Suhu Ekstrem di Lanny Jaya dan Nduga Papua Capai 8 Derajat Celsius
Merdeka.com - Suhu udara di wilayah pegunungan Papua turun hingga 8 derajat celsius, seperti di Kota Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, dan Kabupaten Nduga. Prakirawan di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wamena Laura Silfa Mahareta Ronggiare mengatakan, pancaroba itu lebih terasa di Kabupaten Lanny Jaya dan Nduga.
"Yang lebih ekstrem dari Jayawijaya adalah Lanny Jaya dan Nduga, itu bisa turun menjadi 8-9 derajat celsius," katanya saat di Wamena, Minggu (14/7).
Data BMKG menyebutkan tiga hari terakhir suhu pagi hari di Jayawijaya, Papua turun menjadi 11,4 derajat celsius dan maksimum 25 derajat celsius.
-
Bagaimana BMKG menjelaskan cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Mengutip dari Instagram InfoBMKG, menjelaskan beberapa hal mengapa kondisi cuaca yang panas kembali terjadi. Padahal semestinya musim hujan.
-
Kenapa cuaca panas terjadi di Jawa-Nusa Tenggara? 'Dari peristiwa itu, mengakibatkan kurangnya pertumbuhan awan hujan di wilayah Jawa dan Nusa Tenggara. Tak heran bila sinar matahari begitu intens langsung ke permukaan Bumi di wilayah Jawa- Nusa Tenggara,'
-
Bagaimana cuaca di Sumut selama pancaroba? Pada saat musim pancaroba, cuaca dapat berubah dari cerah menjadi mendung dan hujan dalam waktu singkat.
-
Apa yang menjadi pemicu cuaca panas di Jawa-Nusa Tenggara? Ada beberapa hal yang menjadi pemicu situasi ini yakni aktivitas pola tekanan rendah di sekitar laut China Selatan.
-
Apa dampak cuaca ekstrem di Jateng? Dampak Cuaca Ekstrem Terjang Jateng, Sebabkan Longsor hingga Angin Kencang di Beberapa Tempat Cuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
-
Mengapa cuaca ekstrem terjadi di Jateng? Potensi cuaca ekstrem itu dipicu oleh pola belokan angin dan korvergensi yang terlihat dominan di wilayah Pulau Jawa termasuk Jateng, serta labilitas lokal kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal diamati di Jawa Tengah.
"Suhu normal di Jayawijaya mulai dari 16-28 derajat celsius," katanya dilansir Antara.
Perubahan cuaca yang terjadi sebelum memasuki musim kemarau ini diprediksi berlangsung Juli hingga September.
"Memasuki musim kemarau, diawali dengan pancaroba di mana peralihan dari musim hujan ke kemarau yang cukup ekstrem," katanya
Penurunan suhu udara di Jayawijaya itu diprediksi bisa saja menurun lagi hingga 10 derajat celsius. "Hal seperti ini pernah terjadi di Wamena, Papua tahun 2015 yang turun hingga 6 derajat celcius, sehingga memang perlu kewaspadaan," katanya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Tim Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG, Ida Pramuwardani mengungkapkan tiga penyebab suhu udara terasa panas belakangan ini.
Baca SelengkapnyaPeningkatan potensi hujan itu karena beberapa wilayah Indonesia mulai kembali pada fenomena iklim La Nina
Baca SelengkapnyaEnam orang meninggal dunia di Distrik Lambewi dan Distrik Agandume, Kabupaten Puncak, Papua Tengah.
Baca SelengkapnyaSalah satunya adalah masa peralihan musim, yang dikenal sebagai pancaroba.
Baca SelengkapnyaPenyebab suhu panas melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya pada siang tadi.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil pemantauan BMKG di sejumlah daerah di Indonesia, suhu maksimum harian berkisar 35 sampai 36,7 derajat Celsius dari 2 sampai 3 Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaFenomena ini berdampak besar terhadap aspek kehidupan di wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaCuaca di sejumlah daerah Indonesia belakangan ini terasa panas menyengat. Salah satunya di wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkibat dinamika atmosfer serta dampak El Nino dan Dipole Mode Positif suhu udara di Jakarta kembali meningkat.
Baca SelengkapnyaBMKG mendeteksi sejumlah kota besar di Pulau Jawa dan Nusa Tenggara Barat dilanda suhu panas
Baca SelengkapnyaImbauan itu seiring datangnya musim hujan dan cuaca ekstrem akibat fenomena La Nina, maupun dinamika atmosfer.
Baca Selengkapnya