Tren Berkebun di Pekarangan, Warga Banyuwangi Mulai Gemar Menanam Stroberi
Merdeka.com - Selama masa pandemi Corona (Covid-19), berkebun di lahan terbatas seperti di halaman atau pekarangan rumah menjadi tren di kalangan masyarakat. Tidak hanya sayuran, kini tanaman buah stroberi (fragaria) juga mulai digemari masyarakat di Kabupaten Banyuwangi.
Tidak hanya di dataran tinggi, tanaman stroberi juga bisa berbuah bila ditanam di media polybag. Cukup dengan media polybag, tanaman stroberi bisa berbuah di kawasan perkotaan hingga masyarakat yang tinggal di pesisir.
"Sekarang yang jadi tren nanam stroberi sama daun mint (mentha x piperita). Pokoknya hampir setiap orang yang datang ke tempat kami banyak yang beli bibit stroberi dan daun mint," kata Penggagas Wisata Edukasi Latar Kita, Sugiarto (38) saat dihubungi, Kamis (10/9).
-
Kenapa menanam kale di rumah semakin populer? Menanam kale di rumah telah menjadi tren yang semakin populer di kalangan pecinta berkebun dan mereka yang peduli dengan kesehatan.
-
Dimana letak kebun stroberi? Salah satu kebun stroberi itu berada di Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga.
-
Dimana petani milenial ini bercocok tanam? Aksin saat ini bertani Pepaya California dengan masa tanam hingga panen selama tujuh bulan.
-
Sayuran apa saja yang cocok di pekarangan? Memilih jenis sayuran yang tepat untuk ditanam di pekarangan rumah sangat penting untuk memastikan keberhasilan kebun Anda. Pertimbangkan iklim dan kondisi cuaca di daerah Anda saat memilih sayuran.
-
Dimana warga menanam sayur? Lahan seluas 900 meter persegi disulap menjadi kebun produktif yang mendatangkan cuan bagi masyarakat.
-
Apa komoditi perkebunan yang dibudidayakan? Masa kolonial Belanda di Indonesia banyak ditemui berbagai macam perkebunan milik swasta yang menjadi sumber penghasilan yang begitu besar saat itu. Sebut saja Tembakau dan Karet, dua komoditi ini harganya tinggi di pasaran.
Sugiarto merupakan warga Puri Brawijaya Permai, Kelurahan Kebalenan, Kabupaten Banyuwangi yang menggerakkan warga untuk memanfaatkan ruang kosong di pekarangan rumahnya dengan menanam aneka sayuran, buah, hingga bunga.
Tidak hanya hiasan, Sugiarto mengemasnya menjadi destinasi wisata sekaligus menjual aneka bibit dalam polybag. Tidak hanya stroberi, Sugiarto juga menjual bibit dalam polybag seperti tomat, terong dan cabai.
©2020 Merdeka.com"Satu polybag stroberi saya jual Rp 5000 - Rp 10.000, sekarang jumlahnya tinggal puluhan, banyak yang laku," katanya.
Sementara itu, Warga Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar yang tinggal di kawasan pesisir, Rudy Setiawan, juga sedang mengembangkan tanaman stroberi di pekarangan rumahnya. Setidaknya ada 30 tanaman stroberi di dalam polybag. Saat ini tanamannya sudah mulai berbuah.
"Sudah mulai berbuah, tapi belum banyak," katanya.
Soal perawatan sendiri, Rudi hanya menggunakan pupuk kandang organik, kemudian rutin menyiram air pada pagi dan sore hari. Agar tanaman stroberi cepat berbuah, dia juga memantau pertumbuhan tanaman dengan mengurangi bagian daun yang menua.
"Stroberi juga banyak mengeluarkan bakal bibit dengan tunas tunas baru, kalau nggak dikurangi akan mempengaruhi proses berbunga hingga buah," ujarnya.
Dari pengalamannya, buah stroberi dalam polybag sudah mulai bisa dirasakan buahnya 2-3 minggu dari bibit yang sudah siap ditanam.
"Saya belinya bibit yang sudah cukup besar, itu kemarin 3 minggu sudah berbuah," jelasnya. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di sana ada dua jenis kebun stroberi, kebun stroberi milik petani dan kebun stroberi yang berada di greenhouse
Baca SelengkapnyaSebelumnya dikenal sebagai daerah penghasil padi, kini Desa Semboro menjelma menjadi pusat budidaya jeruk berkualitas tinggi.
Baca SelengkapnyaKemajuan media sosial membuat sebuah tempat dengan pemandangan indah mudah viral.
Baca SelengkapnyaSetidaknya ada tiga mimpi yang dibawa yakni lingkungan, sosial dan ekonomi.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa komoditas bawang merah dapat tumbuh dengan baik di wilayah Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaSejak 2022, program ini secara bertahap telah dilaksanakan di delapan belas (18) kota di Indonesia dan telah memberikan dampak bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerbagai jenis produk pun dihasilkan, mulai dari keripik bayam brazil, minuman rosella dan kembang telang yang juga hasil tanam sendiri.
Baca SelengkapnyaSemangat emak-emak tersebut bisa membantu pemenuhan kebutuhan makanan sehat di tengah harga pangan yang mahal.
Baca SelengkapnyaDesa Cengungklung jadi satu-satunya desa pilihan BRI Cabang Bojonegoro yang diikutsertakan dalam kompetisi Desa BRILiaN 2023. Memangnya apa keunggulan desa ini?
Baca SelengkapnyaAda banyak sayur dan buah yang tersedia di atap rumahnya
Baca SelengkapnyaPohon kurma itu berbuah sangat lebat di pekarangan seorang warga.
Baca SelengkapnyaAda beberapa tumbuhan yang dapat ditanam dan hasil panennya dapat kamu nikmati sendiri.
Baca Selengkapnya