Tingkatkan Minat Baca secara Menarik, 4 Bulan Kolecer Jabar Dikunjungi 21.226 Kali
Merdeka.com - Sebuah lemari buku berbentuk mirip kotak telepon merah khas Inggris tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar). Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) namanya. Dengan hadirnya Kolecer di pusat keramaian 27 kabupaten/kota se-Jabar, masyarakat pun semakin asyik dan mudah meluangkan waktunya untuk membaca.
Itulah yang menjadi fokus Program Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar dalam mendorong minat baca warga Jabar. Pasalnya, secara umum minta baca di Indonesia masih rendah dengan indeks membaca hanya 0,001.
"Tujuan (Kolecer) meningkatkan minat baca di masyarakat, sehingga Kolecer pun diletakkan dekat dengan masyarakat di pusat keramaian agar mudah diakses," ucap Riadi, Kepala Dispusipda Jawa Barat. Di tahap pertama, program Kolecer yang diresmikan pada 15 Desember 2018 oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ini disebar ke 26 kota/kabupaten se-Jabar, kecuali Kota Bandung sebagai percontohan.
-
Bagaimana Pemkot Tarakan akan perluas cakupan program alkes? 'Perlu adanya kolaborasi antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat guna memperluas cakupan program ini,' ujarnya.
-
Kenapa Pemkab Trenggalek membuat Galery Gemilang? Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi di daerahnya, khususnya melalui UMKM. Selain bekerja sama dengan Sarinah Swalayan, kini Pemkab Trenggalek membuat Galery Gemilang, sebuah tempat yang cukup representatif untuk menampilkan maupun memamerkan produk unggulan yang dimiliki Kota Keripik Tempe ini, baik itu produk olahan makanan, kerajinan, batik maupun produk unggulan lainnya.
-
Apa yang sedang disusun oleh Pemprov Kaltim untuk 20 tahun ke depan? Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur, Sri Wahyuni menjadi keynote speaker dalam diskusi publik yang digelar oleh kampus Universitas Mulawarman di Gedung Prof. Dr. H Masjaya Universitas Mulawarman, Selasa (30/1).Diskusi ini membahas tema 'Transformasi Pembangunan Menuju Kalimantan Timur Maju, Adil dan Berkelanjutan: Pencapaian, arah kebijakan dan tantangan di era strategis'.Dalam kesempatan itu Sri Wahyuni berterima kasih kepada Unmul atas diskusi publik ini, mengingat Pemprov Kaltim sedang menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk 20 tahun ke depan.
-
Kenapa buku-buku ini laris di Indonesia? Berbagai genre dapat dijelajahi, baik melalui toko fisik maupun platform online.Tak hanya itu, dunia literasi Indonesia semakin diperkaya dengan munculnya penulis-penulis baru yang menawarkan karya-karya terbaik mereka.
-
Bagaimana Kutai Timur meningkatkan pembangunan di tahun depan? Dengan alokasi dana yang lebih besar, Ardiansyah yakin sejumlah proyek pembangunan strategis dapat terealisasi dengan cepat.'Semoga APBD ini mampu memberikan kepastian tentang pembangunan yang kita laksanakan,' kata Ardiansyah seusai sidang.
-
Apa tujuan Rakor Satu Data Kutai Timur? Tujuan pelaksanaan kegiatan Rakor itu adalah memberikan pemahaman tentang Satu Data Indonesia beserta instrumen-instrumen pendukungnya.
"Target ada 150 Kolecer hingga akhir 2019. Kolecer dari provinsi ini sangat ditunggu karena jadi wahana, ada kegiatan masyarakat baru di tempat itu, misal bedah buku," tambah Riadi.
Kini, Kolecer pun terbukti menarik masyarakat daerah untuk sekadar bertanya soal buku, mulai membaca buku, hingga berkreasi atau mengikuti kegiatan yang ditawarkan oleh pengelola masing-masing Kolecer.
