Sempat Ditangkap Densus, Polisi Polda Metro Dipastikan Tak Terlibat Terorisme
Penangkapan tiga polisi ini hasil pengembangan kasus terduga teroris DE yang merupakan pegawai KAI.
Seorang personel Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, inisial RP, sempat ditangkap.
Sempat Ditangkap Densus, Polisi Polda Metro Dipastikan Tak Terlibat Terorisme
Seorang personel Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, inisial RP, sempat ditangkap. Penyidik Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah melakukan pendalaman terkait peran anggota Ditreskrimum Polda Metro Jaya, RP, yang ditangkap dalam kasus penerimaan senjata api ilegal. Dipastikan, RP tidak terkait dengan jaringan terorisme. Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Pol Aswin Siregar mengatakan polisi RP tak terkait jaringan teroris maupun aksi teror.
"Sehingga, penyidikan atas R (Reynaldi) dalam aktivitas jual beli senjata api, R cs (dan teman-teman, red.), dilakukan oleh Polda Metro Jaya."
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Senin (21/8).
@merdeka.com
Polda Metro Jaya menangkap Reynaldi bersama dengan dua anggota lain Polri yang terlibat dalam pemilikan senjata api ilegal.
Yakni Anggota Renmin Samapta Polresta Cirebon Kabupaten Bripka SM dan Kanitreskrim Polsek Bekasi Utara Iptu MYS.
RP ditangkap karena yang bersangkutan menerima senjata dari salah satu penjual senjata ilegal. Sementara Bripka SM diduga berkoordinasi dengan RP untuk mendapatkan senjata api ilegal.
Polda Metro Jaya mengungkap kasus peredaran senjata api ilegal setelah penangkapan terhadap DE (28) oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri di Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (14/8). Kasus DE masih dalam pengembangan dan penyidikan intensif dari Densus 88 Antiteror Polri. Hasil pemeriksaan, diperoleh keterangan dari tersangka DE bahwa pemasok senjata FNC dan pistol pendek combat C2 Pindad adalah R alias B.
"Yang mana, senjata-senjata tersebut dibeli dari R alias B di Tambun Utara, Bekasi."
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Senin (21/8).
@merdeka.com
Aswin menjelaskan banyaknya senjata dan amunisi yang dimiliki oleh DE diperoleh dari beberapa pihak.
Saat ini masih dalam tahap penyelidikan satu per satu dari siapa dan bagaimana keterkaitannya dengan jaringan atau kelompok teror.
Sejumlah barang bukti yang disita dalam penangkapan DE ialah lima senjata laras panjang, 11 senjata laras pendek, dua pucuk pen guns, delapan senjata laras panjang mainan, 970 butir peluru kaliber 5.56 mm, 813 butir peluru kaliber 9 mm, 229 butir peluru hampa 9 mm, 64 butir peluru kaliber 7.65 mm. Selanjutnya, ada 16 butir peluru 22 standar plus, 20 butir peluru 9.47 mm, 17 peluru Ramset, 49 proyektil 9mm, 23 magasin peluru bulat, 22 magasin air soft gun, sebuah magasin gas, delapan magasin panjang 9 mm, enam magasin 9 mm, dua magasin 32 mm, dan 10 cartridge air soft gun.
"Densus akan terus bekerja sama dengan satuan-satuan lainnya untuk pengungkapan kasus DE ini."
Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Senin (21/8). Demikian dikutip dari Antara.
@merdeka.com