Selain hamili murid, guru BK di Bantul juga ancam korban
Merdeka.com - Guru berinisial P (54) yang mengajar Bimbingan Konseling (BK) di salah satu Madrasah Tsanawiyah (MTs) di Bantul dilaporkan polisi karena diduga memerkosa muridnya yang berinisial Z (15). Akibatnya, Z saat ini hamil enam bulan.
Menurut ibu dari Z, Wina, anaknya tak hanya menjadi korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh mantan wali kelasnya. Z juga mendapatkan intimidasi berupa ancaman dan paksaan untuk membuat cerita fiktif.
"Paksaan membuat cerita bohong ini disampaikan lewat pesan singkat. Anak saya diminta bohong, agar bercerita orang bernama Rio anak muda dari Magelang," ucap Wina saat ditemui di Kantor Jogja Police Watch (JPW), Kamis (6/7).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
Selain memaksa untuk membuat cerita fiktif, P juga sempat mengeluarkan ancaman kepada Z lewat pesan singkat pada 18 Juni yang lalu.
Pesan itu dalam bahasa Jawa, sambung Wina, isinya "Positif wae karo sing tak omongke wingi. Nek ora, aku trimo mati. Ndak nama sekolah hancur-hancuran. (Berpikir positif saja dengan yang saya bicarakan kemarin. Kalau tidak mau, aku mending bunuh diri. Daripada nama sekolah hancur)."
Wina menerangkan bahwa pesan singkat itu menjadi alasan anaknya tak mau menceritakan kasus yang menimpanya. Kasus hamilnya Z ini baru terungkap setelah Wina meminta anaknya yang duduk di kelas IX memakai alat tes kehamilan dan hasilnya positif.
Humas JPW, Baharudin Kamba menyampaikan bahwa kasus yang menimpa Z ini akan terus dikawal oleh lembaganya. Diharapkan, kasus pemerkosaan dan ancaman pada Z ini bisa diproses hukum oleh pihak kepolisian.
"Polisi sudah seharusnya memproses hukum kasus yang menimpa Z. Kasus ini harus tuntas sampai ke pengadilan," pungkas Kamba.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akun yang mengunggah pengakuan atau klarifikasi soal kasus video mesum bukan milik korban.
Baca SelengkapnyaMeskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaPelaku melakukan pemerkosaan di sekolah. Dia mengancam para korban.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan pengancaman itu terungkap setelah pesan percakapan siswa bocor.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaSeorang guru di SMA Negeri 8 Kabupaten Tangerang dilaporkan melakukan pelecehan dan kekerasan verbal terhadap sejumlah siswi.
Baca SelengkapnyaPolisi membongkar modus guru agama Bernama Hendra (39) di Ciputat, Tangerang Selatan yang mencabuli 8 muridnya.
Baca SelengkapnyaMenjanjikan agar korban bisa lulus ujian masuk TNI dan Polri membuat pelaku bisa melakukan pelecehan. Bahkan dia juga menyimpan foto bugil para korban.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca SelengkapnyaDari laporan yang diterima, murid yang menjadi korban tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Baca Selengkapnya