Tiga Daerah di Pulau Jawa & Sulsel Bakal Dilakukan Rekayasa Cuaca Antisipasi Bencana Hidrometeorologi
Salah satu fokus pemberlakuan rekayasa cuaca adalah Pulau Jawa.
Pemerintah akan melakukan rekayasa cuaca saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno.
Pratikno membeberkan rekayasa cuaca dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bencana hidrometeorologi. Salah satu fokus rekayasa cuaca adalah Pulau Jawa.
"Dilakukan di Jawa Barat, di Jawa Tengah, juga di Jawa Timur. Nanti juga yang Sulawesi Selatan kita antisipasi," ucap Pratikno di UGM, Kamis (19/12).
Rekayasa Cuaca Kurangi Volume Hujan
Pratikno menjelaskan rekayasa cuaca yang dilakukan ini untuk mengurangi volume hujan di daratan. Pratikno menyebut kondisi ini sesuai dengan prediksi BMKG soal kenaikan suhu air laut yang mengakibatkan hujan angin dan petir dibeberapa wilayah.
"Intinya pemerintah berusaha mengurangi volume hujan yang ekstra di daratan. Karena itu ada TMC, rekayasa cuaca agar air-air, mendung-mendung itu banyak diturunkan di laut sebelum masuk ke daratan," tutur Pratikno.
"Kita berusaha mereduksi. Kita juga antisipasi kemungkinan jalur-jalur Nataru, penyeberangan seandainya terjadi ombak besar. Kita antisipasi itu," sambung Pratikno.
Pratikno mewanti-wanti agar pemerintah daerah memastikan drainase-drainase di wilayahnya agar tak tersumbat. Selain itu early warning system (EWS) juga diminta agar dicek fungsi dan kondisinya.
"Selain infrastruktur pusat, kebutuhan petugas dan sosialisasi masyarakat, semua harus disatukan untuk mengantisipasi bencana. Ini memang bencana yang tak bisa dihindari. Ini kondisi global," tutup Pratikno.