Tim pemantau orang asing gelar razia di Purbalingga
Merdeka.com - Untuk mencocokkan data keberadaan orang asing yang ada di lapangan, tim pemantau orang asing (Pora) Purbalingga menggelar razia ke lima titik yang menjadi kantong orang asing di wilayah tersebut. Dari lima titik yang menjadi target razia, empat di antaranya merupakan perusahaan penanaman modal asing (PMA) dan satu yayasan yang bergerak di bidang sosial.
Tim Pora tersebut terdiri dari petugas Kantor Imigrasi (Kanim) II Cilacap, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Purbalingga, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), Badan Nasional Narkotika (BNN) Kabupaten Purbalingga serta unsur Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga. Razia tersebut kali pertama dilakukan di Yayasan Boas yang berada di Jalan Pujawiyata Purbalingga.
Dalam razia di tempat tersebut, ditemukan adanya orang asing yang beraktivitas di Purbalingga, namun tidak terdaftar di Kantor Imigrasi Cilacap.
-
Dimana razia dilakukan? Petugas Satpol PP menggerebek sejumlah kamar kos yang berada di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Kepuharjo, Kabupaten Lumajang.
-
Siapa yang terjaring razia? Hasilnya, puluhan muda-mudi yang bukan suami istri terjaring razia saat asyik berduaan di sejumlah kamar kos.
-
Bagaimana cara razia dilakukan? Adapun temuan lainnya yakni pada 14 Desember Polisi berhasil mengungkap jaringan peredaran narkotika dengan modus operandi disembunyikan dalam jaket. Barang bukti yang diamankan adalah 2.060 gram sabu dengan 4 orang tersangka,' lanjut Mukti.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Tadi di Yayasan Boas, data yang ada di kita (Kantor Imigrasi Cilacap) sebenarnya mereka (orang asing) tidak ada. Mereka melakukan kegiatan di sini, tetapi menggunakan kartu izin tinggal terbatas yang dikeluarkan Kantor Imigrasi Bandung," ujar Kepala Kanim II Cilacap, Maman Budiman, Kamis (27/10).
Temuan tersebut, kemudian dilanjutkan dengan langah persuasif dengan meminta agar melakukan mutasi alamat orang asing yang melakukan kegiatan di Yayasan Boas Purbalingga.
"Sebenarnya dokumen yang mereka punya sudah benar, namun kegiatan yang dilakukan bukan pada tempatnya. Sehingga, kita ambil langkah persuasif saja dengan mengusahakan agar mereka bisa mutasi alamat. Dengan adanya operasi seperti ini, sebenarnya kita bisa tahu semua aa yang mereka lakukan dan dokumen yang dipegang orang asing," ujarnya.
Lebih lanjut, Maman mengemukakan operasi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mendapatkan data riil yang ada di lapangan. Kesesuaian data tersebut, jelasnya, sangat dibutuhkan untuk melihat pesebaran orang asing yang berada di wilayah pantauan Kantor Imigrasi II Cilacap.
Dari data yang diperoleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Purbalingga, terdata ada 104 orang asing yang berada di wilayah tersebut. Kepala Dinsosnakertrans Purbalingga, Ngudiarto mengatakan jumlah tenaga kerja asing yang berada di sejumlah perusahaan PMA di Purbalingga berjumlah 71 orang.
"Selebihnya merupakan keluarganya yang ikut terdata. Hingga saat ini, semua pekerja tersebut tersebar di beberapa perusahaan yang menanamkan modalnya di Indonesia dan sebagian besar merupakan warga negara Korea Selatan yang bekerja di pabrik rambut dan bulu mata palsu. Sedangkan, untuk warga negara lainnya seperti warga Malaysia terdata sebagai pekerja di perusahaan kayu," jelasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tim Pengawasan Orang Asing (Tim Pora) Kabupaten Langkat meningkatkan pengawasan terhadap wisatawan mancanegara (Wisman) di Langkat.
Baca SelengkapnyaWN China itu baru berada di Indonesia selama dalam hitungan bulan.
Baca SelengkapnyaRumah kontrakan ini dihuni puluhan pengangguran asal China.
Baca SelengkapnyaDitemukan salah satu satu pengendara mobil yang mengaku sebagai anggota Polri.
Baca SelengkapnyaTujuh pekerja seks terjaring razia di bekas lokalisasi Gunung Sampan Situbondo bukan warga lokal. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaPuluhan Muda Mudi Terjaring Razia Sedang Berduaan di Penginapan
Baca SelengkapnyaWarga menyebutkan bahwa penggerebekan terduga teroris sudah berlangsung sejak Sabtu dini hari.
Baca Selengkapnya103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
Baca SelengkapnyaDelapan imigran gelap ini berangkat dari Bangladesh ke Malaysia dan melanjutkan perjalanan ke Medan, Sumatera Utara hingga tiba ke Kabupaten Belu, NTT.
Baca SelengkapnyaSatpol PP juga mengamankan minuman keras atau beralkohol di salah satu tempat hiburan malam (THM).
Baca SelengkapnyaPencari suaka itu dibawa ke gedung Direktorat Jenderal Imigrasi untuk didata.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya mereka akan dibawa ke tempat rehabilitasi untuk mendapat pembinaan di wilayah Cirebon.
Baca Selengkapnya