Wowo, boneka lucu milik Dini Dwi Widya, adalah wujud kreativitas yang menemani hadirnya Kolecer di Kabupaten Cianjur. Sebagai pengelola Kolecer di Taman Alun-Alun Cianjur, Dini yang merupakan pendongeng ini memotivasi anak-anak untuk membaca lewat cerita Wowo.
"Sekitar 60 persen (ke Kolecer) itu anak-anak karena ada boneka khusus yang menggaet anak- anak untuk datang, sisanya 30 persen remaja dan 10 persen orang dewasa," kata Dini.
"Kolecer luar biasa sekali, respons bagus dan selalu ramai setiap hari terutama hari libur. Buku beragam ada sekitar 150 buku, mayoritas buku anak. Lainnya ada novel, buku agama, resep, dan tentang obat-obatan," tambahnya.
Selain membaca dan mendengarkan dongeng, banyak kegiatan lain di Kolecer Kab. Cianjur yang digelar bersama komunitas, di antaranya edukasi pengolahan sampah dan Operasi Tangkap tangan kantung plastik untuk ditukar dengan tas belanja ramah lingkungan bersama Zero WasteCianjur.
"Kegiatan itu juga jadi magnet orang-orang sekitar. Selain itu, warga sekitar alun-alun dan pendopo malah sudah biasa sebelum madrasah, mampir dulu ke Kolecer," ujar Dini.
Sama seperti Dini, Sinta Dewi Vaira juga menawarkan kreasi lainnya untuk menghidupkan aktivitas di sekitar Kolecer Kota Tasikmalaya. Warga bisa belajar menulis, menggambar, juga menonton film dekat Kolecer berwarna hijau yang berada di Gazebo Taman Kota Tasikmalaya ini.
"Saya ajarkan menulis pengalaman juga, kalau membaca saja tanpa disentuh hal kreatif lain; kan bisa bosan. Antusiasme warga sangat bagus, terutama kalau saya buat literasinya tidak hanya membaca dan menulis," kata Sinta.
"Saya ajak masyarakat menonton film karya lokal, kerja sama dengan Kofita (Komunitas Film Tasikmalaya), juga ada cuplikan Bus Wisata Ngulisik. Ada juga permainan edukasi anti korupsi dari KPK," kata Sinta.
Bicara Bus Wisata Ngulisik (Nguriling Kota Tasik), Sinta pun berujar telah menggandeng pengelola untuk menghadirkan Kolecer mini dalam bus. Totalnya, terdapat 88 buku yang siap dibaca oleh warga Kota Pesantren ini.
"Yang membaca kebanyakan anak-anak, apalagi di sana (Taman Kota) banyak pedagang, nah anak-anak pedagang itu saya ajak dan rangkul untuk membaca sambil menunggu orang tuanya bergadang," ucap Sinta.
Keseruan lain pun hadir menemani Kolecer di Kota Depok dan Kab. Bandung Barat. Alfian Pratama, pengelola Kolecer di Taman Lembah Gurame Kota Depok mengatakan, warga menyambut positif kehadiran kotak berwarna unggu itu. Bahkan, tak sedikit yang ingin menyumbang buku-buku untuk menjadi koleksi Kolecer Kota Depok.
"Warga di perumahan ini antusias banget, ada yang mau menyumbang sampai satu dus. Saya pun harus memilih, mana yang layak dipublikasikan, tidak semua masuk Kolecer," kata Alfian.
"Buku di Kolecer beragam, ada kisah inspiratif, novel juga banyak dari sumbangan masyarakat misal Harry Potter. Sekarang kurang lebih ada 285 buku, sebagian ada di kotak di bawah Kolecer," imbuhnya.
Minat ke Kolecer, ujar Alfian, sangat tinggi terutama pada Minggu, terutama oleh anak-anak yang baru mulai belajar membaca didampingi orang tuanya. Selain itu, Kolecer menjadi wadah berkumpul bersama keluarga di akhir pekan karena Alfian kerap mengajak warga yang membawa hewan peliharaan untuk mampir di Kolecer.
