Slow Travel Diprediksi Kian Menjadi Trend Pariwisata Masa Depan
Slow travel diprediksi akan makin menjadi pilihan di masa depan.
Slow travel diprediksi akan makin menjadi pilihan di masa depan.
Slow Travel Diprediksi Kian Menjadi Trend Pariwisata Masa Depan
Slow travel atau perjalanan wisata secara lambat agar bisa menikmati obyek secara lebih intens diprediksi akan makin menjadi pilihan di masa depan.
Trend ini pun telah dibaca oleh jaringan travel internasional Intrepid yang baru saja membuka kantornya di Bali.
"Kami membuat paket wisata yang memungkinkan wisatawan menjelajahi destinasi dengan mudah," kata Ravindra Singh, GM at Intrepid DMC Indonesia, Rabu (21/2/2024).
Intrepid berupaya memperlambat laju rencana perjalanan sehingga wisatawan menghabiskan lebih banyak waktu di satu tempat dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam mengenai aspek sosial dan budaya daripada mencoba mengemas semua pengalaman dalam waktu singkat.
Salah-satunya dengan menghapus moda penerbangan domestik dari paket wisata yang ditawarkan di Indonesia dan memperkenalkan memperkenalkan sarana transportasi lain seperti kereta api, bus dan kapal jika memungkinkan.
"Kita harapkan juga akan mengurangi jejak karbon sehingga lebih ramah lingkungan,"
jelasnya.
Slow travel, sebut Ravi, sejalan dengan misi perusahaannya untuk membuat wisatawan terlibat dalam gaya perjalanan lokal dan merasakan atmosfir destinasinya.
"Semua tour leader kami dipimpin oleh mereka yang terlatih secara lokal yang memastikan semua wisatawan mengetahui budaya dan tradisi lokal serta apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," sebutnya.
Intrepid berkomitmen terhadap praktik pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan serta mendukung komunitas lokal sambil meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
"Wisatawan kami suka makan di tempat lokal sehingga membantu mereka mendapatkan pemahaman dan apresiasi yang lebih mendalam terhadap keanekaragaman Indonesia. budaya,"
sebutnya.
Salah satu proyek terbaru yang ditawarkan adalan pengalaman pariwisata berbasis komunitas di desa Sibetan, Karangasem, Bali. Komunitas desa yang terkenal dengan kebun salaknya itu menjadi tuan rumah di mana para tamu akan menginap di rumah mereka dan mendapat suguhan kuliner hingga pertunjukan kesenian.
"Tentunya kami akan membantu agar akomodasi serta fasilitasnya bisa sesuai dengan standar Intrepid,"
sebutnya.
Sebagai perusahan global, Intrepid sudah berdiri sejak tahun 1989 dan beroperasi di Indonesia sejak tahun 1990 namun dengan mengandalkan jaringan travel lokal.
Baru pada tahun 2024 ini, mereka membuka kantor perwakilan di Bali untuk memastikan wisatawan dapat menikmati pengalaman sesuai dengan standar kualitas mereka.
Saat ini, mereka mengoperasikan tur grup di Bali, Jawa, Lombok, dan Sumatera dengan tambahan terbaru Flores dan Kalimantan. Selain itu, sejumlah destinasi di Sulawesi dan Raja Ampat juga sedang dijajaki untuk tahun 2025 beserta beberapa destinasi baru lainnya di Indonesia.
"Kami secara aktif mencari pengalaman perjalanan otentik baru yang belum dijelajahi di wilayah lain di Indonesia dengan melibatkan komunitas lokal,"
kata Ravi.