Tujuh Ekor Lutung Jawa Dilepasliarkan di Gunung Biru Kota Batu
Merdeka.com - Sebanyak tujuh ekor lutung Jawa (Trachypithecus auratus) dilepasliarkan di kawasan hutan lereng timur Gunung Biru, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur.
Project Manager Javan Langur Center The Aspinall Foundation Indonesia Program Iwan Kurniawan mengatakan bahwa, sebelum dilepasliarkan, tujuh ekor lutung Jawa tersebut telah menjalani proses karantina dan rehabilitasi selama kurang lebih 1,5 tahun.
"Setelah menjalani proses karantina dan rehabilitasi, tujuh ekor lutung Jawa tersebut dilepasliarkan," kata Iwan, Jumat (27/11).
-
Dimana ular ditemukan di Jakarta? Seekor ular muncul di tengah banjir yang merendam permukiman warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Jumat, (1/12/2023).
-
Bagaimana peneliti mengidentifikasi virus di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Hewan kurban apa saja yang diperiksa? Rinciannya, ada 2.150 ekor sapi, 17 ekor kerbau, dan 320 ekor kambing/domba.
-
Spesies ular apa yang ditemukan? Temuan didokumentasikan dalam jurnal Animals. Memiliki Kebiasaan Khusus ‘Kebiasaan khusus ini juga memberi mereka keuntungan yang signifikan dalam ceruk tersebut, sehingga mereka menempati wilayah yang luas dari Sundalandia hingga India timur laut dan Tiongkok selatan.'
-
Mengapa Kemenkes RI fokus pada patogen satwa? Bonanza menekankan bahwa patogen-patogen ini sering kali terkait dengan spesies satwa seperti kelelawar, primata, rodent, dan burung yang menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
-
Bagaimana cara Pemkab Purwakarta mengatasi hama tikus? Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, punya cara tak biasa untuk menghentikan hama tikus yang merugikan petani.Mereka menyebar pasukan burung hantu itu di area persawahan sebagai predator alami tikus.
Iwan menjelaskan, tujuh ekor lutung Jawa tersebut, sudah menjalani tahapan proses pemeriksaan untuk memastikan terbebas dari penyakit menular seperti tuberkolusis (TBC), hepatitis B, herpes, dan lainnya.
Menurut Iwan, semua individu lutung Jawa yang dilepasliarkan tersebut, juga sudah dipasang microchip transponder di dalam tubuh mereka. Hal itu bertujuan untuk memonitor keberadaan dan kondisi lutung Jawa tersebut.
"Setelah dilepasliarkan, lutung-lutung tersebut dimonitor secara intensif oleh tim The Aspinall Foundation Indonesia Program," kata Iwan.
Lutung Jawa yang dilepasliarkan tersebut, berusia berkisar dari 2 tahun 7 bulan hingga tujuh tahun, enam diantaranya adalah betina.Lutung-lutung itu berasal dari hasil penertiban Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA), dan ada juga yang diserahkan oleh masyarakat.
Lokasi pelepasliaran di Gunung Biru tersebut, merupakan kawasan hutan hujan tropis pegunungan dengan jenis dan bentuk vegetasi yang beragam. Kawasan itu, berada dalam wilayah kerja Unit Pengelola Teknis (UPT) Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo.
"Lutung Jawa tersebar hanya di Jawa, dan sedikit populasi di pulau-pulau kecil sekitar. Spesies ini dianggap rentan, karena populasinya menurun lebih dari 30 persen selama 36 tahun," kata Iwan.
Tercatat, sejak 2012, Balai Besar KSDA Jawa Timur bersama The Aspinall Foundation Indonesia Program telah melakukan pelepasliaran lutung Jawa sebanyak 102 ekor. Sebanyak 102 ekor lutung Jawa tersebut dilepasliarkan di hutan Coban Talun sebanyak 41 ekor, dan 61 ekor di hutan lindung Malang selatan.
Dari hasil monitoring rutin pasca-pelepasliaran, sejumlah lutung tersebut mampu bertahan hidup dengan baik. Bahkan beberapa individu sudah berkembangbiak dan sebagian lagi bergabung dengan populasi liar pada habitat barunya.
Pada penghitungan populasi awal di hutan Coban Talun, Gunung Biru hingga Gunung Anjasmoro pada 2010-2011 ditemukan kurang dari 100 ekor lutung jawa. Pada 2020, sedikitnya tercatat ada 155 ekor lutung Jawa, yang berarti populasi mulai bertambah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dua ekor lutung jawa dilepasliarkan di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru wilayah Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Jumat (23/2).
Baca SelengkapnyaBKSDA Jawa Tengah melepasliarkan 25 ekor burung langka ke Papua dan Maluku. Satwa endemik itu umumnya diserahkan warga yang memeliharanya secara ilegal.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menyediakan vaksin dan obat cacar monyet dengan cukup untuk mengatasi penyakit tersebut.
Baca SelengkapnyaDinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi mulai memvaksin hewan-hewan pembawa virus rabies di wilayah pinggiran
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga harus memastikan lapak tersebut memiliki surat - surat yang lengkap, surat pernyataan kesehatan yang legal.
Baca SelengkapnyaKepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca SelengkapnyaPemprov Jateng menemukan hewan kurban terserang penyakit diare dan cacar.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI terus berupaya mempertahankan Jakarta bebas rabies dan mencegah gigitan hewan penular virus rabies (GHPR).
Baca SelengkapnyaIni dilakukan sebagai komitmen korporasi dalam menjaga keanekaragaman hayati di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaSebelumnya dilaporkan, ada satu pasien Mpox di Pulau Dewata itu.
Baca Selengkapnya