Songsong swasembada, NU dorong pembentukan Badan Pangan Nasional
Merdeka.com - Nahdlatul Ulama (NU) mendorong pembentukan Badan Pangan Nasional oleh pemerintah. Hal ini sesuai amanat Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan serta untuk memenuhi program swasembada pangan pemerintah yang berjalan secara bertahap.
"Kita mendorong ini karena ini mengatur logistik nasional yang mengangkut tentang distribusi, stok, harga pangan dan seterusnya," kata Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian NU (LPPNU) yang juga Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar di Jakarta, Jumat (15/4).
Menurut Marwan, Badan Pangan Nasional yang sifatnya independen, tidak di bawah Bulog maupun Kementerian Pertanian, dapat berperan dalam mengurangi beras impor. Badan Pangan Nasional juga bakal mengurusi produksi, tata niaga, distribusi serta ketersediaan dan keamanan pangan.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Apa yang dilakukan Kementan untuk swasembada pangan? Kapolri mengaku optimis langkah tersebut dapat terealisasi mengingat Amran merupakan pakar yang mengerti dan tahu cara mewujudkannya.
-
Siapa yang dorong pangan mandiri? Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mendorong HUT ke 78 RI menjadi semangat dalam membangun pertanian yang berdaulat pangan.
-
Bagaimana PAN ingin mencapai kedaulatan pangan? Zulhas mengatakan, sebenarnya kedaulatan pangan juga menjadi prioritas yang sedang dijalankan pemerintahan Joko Widodo. Presiden menyadari betul ancaman tersebut, sehingga meminta peningkatan produksi besar-besaran baik itu dari petani, korporasi dan BUMN.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
"Tapi hari ini memang belum berdiri karena pemerintah belum swasembada pangan. Belum seluruhnya bisa kita laksanakan, tetapi secara bertahap impor semakin berkurang," ujarnya.
Sebagai organisasi sosial keagamaan yang berdiri sejak 1926, NU memiliki 60 juta pengikut dan memiliki kurang lebih 20.000 pesantren yang sebagian besar tinggal di perdesaan. Hal ini, kata Marwan, merupakan potensi sekaligus tantangan.
"Di mana sektor ril perdesaan (pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, kelautan, energi dan kawasan konservasi) merupakan sumber penghidupan warga Nahdliyin yang hingga kini belum terkelola secara optimal," kata dia.
Kemudian, kata Marwan, sebagai bagian dari Jamiyah Nahdlatul Ulama dalam keputusan-keputusan Muktamar dan pengarahan-pengarahan PBNU, LPPNU dituntut untuk memiliki peran, baik dalam pengembangan ekonomi, maupun memberikan kontribusi dalam peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup nahdliyin serta profit maker bagi organisasi secara nyata.
"Dari sisi pengembangan sosial dan lingkungan hidup, LPPNU baik secara langsung maupun tidak langsung, dituntut untuk dapat bersinergi dan memberikan dukungan untuk terselenggaranya kegiatan lembaga-lembaga lain di lingkup PBNU/PWNU/PCNU," kata dia.
Ketum PB NU Said Aqil Siradj dalam sambutannya mengatakan, mayoritas petani Indonesia merupakan warga NU yang perlu diperhatikan. Kader NU yang di antaranya adalah ahli genetika dan bibit bisa dilibatkan untuk membantu petani meningkatkan produktivitasnya.
Namun demikian, hal yang paling penting juga mendasar untuk diperhatikan adalah ketersediaan lahan bagi kaum tani. Said Aqil Siradj berharap NU juga bisa mengadvokasi petani terkait ketersediaan lahan.
Pasalnya, dirinya banyak menerima laporan tentang lahan tani yang dicaplok pengembang. "Petani itu jujur maka harus berani menyuarakan pendapat," kata Said Aqil Siradj.
Diketahui, dalam rangka memperkuat sistem organisasi, Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU), gelar rembug nasional dan rapat kerja nasional, di Hotel Acacia Jakarta Pusat, hari Jumat (15/4) ini.
Acara tersebut dibuka oleh Ketua Umum PBNU KH. Said Aqil Sorojd, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Marwan Jafar sebagai ketua Umum LPPNU pusat. Selain itu hadir pengurus dan anggota LPPNU san sejumlah pengurus LPPNU dari 30 provinsi dan PC LPPNU yang ada di kabupaten/kota se-Indonesia.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Prabowo Subianto secara konsisten menyuarakan agar Indonesia bisa swasembada pangan, meski dalam realisasinya hal itu sulit.
Baca SelengkapnyaPenyerapan produk lokal oleh BUMN ini sejalan dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Baca SelengkapnyaEkosistem pangan nasional ini bukan hanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional, tetapi didorong untuk memenuhi kebutuhan pangan Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaOpsi itu digaungkan Bapanas merespons data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut 30% total pangan terbuang.
Baca SelengkapnyaBayu menjelaskan bahwa SPHP merupakan program pemerintah melalui Badan Pangan Nasional yang dilaksanakan oleh Bulog dalam rangka menjaga stabilitas harga beras.
Baca SelengkapnyaKolaborasi penting untuk mencegah potensi ketidakamanan pangan
Baca SelengkapnyaDalam paparannya Bayu menjelaskan tentang permasalahan bidang pangan di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaSalah satunya dengan program Upsus yang dicanangkan Kementerian Pertanian
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca Selengkapnya