Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban di Semarang
Merdeka.com - Masyarakat Semarang tumplek-blek merayakan momentum Idul Adha 1435 H pada Minggu (5/10) siang. Bagi sebagian orang, momentum tersebut dimaknai sebagai hari membersihkan diri dari segala dosa dengan menyumbangkan rezekinya bagi kaum papa. Namun, bagi warga lainnya hari ini bisa menjadi peruntukan untuk mengantre sedekah daging yang disiapkan pengurus masjid setempat.
Sebagai masjid tertua di Semarang, tentunya tak lengkap bila orang belum berkunjung ke Masjid Kauman.
Tapi tahukah Anda, bila sejak puluhan tahun silam pengurus Masjid Kauman Semarang memiliki cara unik dalam membagikan sedekah daging bagi ribuan kaum dhuafa. Ya, panitia masjid tertua di Kota Lunpia itu selalu meminta kepada setiap pengantre sedekah untuk mencelupkan jari mereka ke dalam tinta pemilu.
-
Kapan tradisi gulai kambing di Masjid Gedhe Kauman dimulai? Meski demikian, dia menyebut pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
-
Kapan sejarah kurban Idul Adha dimulai? Sejarah kurban Idul Adha pertama kali bermula setelah peristiwa pembakaran Nabi Ibrahim.
-
Apa yang dilakukan dalam tradisi Mauludan di Desa Kemuja? Kegiatan dilakukan dengan berkumpulnya masyarakat di masjid pada malam hari sebelum 12 Rabi’ul Awwal dan membacakan kisah hidup tauladan Nabi Muhammad SAW, memanjatkan salam dan shalawat sepanjang malam.Selanjutnya, akan dilakukan ritual doa bersama yang diakhiri dengan menyantap makanan dengan seluruh masyarakat yang disebut dengan Tradisi Nganggung.
-
Kapan kurban dilakukan? Berkurban menjadi salah satu sunah yang dilakukan saat Hari Raya Iduladha dan hari Tasyriq. Biasanya, penyembelihan hewan kurban dilakukan pada 10-13 Zulhijah.
-
Bagaimana tradisi Maulid Nabi di Kudus? Gunungan ini kemudian diarak dalam kirab dan didoakan oleh tokoh pemuka agama Islam. Setelahnya, isi dari gunungan tersebut dibagikan kepada warga setempat.
"Jadi, jari-jari mereka dicelupkan tinta saat pembagian sedekah daging agar tidak dobel. Tintanya tidak akan hilang selama dua hari," kata Bendahara Masjid Kauman, HM Edi Qomar, saat ditemui merdeka.com, di sela-sela acara pembagian sedekah daging kurban.
Bagi mayoritas pengantre sedekah kurban, hal ini sudah menjadi tradisi tersendiri terlebih lagi sisa-sisa tinta yang melekat di jari mereka bisa menjadi 'kenang-kenangan' saat berlebaran di masjid kebanggaan masyarakat Semarang.
Tradisi celup tinta saat Idul Adha, katanya, sudah berjalan lebih dari 10 tahun terakhir. Tak hanya itu saja, dengan mencelupkan jari ke dalam tinta pemilu lebih gampang dideteksi karena sulit dihapus daripada menyebarkan kupon.
"Hal ini juga bisa menekan kericuhan saat acara pemberian sedekah daging berlangsung," tegas Edi.
Untuk Idul Adha kali ini, pengurus masjid akan membagikan 3.000 bungkus daging kurban bagi kaum duafa. Jumlahnya terus meningkat setiap tahun tapi hal itu tak menyurutkan niat para penderma untuk membagikan sedikit rezekinya kepada sesama.
Edi berujar, ada sejumlah penderma yang menyumbangkan sebanyak 12 sapi dan 53 ekor kambing di Masjid Kauman. Adapun jumlah warga penerima sedekah daging kurban kali ini sekitar 1.500 orang.
"Pembagian sedekah daging kurban, kami fokuskan untuk warga sekitar Kampung Kauman yang tidak tercover pemberian daging," ujar Edi.
Panitia masjid, membagikan sedekah daging mulai pukul 14.00 WIB siang tadi. Untuk menekan kegaduhan saat bagi-bagi sedekah berlangsung, mereka telah menyiagakan 35 petugas pengamanan didukung 25 petugas pembagi sedekah di pintu masuk masjid. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.
Baca SelengkapnyaSemua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung
Baca SelengkapnyaMeski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.
Baca SelengkapnyaKetupat tak hanya sekedar panganan bagi masyarakat di Serang, tetapi mengandung makna nilai keislaman.
Baca SelengkapnyaBiasanya tradisi ini dilaksanakan ketika hari raya Idulfitri. Namun di Aceh, Meugang juga berlaku untuk merayakan hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaMelalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaPerayaan Idul Adha di Masjid Jami Daarul Falaah tahun ini berjalan lancar dan penuh berkah.
Baca SelengkapnyaMegibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali
Baca SelengkapnyaTradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.
Baca SelengkapnyaIntip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.
Baca SelengkapnyaWarga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.
Baca Selengkapnya1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.
Baca Selengkapnya