Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Teknologi yang ditawarkan Johannes Marliem untuk e-KTP jelek dan ketinggalan zaman

Teknologi yang ditawarkan Johannes Marliem untuk e-KTP jelek dan ketinggalan zaman Johannes Marliem. ©Facebook/Johannes Marliem

Merdeka.com - Fakta baru dalam kasus korupsi proyek e-KTP kembali terungkap di persidangan. Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem rupanya menawarkan barang yang tak bagus dalam proyek e-KTP.

Direktur Utama PT Karsa Wira Utama Winata Cahyadi mengakui mengenal sosok Johannes Marliem. Dia mengatakan, barang yang ditawarkan Johannes jelek.

"Saya pernah bertemu Johannes Marliem. Saya kan pemenang saat uji petik KTP elektronik. Dia (Johanes Marliem) minta supaya saya pakai produk dia, saya katakan 'barang you jelek'," kata Winata saat bersaksi untuk terdakwa Andi Agustinus alias Andi Narogong di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Senin (11/9) dikutip dari Antara.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Winata, ia akhirnya tidak jadi bekerja sama dengan Marliem dalam proyek e-KTP. Sebab, dia mengatakan, barang dari Marliem ketinggalan zaman karena menggunakan sensor mata.

"Di kemudian hari dia pakai iris untuk menutupi kejelekan produk dia. Jadi kita tidak mengajukan iris. Saya katakan 'teknologi you ketinggalan' jadi saya tidak bekerja sama dengan dia," tambah Winata.

Menurut Winata, seharusnya e-KTP yang dipergunakan saat ini tidak memerlukan iris mata dan hanya butuh sidik jari.

"Di ketentuannya tidak disebut harus menggunakan iris (mata), iris itu hanya diperlukan kalau tangannya buntung, yang dipakai oleh Johannes Marliem itu produk yang jelek," ungkap Winata.

Winata pun akhirnya tidak jadi mengerjakan proyek KTP-E karena kalah tender yang dimenangkan oleh konsorsium PNRI.

Sebelumnya, pensiunan staf Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kemendagri Yosef Sumartono juga mengakui telah menerima USD 200 ribu dari Johannes.

"Saya terima uang dari Johanes Marliem, di eskalator Grand Indonesia sebesar 200 ribu dolar AS pada April-Mei 2011," kata Yosef.

Yosef bersaksi untuk Andi Narogong yang didakwa mendapatkan keuntungan 1,499 juta dolar AS dan Rp 1 miliar dalam proyek pengadaan e-KTP yang seluruhnya merugikan keuangan negara senilai Rp 2,3 triliun.

"Uang itu saya berikan ke Pak Sugiharto," tambah Yosef. Sugiharto adalah mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) pada Dukcapil Kemendagri yang sudah divonis 5 tahun penjara dalam perkara yang sama.

Perusahaan Johannes Marliem dalam dakwaan kasus korupsi KTP-E adalah PT Biomorf Lone LLC selaku penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merk L-1 yang digunakan dalam KTP-E. Johannes juga disebut ikut memberikan 200 ribu dolar AS pada Oktober 2012 kepada mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Sugiharto sebagai "fee" karena konsorsium PNRI dinyatakan lulus evaluasi.

Johannes Marliem juga disebut mendapatkan keuntungan seluruhnya berjumlah USD 14,88 juta dan Rp 25,242 miliar.

Namun Johannes Marliem ditemukan tewas di rumahnya di Los Angeles pada Kamis (10/8) dini hari, 10 Agustus waktu setempat. Berdasarkan pemberitaan media di Amerika Serikat, Johannes ditulis tewas akibat bunuh diri.

Sebelum tewas, Johannes Marliem diketahui pernah menyampaikan kekhawatiran mendapat ancaman ke media dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) apalagi Johannes juga pernah berbicara di salah satu media massa bahwa ia memiliki bukti rekaman percakapan yang diduga melibatkan pihak-pihak lainnya dalam kasus korupsi e-KTP.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Luhut Sebut OTT KPK Kampungan: Orang Lagi Telepon Istri Tahu-Tahu Disadap
Luhut Sebut OTT KPK Kampungan: Orang Lagi Telepon Istri Tahu-Tahu Disadap

Menurutnya, OTT KPK dilakukan secara serampangan. Dia juga kesal KPK asal menyadap ponsel pejabat negara.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Luncurkan KTP Sakti, TKN Prabowo-Gibran: Ingat, Ada Paslon Diperiksa di Kasus E-KTP
Ganjar-Mahfud Luncurkan KTP Sakti, TKN Prabowo-Gibran: Ingat, Ada Paslon Diperiksa di Kasus E-KTP

TKN Prabowo-Gibran menyindir program KTP Sakti dengan kasus mega korupsi proyek e-KTP.

