Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban di Semarang

Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban di Semarang Tradisi celup tinta saat pembagian daging kurban. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Masyarakat Semarang tumplek-blek merayakan momentum Idul Adha 1435 H pada Minggu (5/10) siang. Bagi sebagian orang, momentum tersebut dimaknai sebagai hari membersihkan diri dari segala dosa dengan menyumbangkan rezekinya bagi kaum papa. Namun, bagi warga lainnya hari ini bisa menjadi peruntukan untuk mengantre sedekah daging yang disiapkan pengurus masjid setempat.

Sebagai masjid tertua di Semarang, tentunya tak lengkap bila orang belum berkunjung ke Masjid Kauman.

Tapi tahukah Anda, bila sejak puluhan tahun silam pengurus Masjid Kauman Semarang memiliki cara unik dalam membagikan sedekah daging bagi ribuan kaum dhuafa. Ya, panitia masjid tertua di Kota Lunpia itu selalu meminta kepada setiap pengantre sedekah untuk mencelupkan jari mereka ke dalam tinta pemilu.

"Jadi, jari-jari mereka dicelupkan tinta saat pembagian sedekah daging agar tidak dobel. Tintanya tidak akan hilang selama dua hari," kata Bendahara Masjid Kauman, HM Edi Qomar, saat ditemui merdeka.com, di sela-sela acara pembagian sedekah daging kurban.

Bagi mayoritas pengantre sedekah kurban, hal ini sudah menjadi tradisi tersendiri terlebih lagi sisa-sisa tinta yang melekat di jari mereka bisa menjadi 'kenang-kenangan' saat berlebaran di masjid kebanggaan masyarakat Semarang.

Tradisi celup tinta saat Idul Adha, katanya, sudah berjalan lebih dari 10 tahun terakhir. Tak hanya itu saja, dengan mencelupkan jari ke dalam tinta pemilu lebih gampang dideteksi karena sulit dihapus daripada menyebarkan kupon.

"Hal ini juga bisa menekan kericuhan saat acara pemberian sedekah daging berlangsung," tegas Edi.

Untuk Idul Adha kali ini, pengurus masjid akan membagikan 3.000 bungkus daging kurban bagi kaum duafa. Jumlahnya terus meningkat setiap tahun tapi hal itu tak menyurutkan niat para penderma untuk membagikan sedikit rezekinya kepada sesama.

Edi berujar, ada sejumlah penderma yang menyumbangkan sebanyak 12 sapi dan 53 ekor kambing di Masjid Kauman. Adapun jumlah warga penerima sedekah daging kurban kali ini sekitar 1.500 orang.

"Pembagian sedekah daging kurban, kami fokuskan untuk warga sekitar Kampung Kauman yang tidak tercover pemberian daging," ujar Edi.

Panitia masjid, membagikan sedekah daging mulai pukul 14.00 WIB siang tadi. Untuk menekan kegaduhan saat bagi-bagi sedekah berlangsung, mereka telah menyiagakan 35 petugas pengamanan didukung 25 petugas pembagi sedekah di pintu masuk masjid. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Menjadi Bagian dari Syiar dan Tradisi, Ini Sejarah Menu Takjil Gulai Kambing Legendaris di Masjid Gedhe Kauman
Menjadi Bagian dari Syiar dan Tradisi, Ini Sejarah Menu Takjil Gulai Kambing Legendaris di Masjid Gedhe Kauman

Pada akhir tahun 1960-an, menu gulai kambing itu sudah menjadi tradisi khas di Masjid Gedhe Kauman.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran
Mengenal Tradisi Gunungan Ketupat di Nganjuk, Warga Kompak Sedekah dan Saling Memaafkan saat Lebaran

Semua warga tampak semringah mengarak gunungan ketupat keliling kampung

Baca Selengkapnya
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan
Meriahnya Prosesi Dugderan di Semarang, Tradisi Warga Menyambut Ramadan

Meski di tengah guyuran hujan, prosesi Kirab Dudgeran Kota Semarang tetap berlangsung semarak dan meriah.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Lebaran, Ini Makna Tradisi Belah Ketupat oleh Warga Serang untuk Peringati Isra Miraj
Tak Hanya Lebaran, Ini Makna Tradisi Belah Ketupat oleh Warga Serang untuk Peringati Isra Miraj

Ketupat tak hanya sekedar panganan bagi masyarakat di Serang, tetapi mengandung makna nilai keislaman.

Baca Selengkapnya
Serba-serbi Meugang dari Aceh saat Hari Raya Iduladha, Tradisi Menikmati Daging Bersama Keluarga
Serba-serbi Meugang dari Aceh saat Hari Raya Iduladha, Tradisi Menikmati Daging Bersama Keluarga

Biasanya tradisi ini dilaksanakan ketika hari raya Idulfitri. Namun di Aceh, Meugang juga berlaku untuk merayakan hari raya Iduladha.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Sekaten, Media Penyebaran Islam Sejak Zaman Majapahit
Mengenal Tradisi Sekaten, Media Penyebaran Islam Sejak Zaman Majapahit

Melalui Sekaten, kita dapat melihat eratnya kaitan antara peristiwa ini dengan sejarah penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
FOTO: Semangat Gotong-Royong Warga  Sembelih Hewan Kurban di Masjid Jami Daarul Falaah, Jakarta Selatan
FOTO: Semangat Gotong-Royong Warga Sembelih Hewan Kurban di Masjid Jami Daarul Falaah, Jakarta Selatan

Perayaan Idul Adha di Masjid Jami Daarul Falaah tahun ini berjalan lancar dan penuh berkah.

Baca Selengkapnya
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali
Mengenal Keunikan Tradisi Megibung di Kampung Islam Kepaon Bali

Megibung merupakan tradisi buka puasa bersama khas kampung Islam Kepaon Bali

Baca Selengkapnya
Sambut Ramadan dengan
Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra
Penuh Kemeriahan dan Kehangatan, Ini 5 Tradisi Sambut Hari Maulid Nabi di Pulau Sumatra

Intip tradisi sambut hari Maulid Nabi yang berlangsung di Pulau Sumatra setiap tahunnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon
Fakta Unik Siraman Gong Sekaten, Prosesi Memandikan Gamelan Berusia 600 Tahun di Keraton Kanoman Cirebon

Warga sekitar berebut air cucian dari gamelan tersebut.

Baca Selengkapnya
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar
Raja Surakarta PB XIII Pimpin Kirab 1.000 Tumpeng Sambut Lailatul Qadar

1.000 tumpeng dibawa ke Sriwedari untuk diserahkan Pemkot Solo. Usai didoakan para ulama keraton, tumpeng dibagikan ke masyarakat.

Baca Selengkapnya