"Inovasi di Depok, kadang mengajak orang-orang yang bawa hewan peliharaan mampir ke Kolecer, jadi sekaligus literasi sains dan atraksi," tutur Alfian.
Di Masjid Besar Lembang, Kolecer Kab. Bandung Barat (KBB) juga menyedot perhatian warga setempat. Budiman Santosa, pengelola Kolecer KBB, berujar bahwa setiap bulannya antusiasme pelajar dan jemaah masjid meningkat
"Mereka membaca buku walau sebentar. Dan karena di situ banyak sekolah, jadi kebanyakan pelajar yang ke Kolecer. Buku beragam, ada untuk anak, remaja, dan orang tua," ucap Budiman.
Selain diisi buku dari Dispusipda Jabar, Kolecer KBB juga mendapat pinjaman dari perpustakaan kabupaten. Total, terdapat 190 buku yang bisa dibaca oleh masyarakat terutama di Lembang.
"(Kolecer) sudah kerja sama dengan Kampung Dongeng KBB dan perpustakaan desa, juga dengan sekolah-sekolah. (Dekat) di sini ada SDN 1 Jayagiri, saya instruksikan ke guru, setelah olahraga di alun-alun sebelum kembali ke sekolah baca dulu di Kolecer 10-15 menit," ujar Budiman.
Adapun berdasarkan rekap teranyar Dispusipda Jabar periode April hingga Agustus 2019, Kolecer yang tersebar se-Jabar berhasil mendapat 21.226 kunjungan. Hingga periode yang sama, program ini menawarkan 3.969 judul koleksi buku dengan total 5.606 eksemplar yang bisa dibaca anak-anak hingga orang tua.
Selain membaca, menulis, dan mendengar dongeng, kegiatan lain yang digelar bersama Kolecer pun bervariasi di setiap daerah, dari diskusi buku, fun learning English, cek kesehatan, melukis dan mewarnai, hingga belajar sajak. Seru kan?
(mdk/paw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah Kabupaten Kutai Timur telah membentuk setidaknya 40 perpustakaan sebagai upaya meningkatkan minat baca,
Baca SelengkapnyaPemprov DKI Jakarta menyediakan fasilitas mobil perpustakaan keliling untuk anak-anak supaya giat membaca.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek membagikan buku secara cuma-cuma di Teriminal Kalideres, Jakarta.
Baca SelengkapnyaPerpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi
Baca SelengkapnyaMimpi mereka adalah ingin anak-anak di wilayah Bekasi, khususnya Tambun bisa dekat dengan buku dan berwawasan luas.
Baca SelengkapnyaUntuk itu, Pemprov Jateng akan memasang jaringan internet demi meningkatkan kesejahteraan warga.ernet
Baca Selengkapnyapada Desember nanti akan digelar lomba sepeda klasik tanjakan dari Kota Bandung dan berakhir di Gunung Tangkuban Parahu.
Baca SelengkapnyaHari Anak Jakarta Membaca merupakan inisiatif yang bertujuan untuk menumbuhkan minat baca di kalangan anak-anak, khususnya di wilayah Jakarta.
Baca SelengkapnyaKampung Literasi Cinambo memang dibuat secara nyaman agar berliterasi terasa menyenangkan.
Baca SelengkapnyaPolri berhasil ‘menyulap’ sebuah kapal layar yang awalnya berfungsi untuk beroperasi menjaga keamanan di perairan jadi perpustakaan.
Baca SelengkapnyaKabupaten Siak di Provinsi Riau akhirnya memiliki perpustakaan umum baru sebagai pengganti fasilitas sebelumnya yang berada di Jalan Raja Kecik.
Baca SelengkapnyaSambut HUT ke-78 RI, Taman Bacaan Pelangi Resmikan 19 Perpustakaan Ramah Anak di Nagekeo
Baca Selengkapnya