Baca Selengkapnya
Banyak Calo Jual E-materai Harga Tinggi, Peruri dan BKN Kompak Bilang Begini
Banyak Calo Jual E-materai Harga Tinggi, Peruri dan BKN Kompak Bilang Begini

Para calo ini menjual e-materai dengan harga yang sangat tinggi, mulai dari Rp30.000 hingga Rp120.000 per pcs.

Baca Selengkapnya
ASN Gadungan Tipu Pengusaha Ratusan Juta Bermodus Pengadaan IPhone 14 Pro Max
ASN Gadungan Tipu Pengusaha Ratusan Juta Bermodus Pengadaan IPhone 14 Pro Max

Mereka menawarkan pengadaan 36 unit Iphone 14 Pro Max kepada korban yang berprofesi sebagai pengusaha.

Baca Selengkapnya
KPK Jawab Luhut soal OTT Kampungan: Negara Ini Masih Ramai Korupsi
KPK Jawab Luhut soal OTT Kampungan: Negara Ini Masih Ramai Korupsi

Nawawi menyinggung soal digitalisasi yang belum mampu menjawab semua tantangan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Murka! Kabasarnas Jadi Tersangka KPK Usai Curangi Sistem Lelang yang Dibangunnya
VIDEO: Jokowi Murka! Kabasarnas Jadi Tersangka KPK Usai Curangi Sistem Lelang yang Dibangunnya

Presiden Jokowi buka suara soal Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi yang ditetapkan tersangka oleh KPK

Baca Selengkapnya
Wamen BUMN Janjikan Refund Dana Bagi Pembeli e-Meterai Peruri yang Tak Bisa Digunakan
Wamen BUMN Janjikan Refund Dana Bagi Pembeli e-Meterai Peruri yang Tak Bisa Digunakan

Terkait waktu pencarian uang refund, Tiko panggilan akrabnya mengaku akan melalukan pembahasan dengan Direktur Utama Perum Peruri.

Baca Selengkapnya
Cerita Luhut di-Bully karena Tak Setuju OTT KPK
Cerita Luhut di-Bully karena Tak Setuju OTT KPK

Luhut turut buka suara soal tudingan mengecilkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal, ia mengklaim KPK turut serta dalam pembentukan e-catalog.

Baca Selengkapnya
Pelamar CPNS yang Sudah Beli E-Materai Bisa Direfund, Begini Syarat dan Ketentuannya
Pelamar CPNS yang Sudah Beli E-Materai Bisa Direfund, Begini Syarat dan Ketentuannya

Refund hanya dapat dilakukan untuk seluruh e-materai dalam satu invoice.

Baca Selengkapnya
E-Meterai Peruri di Pendaftaran CPNS 2024 Bermasalah, Kini Muncul Calo Tawarkan Harga Selangit
E-Meterai Peruri di Pendaftaran CPNS 2024 Bermasalah, Kini Muncul Calo Tawarkan Harga Selangit

Pembelian e-meterai melalui platform resmi menjadi tidak dapat diakses.

Baca Selengkapnya
Ada Gangguan Server Stok e-Materai Langka, Pelamar CPNS Serbu Minimarket
Ada Gangguan Server Stok e-Materai Langka, Pelamar CPNS Serbu Minimarket

Di media sosial ada beberapa netizen yang menyebutkan e-materai dapat dibeli di gerai minimarket seperti Indomaret.

Baca Selengkapnya
TKN Prabowo soal Ide KTP Sakti ala TPN Ganjar: Tidak Usah Ide Aneh-Aneh
TKN Prabowo soal Ide KTP Sakti ala TPN Ganjar: Tidak Usah Ide Aneh-Aneh

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid mengkritik ide Kartu Tanda Penduduk (KTP) Sakti yang digagas Tim Ganjar.

Baca Selengkapnya