Tim Independen telusuri temuan PPATK soal aliran dana Fredi Budiman
Merdeka.com - Penanggung jawab Tim Independen Polri terkait testimoni Fredi Budiman, Komjen Dwi Priyatno mengatakan, belum menerima informasi adanya aliran uang lewat transaksi mencurigakan hasil bisnis narkoba Fredi Budiman ke sejumlah pejabat Polri yang diungkap Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Tim Independen hingga kini belum menerima informasi terkait laporan transaksi mencurigakan dari PPATK.
"Seperti pada pernyataan informasi dari PPATK itu, belum diterima Polri," Dwi Priyatno di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (11/8).
Dwi mengatakan, Tim Independen akan menindaklanjuti jika menerima laporan dari PPATK tersebut. Dia menilai data dari PPATK itu bisa menjadi sumber informasi untuk mencari tahu kebenaran testimoni Fredi.
-
Kenapa kasus Ida belum terungkap? “Keluarga korban tentu berharap kasus ini terang benderang dengan menangkap pelakunya. Polres Batubara diminta untuk lebih serius dalam menangani kasus ini. Kalau mampu tak mampu mengungkap, serahkan saja ke Polda Sumut,“
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Mengapa Fredy Pratama dituduh melakukan pencucian uang? Aset yang dihasilkan dari kejahatan narkotika ini mencapai Rp 10,5 triliun, menggambarkan skala bisnis ilegal yang sangat besar.
-
Apa yang dilaporkan IPW kepada KPK? Laporan yang dilayangkan Indonesia Police Watch (IPW) atas dugaan gratifikasi Rp100 miliar dengan terlapor mantan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo harus dipisahkan dari politik.
-
Kenapa Fredy Pratama sulit ditangkap? 'Fredy Pratama keberadaannya masih terindikasi di Thailand. Kami masih mendapatkan kesulitan untuk melakukan penangkapan, karena saya bilang tadi, dari kemarin dia dilindungi oleh gangster, katakanlah 'orang tuanya' adalah bagian dari sindikasi narkoba di daerah Thailand,' Mukti, Jumat (29/12/2023).
"Itu pasti kita akan analisis data itu. Misal apakah ada penyidik yang terlibat pada waktu itu," kata dia.
Lebih jauh Dwi menambahkan, jika terindikasi mengarah pada dugaan pejabat mabes Polri terlibat, berarti dari penyidik sampai atasan maka nanti akan dikonfirmasi dan cek sejauh mana kaitannya duggaan aliran dana itu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan PPATK hingga kini pihaknya belum memberikan informasi terkait laporan transaksi mencurigakan itu.
"PPATK hari ini belum ada, nanti kita lakukan koordinasi. Belum ada uang Fredi Budiman ke siapapun, belum ada yang diterima polri," tutup boy.
Sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan aliran dana ratusan miliar rupiah dari gembong narkoba yang diduga memiliki hubungan dengan Fredi Budiman. Data itu pun telah diserahkan ke Mabes Polri dan BNN.
"Datanya sudah saya serahkan ke BNN berikut analisisnya, cukup tebal," kata Kepala PPATK, Muhammad Yusuf pada sela-sela Pertemuan Internasional Menanggulangi Pendanaan Terorisme (CTF) di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (10/8).
Namun, Yusuf tak dapat mendetailkan aliran dana tersebut diberikan kepada siapa. Yang pasti, kata dia, aliran dana itu bukan untuk BNN.
"Saya tidak bisa berbicara detail karena ditangani Mabes Polri dan BNN," imbuhnya.
Mengenai lebih jauh dugaan jaringan Fredi, Yusuf enggan berspekulasi. "Bisa saja dari kelompok itu (Fredi Budiman). Kami tidak tahu. Secara faktual tidak begitu, tetapi mungkin saja ada kaitan," katanya.
Dugaan adanya aliran dana dari Fredi Budiman kepada aparat mengemuka ke publik setelah ada testimoni terpidana mati itu yang disampaikan oleh Koordinator KontraS Haris Azhar.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jazilul meminta PPATK untuk berkomitmen mengusut dugaan ini dengan tuntas.
Baca SelengkapnyaDiduga transaksi keuangan itu untuk kepentingan penggalangan suara.
Baca SelengkapnyaIvan mengatakan, ada beberapa orang yang saat ini sedang menjalani proses hukum.
Baca Selengkapnya"Hal-hal seperti itu harus ditindaklanjuti, tidak boleh dibiarkan," kata Cak Imin
Baca SelengkapnyaTemuan PPATK harus didalami karena disebut mengalir ke bendahara partai politik.
Baca SelengkapnyaDengan dibukanya data temuan itu harapannya tidak lagi ada tuduhan-tuduhan.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu RI, Rahmat Bagja menegaskan, tidak ada aliran dana kampanye Pemilu 2024 terafiliasi dengan koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN Coop).
Baca SelengkapnyaPPATK menemukan transaksi mencurigakan di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaIrwan mengatakan uang untuk Komisi I DPR itu diserahkan melalui seorang yang bernama Nistra.
Baca SelengkapnyaMKD akan menindaklanjuti laporan masyarakat terhadap anggota DPR yang melakukan pelanggaran hukum.
Baca SelengkapnyaKetua Bawaslu RI Rahmat Bagja mengaku pihaknya telah menerima surat dari PPATK terkait transaksi janggal pada masa kampanye.
Baca Selengkapnya