Taksi online di Bandung resah banyak informasi hoax seliweran
Merdeka.com - Beredarnya pesan berantai lewat pelbagai aplikasi membuat resah para pengemudi taksi online. Soalnya, informasi itu menyebutkan bahwa para pengemudi transportasi online akan turun ke jalan menggelar aksi di Gedung Sate, Kota Bandung. Padahal kabar itu tidak benar alias hoax.
Humas Pengemudi Online Satu Komando (Posko) Jawa Barat Agi Ginanjar mengatakan, tidak ada reaksi dari para pengemudi transportasi online selain menunggu sikap resmi pemerintah. Ini sudah berdasarkan keputusan bersama Dishub Jabar.
"Kemarin banyak banget memang yang ngeshare mau (aksi), ada yang dari Cimahi, pinggiran. Itumah info (hoax)," kata Agi pada wartawan Kamis (12/10).
-
Siapa yang minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? 'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Siapa yang menjadi driver taksi online? 'Kami jual aset, dan suami berusaha cari kerja lagi. Karena pandemi, akhirnya dia jadi driver taksi online,' ungkap Ira.
-
Mengapa DPR RI minta perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana DPR RI berharap perusahaan taksi online buat tombol darurat? Tujuannya, melindungi keselamatan penumpang maupun pengemudi taksi online.'Saya harap ada sistem semacam ‘tombol darurat’ di aplikasi guna melindungi customer maupun driver, dari hal-hal berbahaya seperti ini,' kata Sahroni, Senin (1/4).
-
Bagaimana driver online menghina penumpang? 'Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu,' ujarnya.
-
Kenapa driver ojek online pakai jalan tikus? 'Jalan Tikus' atau jalan tembus. Jalan favorit bagi pengendara motor. Jalan yang biasanya hanya cukup dilewati satu motor. Saling terhimpit di gang sempit. Di tengah permukiman padat penduduk. Di antara gedung pencakar langit ibu kota. Membentang di atas lintasan sungai. Bahkan di jembatan yang hanya terbuat dari bambu.
Dia menegaskan, pengemudi transportasi online masih menunggu pernyataan resmi dari Pemerintah soal kebijakan baru dan hasil revisi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) nomor 26/2017 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang dengan Kendaraan Bermotor Umum tidak dalam Trayek.
"Ini masih saya konfirmasi. Jadi kalau tidak ada halangan hari ini, Dishub tidak akan memberi pernyataan bahwa transportasi online tidak bisa dibekukan," tambahnya.
Dia kembali menegaskan tidak ada pergerakan massa yang mengarah pada unjuk rasa terkait belum jelasnya nasib para pengemudi taksi online. "Jadi kalau ada demo, lucu. Makannya, banyak yang share info itu, ada yang edit. Hari ini pergerakan enggak ada digrup mana juga, terutama grup Posko," ujarnya.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto meminta masyarakat untuk tidak termakan informasi tanpa ada klarifikasi langsung. Kapolda juga mengimbau masyarakat bisa menyikapi cerdas apa yang diterima di media sosial.
"Masyarakat kita sudah semakin cerdas. Apabila menerima informasi medsos dicek dulu. Kalau benar dishare. Kalau belum tentu benar jangan. Kalau dishare dan itu memenuhi alat bukti itu kena UU ITE. Hoax ini akan menjurus pada hate speech. Akan tindak pada penegakan hukum," tegasnya. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengguna ojek online (ojol) untuk menghindari kawasan sekitar Medan Merdeka Jakarta Pusat terkait aksi ojol.
Baca SelengkapnyaOjol berencana menggelar unjuk rasa pada hari ini soal pemotongan tarif yang dianggap membebankan mitra driver.
Baca SelengkapnyaRibuan driver ojek online di Kota Batam melakukan aksi mogok dan menggeruduk kantor perwakilan aplikator, Maxim, Grab, dan Gojek.
Baca SelengkapnyaViral satu penumpang kereta cepat Whoosh mengalami penodongan di Stasiun Tegalluar, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaMomen penganiayaan itu diabadikan oleh korban lewat kamera dan rekaman video viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaKabidhumas Polda Kepri Kombes. Pol. Zahwani Pandra Arsyad pun telah membantah kabar tersebut.
Baca SelengkapnyaGrab Indonesia tidak pernah memotong pendapatan Mitra Pengemudi untuk dialokasikan sebagai diskon bagi konsumen
Baca SelengkapnyaModus ini Hal ini sangat merugikan calon penumpang lantaran tidak bisa naik bus, padahal sudah bayar tiket.
Baca SelengkapnyaGojek memastikan layanan mereka akan tetap berjalan normal
Baca SelengkapnyaDari hasil sweeping beberapa pengemudi melintas di Medan Merdeka Barat langsung diarahkan untuk ikut bergabung.
Baca SelengkapnyaUsai mendengarkan keterangan dari perwakilan Kominfo, massa membubarkan diri dengan tertib
Baca SelengkapnyaRibuan pengemudi ojol menyampaikan uneg-uneg mereka soal kebijakan yang diberlakukan oleh pihak aplikator.
Baca Selengkapnya