Ulah kader-kader HMI, makan tak bayar hingga rusak fasilitas umum
Merdeka.com - Ratusan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kemarin mengamuk di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka berang bukan karena lembaga antirasuah itu tidak membela kepentingan rakyat, tetapi karena tersinggung dengan ucapan Wakil Ketua KPK Saut Situmorang yang dianggap menghina organisasi mereka.
Amukan massa 'hijau-hitam' itu pun membuat kacau sekitar Gedung KPK di Jl Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan kemarin. Bagaimana tidak, mereka melempari gedung KPK dan bentrok dengan polisi yang berjaga.
Sejumlah fasilitas umum juga dirusak, seperti corat-coret dan perusakan pelang nama KPK dan merusak tempat sampah. Kejadian ini membuat arus lalu lintas di depan gedung KPK terhambat.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Dimana massa menggeruduk kantor KPU? Sejumlah orang menggeruduk Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Jayapura di jalan Abepura-Sentani, Distrik Sentani Kota, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, Jumat (15/3) malam waktu setempat.
-
Apa yang dilakukan suporter PPSM saat kerusuhan? Aksi itu membuat seluruh suporter PPSM terpancing dan ikut masuk ke lapangan.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
Aksi anarkis massa HMI bukan karena demo memperjuangkan rakyat ini sebenarnya sudah beberapa kali terjadi. Sebut saja keributan seputar Kongres HMI pada November 2015 silam.
Seorang pemilik restoran di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, mengalami kerugian Rp 12 juta setelah serombongan kader HMI makan di restorannya tanpa membayar.
Sebanyak 21 bus berhenti di warung Rumah Makan Umega untuk makan siang. Setelah mereka selesai makan, pemilik restoran bingung karena tidak ada yang datang ke kasir untuk melunasi bayaran.
Pemilik rumah makan pun berusaha menagih dengan menyodorkan struk tagihan sebesar Rp 13,2 juta kepada salah satu anggota rombongan. Bukannya melunasi tagihan, orang tersebut malah mencak-mencak dengan alasah harga makanan terlalu mahal.
"Saat koordinatornya masih mengurus pembayaran, 20 bus sudah kabur duluan," kata Ary.
Akhirnya, alumni HMI juga yang harus turun tangan untuk perut para ‘adinda-adindanya’ tersebut. "Sudah dibayarkan KAHMI (Korps Alumni HMI)," kata Dhihram Tenrisau, bagian hubungan media Kongres HMI kala itu.
Tidak hanya di luar, kricuhan di dalam arena kongres HMI juga membawa kerugian materil bagi pemerintah dan masyarakat Pekanbaru. Mereka tidak hanya fasilitas Gedung Olahraga (GOR) Remaja, yang mejadi arena kongres, namun juga menjarah banyak asset pemerintah daerah setempat tersebut. Tidak tanggung-tanggung, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Kita telah menerima laporan dari pihak pengelola Dinas Provinsi Riau. Laporan yang kita terima yaitu berupa pengrusakan dan pencurian, saat ini kerugian mencapai Rp 200 juta," kata Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Drs Aries Syarief Hidayat MM kala itu.
Dia merinci fasilitas yang dirusak oleh massa HMI berupa 30 unit lampu taman, 4 unit lampu tembak, 8 unit pot tanaman, 42 unit Air Conditioner (AC) outdoor, serta benda-benda lain seperti tong sampah dan aset umum lainnya.
"Sedangkan barang-barang aset lain yang hilang pasca penggunaan gedung oleh HMI yaitu satu unit TV 42 inci, 4 box dokumen dinas, satu unit handycam, satu unit handphone, satu unit telepon, dua unit stand microphone dan barang elektronik lainnya," beber dia.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi penganiayaan berujung penusukan tersebut diketahui terjadi saat kedua santri berinisial SF, 19, warga Rembang
Baca SelengkapnyaMunaslub itu akhirnya menetapkan Anindya Bakrie sebagai ketua dan menggeser posisi Arsjad Rasjid.
Baca SelengkapnyaPermintaan maaf tersebut dibacakan langsung oleh para pegawai yang dijatuhi sanksi berat oleh Dewan Pengawas (Dewas) KPK.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaKeduanya ditangkap di tempat berbeda. Adapun, RR ditangkap di rumah keluarganya kawasan Bekasi.
Baca SelengkapnyaPenetapan mereka sebagai tersangka itu disimpulkan setelah dilakukan pemeriksaan mendalam dan gelar perkara.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaDugaan prajurit TNI menyerang Polres Jayawijaya itu ditangani Kodam XVII/Cenderawasih.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca SelengkapnyaAksi tersebut berujung ricuh setelah mahasiswa yang ingin masuk kedalam gedung DPRD dipukul mundur polisi.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkap peran pelaku saat pembubaran diskusi kebangsaan di Kemang.
Baca SelengkapnyaKPK Periksa Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto hingga menyita ponselnya
Baca Selengkapnya