Tiga warga tewas tersambar petir di Banjarnegara
Merdeka.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara Jawa Tengah melaporkan, tiga warga tewas tersambar petir saat berteduh di sebuah gubuk yang berada di tengah perkebunan, Rabu (172) siang.
Kejadian tersebut bermula saat tujuh warga Desa Wanadri Kecamatan Bawang sedang berteduh saat hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Rabu (17/2).
"Tujuh warga berteduh di sebuah gubuk di perkebunan desa setempat," kata anggota BPBD Banjarnegara, Andri Sulistyo.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Apa yang terjadi saat kepala tersambar petir? Sambaran petir bukanlah sebuah fenomena yang bisa dianggap remeh. Mereka dapat menghantarkan arus listrik melebihi 200 kiloampere – jauh lebih tinggi dari daya yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
-
Mengapa warga Puncak meninggal? Kematian karena diare dan dehidrasi,“ Abdul menyebutkan berdasarkan laporan tersebut, kekeringan ini telah berdampak pada kurang lebih 7.500 jiwa.
-
Mengapa banyak orang tersambar petir di Danau Cilala? Menurut warga sekitar, peristiwa tersebut tidak sekali dua kali terjadi namun selalu memakan korban. Biasanya, peristiwa terjadi ketika hujan lebat dan terdapat pengguna roda dua yang melintas lalu berteduh di pinggir danau.
-
Siapa korban kebakaran? Atas kejadian itu, mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Cornelius Agung Dewabrata (59).
Saat itu, katanya, hujan lebat disertai petir terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Tak disangka, warga yang sedang berteduh kemudian tersambar petir hingga mengakibatkan tiga warga tewas di tempat kejadian.
"Korban yang tewas diketahui beranam Slamet (30), Suryati (35) dan Muhayat (47). Sedangkan tiga orang lainnya, Hedi (30), Sawen (40), Turyono (51) dan Sarni (48) langsung dilarikan ke rumah sakit karena alami luka," jelasnya.
Korban yang luka tersebut kemudian dibawa ke Rumah Sakit Islam Bawang, Banjarnegara sedangkan tiga korban lainnya dibawa ke rumah duka di wilayah dusun Silangit Desa Wanadri Kecamatan Bawang. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketiga korban tersambar petir saat menggarap sawah.
Baca SelengkapnyaTiga petani di Desa Tanjung Alam, Lintang Kanan, Empat Lawang, Sumatera Selatan, disambar petir saat berteduh di pondok ketika hujan deras melanda kawasan itu.
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaSaat hujan, keempat santri tengah bermain handphone di dalam pondok pesantren.
Baca SelengkapnyaSemua korban meninggal dunia sudah dimakamkan oleh anggota keluarganya.
Baca SelengkapnyaEmpat orang warga Garut diketahui meninggal dunia saat tengah berburu di kawasan Gunung Cikolak.
Baca SelengkapnyaSaat memindahkan tenda tersebut bagian ujungnya tersentuh kabel listrik tegangan tinggi milik PLN.
Baca SelengkapnyaPara pengunjung Mattabulu berteduh karena saat itu hujan deras. Di saat bersamaan, pohon besar di dekat pondok tumbang akibat angin kencang.
Baca SelengkapnyaKronologinya berawal ketika para korban menggali batu di pertengahan tebing milik Jero Mangku Budi, sekitar pukul 09:00 WITA.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu rumah tangga bernama Dewi (37) dan dua anaknya meninggal dunia saat rumah yang mereka tempati di Gampong Sungai Kuruk III, Seruway, Aceh Tamiang.
Baca SelengkapnyaKebakaran melanda sebuah rumah dan dua kontrakan di Jalan Papanggo 3 B, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Baca SelengkapnyaSampan yang dinaiki para santri terbalik, tiga orang tenggelam dan dua orang selamat.
Baca Selengkapnya