Selain skorsing, Gunadarma disarankan sanksi sosial pembully Farhan
Merdeka.com - Masyarakat Peduli Autis Indonesia (MPATI) kembali mendatangi Universitas Gunadarma, Jalan Raya Margonda, Depok, Kamis (20/7). Kali ini mereka mengapresiasi pemberian sanksi kepada pelaku bullying dan perundungan terhadap Muhammad Farhan.
"Kami apresiasi pihak kampus sudah bersikap tegas berikan sanksi berupa skorsing namun alangkah lebih baiknya jika sanksinya lebih mendidik. Misalnya mereka dilibatkan langsung dengan anak-anak berkebutuhan khusus sehingga mereka lebih empati," kata Sofa, perwakilan MPATI, Kamis (20/7).
Dia juga mengaku sudah melakukan wawancara dengan orangtua Farhan di kediaman korban. Pihaknya menemukan, sejak kecil hingga sekarang, Farhan menunjukkan ciri-ciri gangguan perkembangan diri. Namun pihaknya tidak bisa menyimpulkan Farhan berkebutuhan khusus. Perlu pemeriksaan lebih lanjut.
-
Siapa yang bisa bantu anak yang mengalami bullying? Dengan adanya dukungan dari guru dan teman sebaya, anak-anak dapat belajar untuk mengatasi masalah mereka dengan cara yang lebih positif, sehingga mengurangi kemungkinan mereka untuk terlibat dalam tindakan bullying, baik sebagai korban maupun pelaku.
-
Apa yang harus dilakukan anak ketika di-bully? Fokus pada Perlindungan, Bukan Pertarungan Tanamkan pada anak-anak Anda bahwa berkelahi tidak akan membantu. Sebaliknya, mereka harus pergi dan memberi tahu orang dewasa atau guru tentang apa yang terjadi. Ini akan membantu mereka mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
-
Kenapa anak terlibat dalam bullying? Anak-anak dapat terlibat dalam tindakan bullying karena berbagai alasan, seperti rasa cemburu, kurangnya kepercayaan diri, atau merasa lebih unggul dibandingkan teman-temannya. Selain itu, ada juga kemungkinan bahwa mereka melakukan bullying sebagai bentuk balas dendam terhadap pengalaman buruk yang mereka alami.
-
Siapa saja yang terdampak bullying? Perilaku bullying tak hanya berdampak pada korban, tetapi juga pelaku.
-
Siapa yang menjadi pelaku bullying? Anak-anak yang terlibat dalam tindakan bullying biasanya cenderung menjauh dari teman-teman yang positif dan lebih memilih untuk bergaul dengan individu yang memiliki perilaku serupa.
-
Siapa yang bisa bantu korban bullying? Novi juga menyarankan agar korban mencari dukungan dari teman-teman terdekat.
"Kami juga sedang mencari waktu yang cocok untuk dilakukan observasi, karena kalau sekarang keluarganya juga masih syok dan butuh ketenangan," ucapnya.
Ke depan pihaknya akan membuat tim observasi bersama dengan Kemensos. "Nanti kami buat Tim bersama Kemensos. Sekarang fokus kepada pembinaan dan awareness tentang ABK itu," ungkap Sofa.
Sementara itu Direktur LBH Disabilitas Indonesia, Hari Kurniawan menambahkan, pemberian sanksi kepada pelaku harus disisipi sanksi sosial di dalamnya. "Misalnya pelaku dilibatkan menjadi pendamping disabilitas selama lebih kurang lima tahun dan aktif juga secara berturut-turut minimal dua bulan untuk aktif di kegiatan disabilitas," ucapnya.
Pihaknya juga menuntut kampus Gunadarma untuk membentuk unit layanan disabilitas. Berdasarkan UU no 8 tahun 2016 di pasal 145, setiap universitas yang menerima Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) harus sediakan unit layanan disabilitas.
"Menurut catatan kami, di Gunadarma mereka menerima ABK dengan komposisi 20 disabilitas, 7 autis dan tiga-nya tuna netra. Namun sangat disayangkan ketika kampus sebesar ini tidak memberikan layanan yang nyata bagi penyandang disabilitas," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak dari Sunan Kalijaga menjadi korban bullying atau perundungan yang dilakukan oleh sekolahnya
Baca SelengkapnyaKasus bullying atau perundungan makin marak dalam sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaOrangtua memiliki peran yang sangat besar dalam edukasi pencegahan terjadinya perundungan pada anak.
Baca SelengkapnyaDirjen HAM menyebut tindakan merundung bisa mencederai martabat dan merugikan seseorang.
Baca SelengkapnyaAndika Kangen Band kemudian melaporkan kejadian yang menimpa putranya ke polisi.
Baca SelengkapnyaDampak bullying di sekolah bisa dialami pada korban sekaligus pelaku.
Baca SelengkapnyaMencegah anak menjadi tukang bully bisa dilakukan oleh orangtua dengan cara parenting yang repat.
Baca SelengkapnyaMereka yang agresif akan menganggap bahwa sifat toleransi itu menunjukkan kelemahan.
Baca SelengkapnyaAksi perundungan itu terjadi pada Agustus 2024 setelah orangtua korban melihat gelagat aneh anaknya.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi X DPR RI, Karmila Sari sangat menyayangkan kasus seperti ini terulang kembali yang bisa merusak citra pendidikan.
Baca SelengkapnyaSekali anak mengalami kekerasan, hal ini akan menempel di otak mereka dan menimbulkan dampak yang tak bisa disepelekan.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan untuk meningkatkan pengawasan di sekolah.
Baca Selengkapnya