UII Nilai Dosen yang Sempat Dikabarkan Hilang Lakukan Tindakan Indisipliner

Merdeka.com - Dosen UII bernama Ahmad Munasir Rafie Pratama sempat dikabarkan hilang beberapa waktu lalu. Dari penelusuran, Rafie berada di Amerika Serikat.

Rafie dikabarkan hilang usai melakukan kunjungan ke Norwegia bersama rombongan UII. Rafie yang seharusnya melakukan penerbangan dari Istanbul menuju ke Jakarta justru mengalihkan penerbangannya ke Boston, Amerika Serikat.

Rektor UII, Fathul Wahid mengatakan, usai dikabarkan hilang, Rafie sudah berhasil dikontak oleh pihak UII. Komunikasi antara Rafie dengan UII dilakukan melalui email.

Dalam pesan emailnya, Rafie menjelaskan, alasannya memilih untuk mengalihkan penerbangan dan memutuskan ke Boston, Amerika Serikat. Dia beralasan ke Amerika Serikat untuk berobat.

Terkait dengan tindakan Rafie yang mendadak memilih mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat, Fathul menilainya sebagai sebuah indisipliner. Dia mengungkapkan pihak UII melakukan kajian tentang regulasi terhadap hilangnya Rafie.

"UII sebagai organisasi publik yang mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII," katanya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (24/2).

"Tindakan Rafie mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi. Untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut UII akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di UII," tegas Fathul.

Dia menambahkan pihak UII mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus hilangnya Rafie.

"UII mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini, terutama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu," tutupnya.