Tertarik Mau Buka Aura, Siswi SMK Malah Dicabuli
Merdeka.com - Dugaan pelecehan seksual menimpa siswi SMK. Korban BCP tertipu dengan keahlian mampu membuka aura.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Ahsanul Muqaffi menerangkan, kejadian bermula saat korban bertemu dengan pelaku di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat.
Dari situ, mereka berdua melanjutkan perjalanan menumpangi bus menuju Stasiun Rajawali.
-
Bagaimana pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? 'Pamannya melakukan kekerasan seksual kepada yang bersangkutan itu sebanyak empat kali kali sehingga korban hamil dan sudah melahirkan,' kata Tri.
-
Apa bentuk pelecehan yang dilakukan pelaku? Dia mengatakan korban sempat takut untuk mengaku hingga akhirnya pihak keluarga membawa korban ke fasilitas kesehatan untuk melakukan pengecekan.'Yang bersangkutan menyampaikan takut. Setelah itu keluarga korban mengecek ke rumah sakit dan ternyata betul korban hamil, dan diakui oleh korban bahwa ia mengalami kekerasan seksual oleh pamannya sendiri,' kata dia, seperti dilansir dari Antara.
-
Siapa yang melakukan pelecehan terhadap korban? Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto menyampaikan bahwa peristiwa pelecehan seksual dilakukan oleh pelaku hingga korban mengalami kehamilan terjadi di wilayah Kabupaten Bandung Barat.
-
Kenapa pelaku melakukan pelecehan terhadap korban? Lebih lanjut, dia mengungkapkan AR sendiri tinggal sementara di rumah korban dan pelaku mengaku melakukan kekerasan seksual untuk kepuasan pribadi.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
"Pelaku bilang dia dapat membuka aura korban," kata dia dalam keterangan tertulis, Kamis (23/6).
Ashanul menerangkan, pelaku melecehkan korban di stasiun Rajawali dan di dalam kereta Commuter Line.
"Tangan pelaku tiba-tiba masuk ke dalam baju korban," ujar dia.
Aksi pelecehan di kereta mengundang perhatian salah sekuriti. Ada salah satu sekuriti menegur perbuatan pelaku ketika kereta melintas di Stasiun Buaran.
"Pelaku dan korban diturunkan dari stasiun dan diamankan oleh sekuriti dibawa ke Polsek Duren Sawit," ujar dia.
Ashanul menerangkan, Penyidik Unit PPA Polres Metro Jaktim telah memeriksa pelaku. Ternyata, antara korban dengan pelaku tak saling mengenal. Korban sendiri tertarik setelah mendengar pelaku mampu membuka aura korban.
"Sehingga korban mengikuti semua kemauan pelaku," ujar dia.
Kasus ini sendiri diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak korban yang diwakili orang tua membuat surat pernyataan tidak ingin melanjutkan perkara sampai ke pengadilan.
"Alasan korban rumahnya jauh. Selanjutnya penyidik mengembalikan BCP ini kepada orangtuanya. Sedangkan, pelaku sudah dikeluarkan dengan membuat pernyataan tidak akan mengulangi kembali," katanya.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rekaman itu sebagai ancaman terhadap korban agar tidak mengadu ke orangtuanya.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bikin gaduh di salah satu gerbong kereta rel listrik. Dia dituding menggesek-gesekkan alat kelamin ke penumpang wanita.
Baca SelengkapnyaSeorang siswi SMA di Ogan Komering Ulu, MA (18), menjadi korban pencabulan oleh ayah kandungnya sendiri, ER (48).
Baca SelengkapnyaPengakuan ARF, dia melakukan pelecehan itu karena nafsu melihat punggung korban.
Baca SelengkapnyaAwalnya korban diajak pelaku ke hotel dengan alasan untuk berganti pakaian.
Baca SelengkapnyaKorban SH juga dicekoki konten pornografi yang dipertontonkan pelaku melalui layar handphonenya.
Baca SelengkapnyaPerekam video meyakini keduanya tidak ada ikatan keluarga atau pasangan.
Baca SelengkapnyaPolres Demak mengamankan AN (22) pemuda pelaku begal payudara mahasiswi di Demak
Baca SelengkapnyaSH sampai saat ini juga masih kerap kali diminta hadir memberikan keterangan dalam pemeriksaan di Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKorban dan temannya pun melarikan diri karena ketakutan.
Baca SelengkapnyaMereka pun sepakat dan korban tak dapat lagi melawan karena kalah kuat.
Baca SelengkapnyaNahas Nasib Santriwati di Riau, Mau Pulang dari Pondok Malah Mau Dicabuli dan Dianiaya Pengemudi Sampan
Baca Selengkapnya