyak kurang lebih 65 orang terbunuh.

Baca Selengkapnya