Sungai Tiba-Tiba Meluap, 2 Pekerja Bendungan Pamukkulu Meninggal dan 1 Hilang
Merdeka.com - Tiga pekerja proyek pembangunan Bendungan Pamukkulu, Takalar terseret arus sungai yang tiba-tiba meluap. Dua orang ditemukan meninggal dunia dan satu lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Bidang Operasional Basarnas Sulsel Muhamad Rizal mengatakan, tiga korban yang terseret arus merupakan pekerja PT Vastorindo (subcont) yang mengerjakan proyek Bendungan Pamukkulu. Ketiganya yakni Slamet Widodo (38), Eko Prastiyo (33), dan Sukirman.
"Kejadian itu terjadi Selasa (14/3) pukul 16.00 Wita. Pada saat pekerja yang lain sedang berada di luar areal, ketiga korban ini terlambat mengevakuasi diri karena air tiba-tiba meninggi hingga akhirnya terseret arus," ujar Rizal melalui pesan WhatsApp, Rabu (15/3).
-
Siapa yang terdampak banjir lahar? 'Semua korban harus diterima dan diberikan perawatan. Soal biaya, nanti pemerintah daerah akan mencarikan solusi,' katanya dihubungi dari Padang, Minggu.
-
Dimana Bendungan Pamayaran berada? Lokasinya terletak persis di tengah-tengah batas wilayah antara Desa Pamarayan, Kecamatan Pamarayan dan Desa Panyabrangan, Kecamatan Cikeusal.
-
Dimana lokasi tanggul yang jebol? Dalam video melalui drone, tampak cukup luasnya lahan yang terkena terjangan banjir bandang tersebut. Tampak jembatan Sungai Tuntang sudah tidak tampak seutuhnya.
-
Siapa yang membangun Bendungan Pamayaran? Bendungan Pamarayan Lama di Kabupaten Serang, Banten jadi dam terbesar yang pernah dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda.
-
Siapa yang terkena dampak Waduk Karian? Dengan dibangunnya Waduk Karian, sekitar 250 an kepala keluarga yang tinggal di lokasi terpaksa harus meninggalkan tanah kelahiran mereka.
-
Siapa yang terdampak banjir di Rumah Tigo Ruang? Salah satu warga di Rumah Tigo Ruang, Kecamatan Kuranji, Suci Ramadani mengatakan, air mulai masuk ke dalam rumah sekitar pukul 02.00 WIB.
Setelah dilakukan pencarian, akhirnya ditemukan dua korban meninggal dunia yakni Selamet Mulyono dan Eko Prasetyo. Sementara satu korban lainnya masih dicari. "Identitas korban yang masih dicari atas nama Sukirman," bebernya.
Rizal memaparkan jasad Slamet Widodo ditemukan di terowongan inlet Bendungan Pamukkulu. Sementara, korban Eko Priyono ditemukan 3 kilometer (km) dari lokasi awal dilaporkan terseret arus.
"Kedua jenazah sudah dievakuasi ke rumah sakit terdekat," ucapnya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaUntuk penyebab kebakaran, masih dilakukan penyelidikan oleh polisi.
Baca SelengkapnyaMemasuki hari kedua pecarian, tim sudah melibat TNI dan Polri.
Baca SelengkapnyaPihak BPBD Sulawesi Tengah menyatakan banjir bandang telah menerjang dua desa yang menyebabkan satu korban jiwa dan dua lainnya hilang.
Baca SelengkapnyaTebing Setinggi 100 Meter Longsor, 4 Penambang dan 2 Truk Pasir Tertimbun Material Tanah
Baca SelengkapnyaBanjir bandang melanda Pekalongan, Jawa Tengah usai hujan deras
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat kedua korban, JM (73) dan ST (60), membersihkan sumur milik tetangganya pada Senin kemarin.
Baca SelengkapnyaTembok turab kali tiba-tiba roboh dan menimpa empat pekerja sedang mengerjakan konstruksi cakar ayam.
Baca SelengkapnyaKeduanya tewas saat mereka mengerjakan pondasi sandaran tembok merajan atau tempat suci di Desa Mas, Kecamatan Ubud.
Baca SelengkapnyaPT Migas juga memastikan kontraktor yang melakukan pengerjaan pengelasan tangki gas bertanggungjawab.
Baca SelengkapnyaKedua jenazah ditemukan tak jauh dari bendungan PT Wampu Electric Power (WEP)di Desa Rih Tengah, Kecamatan Kutabuluh, Karo.
Baca Selengkapnya