Ternyata Densus biasa beri gepokan uang kepada keluarga teroris
Merdeka.com - Kasus tewasnya Siyono, terduga teroris di tangan anggota Densus 88, membuka fakta baru soal uang dua gepok. Uang yang belakangan diketahui berjumlah Rp 100 juta itu diberikan Densus masing-masing Rp 50 juta kepada Suratmi dan Wagiyono, istri dan kakak Siyono.
"Dirayu Densus perempuan dengan memberi uang. Suratmi mendapat satu gepok buat anak-anak dan Wagiyono satu gepok. Masing-masing Rp 50 juta dan total Rp 100 juta," kata Siane sembari membuka uang dari Densus 88 di Komnas HAM Jakarta, Senin (11/4).
Suratmi, menurut Siane, menyerahkan uang tersebut kepada PP Muhammadiyah dan Komnas HAM lantaran enggan menerimanya. Menurut Siane, uang tersebut diserahkan tanpa tanda terima.
-
Siapa yang menyerahkan bantuan untuk korban di Sumatera Selatan? Usai pelaksanaan upacara, Pj Gubernur Bahtiar bersama Pangdam XIV Hasanuddin Mayjen TNI Totok Imam Santosa, menyerahkan bantuan untuk korban bencana sosial.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Siapa yang menyerahkan santunan ahli waris? Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Zainudin bersama Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Suharti serahkan santunan kematian dan manfaat beasiswa pendidikan sebesar Rp434 juta kepada ahli waris atau keluarga pegawai PPNPN (Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri) Biro Umum Kemendikbudristek di Kantor Kemendikbudristek Jakarta, Senin (18/9).
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
-
Siapa yang terkena dampak terorisme di Indonesia? Di Indonesia, aksi terorisme telah menyebabkan banyak kerugian dan korban. Mereka menjadi korban terorisme mengalami disabilitas seumur hidupnya, bahkan tak sedikit juga yang harus meregang nyawa.
-
Siapa yang memberikan santunan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
"Anggaran darimana kita tak tahu. Tidak ada tanda terimanya juga," kata Siane.
Sementara di kesempatan yang sama, Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqqodas mengatakan, pihaknya akan membahas uang tersebut.
"Uang ini akan kami rapatkan dengan Komnas HAM, mau diapakan uang ini secara transparan untuk mengungkap sisi terang tentang proses dan kematian tidak wajar dari kematian Siyono itu," kata dia.
Selain itu, Komisioner Komnas HAM Hafidz Abbas menyatakan, keluarga Siyono enggan menerima uang tersebut lantaran kematian warga Klaten itu terdapat kejanggalan.
"Tentu dia butuh duit, tapi duit ini tidak disentuh dapat dibayangkan idealisme orang walau sangat butuh tapi karena ada kebenaran dicari maka diserahkan kepada kuasa hukumnya PP Muhammadiyah. Semoga tidak tergoda," kata Hafidz.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian tak mempersoalkan uang Rp 100 juta yang diberikan Komandan Detasemen Khusus Densus 88 Anti Teror Polri Brigadir Jenderal Eddy Hartono kepada keluarga Almarhum Siyono. Ketika dirinya masih di Densus 88 Anti Teror, Tito mengaku hal itu biasa dilakukan Densus 88 kepada keluarga terduga teroris.
"Bisa saja, Kadensus Brigjen, punya anggaran, punya gaji juga lumayan dan bisa juga patungan dengan teman-teman lainnya, itu sering kita lakukan," kata Tito di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/4).
Tito menjelaskan, dari 121 terduga teroris yang meninggal, sebagian keluarganya diberikan uang kemanusiaan dari Densus 88 Anti Teror. Namun, bagi keluarga terduga teroris yang secara ekonomi sudah mapan, tidak diberikan uang kemanusiaan.
"Ada yang dikasih, ada yang tidak, kalau yang dia punya uang ya enggak perlu, ini kan kemarin keluarganya Siyono datang ke Jakarta, saya dapat informasi, kemudian mereka ditawarkan karena perjalanan biaya pemakaman, ambulans, ada yang tinggal di Jakarta, mereka makan segala macam kan kasihan, kalau terima syukur ya kalau enggak terima ya tolak saja sejak awal," jelas Tito.
Seperti diketahui, berdasarkan autopsi dokter Muhammadiyah, kematian Siyono karena benda tumpul dan benturan keras yang diduga dilakukan Densus 88. Keluarga Siyono juga mengaku diberi segepok uang damai dari Densus 88. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santunan diberikan langsung oleh PT Jasa Raharja dan Pemkot Depok kepada pihak ahli waris.
Baca SelengkapnyaPenyerahan santunan kepada ahli waris empat prajurit TNI AU yang gugur dalam kecelakaan pesawat latih Super Tucano
Baca SelengkapnyaBPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan kepada ahli waris petugas KPPS meninggal dunia, cacat, ataupun luka-luka.
Baca SelengkapnyaAlasannya pun membuat hati begitu tersentuh hingga sang jenderal menitikkan air mata haru.
Baca SelengkapnyaPemberian uang santunan akan diurus secepatnya dan diberikan KPU masing-masing kabupaten kota.
Baca SelengkapnyaHasyim Asy'ari mengatakan sebanyak 90 petugas KPPS meninggal dunia selama jalannya Pemilu
Baca SelengkapnyaMasih ada beberapa tahanan juga yang tidak sanggup untuk mendapatkan fasilitas lebih.
Baca SelengkapnyaPemerintah memprioritaskan penanganan penyintas bukan hanya dari aspek fisik, melainkan juga psikis dan keberlanjutan finansial.
Baca SelengkapnyaMeski donasi seharusnya digunakan untuk membantu yang membutuhkan, sejumlah kasus justru memperlihatkan dana tersebut diselewengkan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia berjumlah 18 orang terdiri dari 10 orang tenaga kerja Indonesia dan delapan tenaga kerja asing (TKA) asal China.
Baca SelengkapnyaUang yang ditawarkan sangat banyak hingga tidak memungkinkan dibawa secara tunai.
Baca SelengkapnyaJasa Raharja memberikan santunan kepada ahli waris dari korban yang meninggal dunia sebesar Rp50 juta.
Baca Selengkapnya