Usai Duel & Pukul Sipir, 3 Napi Rutan Sabang Berhasil Kabur
Merdeka.com - Tiga Narapidana kasus narkoba dan asusila berhasil kabur setelah memukul sipir Rumah Tahanan (Rutan Kelas II B Sabang, Minggu (13/10) sekira pukul 12.35 Wib. Hingga saat ini ketiga narapidana tersebut masih sedang diburu oleh pihak kepolisian.
Ketiga narapidana itu adalah T Rustam T Abas dengan hukuman 8 tahun penjara, Ilham alias Ridwan dihukum 6 tahun penjara, keduanya tersandung kasus narkoba. Sedangkan satu lagi ikut kabur Hardiansyah dengan hukuman 8 tahun penjara kasus asusila terhadap anak di bawah umur.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwilkumham) Aceh, Lilik Sujadi menjelaskan, kaburnya ketiga narapidana itu bermula Ilham yang akrab disapa Tekwan menggedor pintu II penjagaan. Alasannya untuk menanyakan surat-surat.
-
Apa yang terjadi pada perwira tersebut di dalam tahanan? Dalam video, tampak sekumpulan pria berpakaian serba oranye, bertuliskan 'Narapidana Militer'. Sementara tentara yang menjadi tahanan baru, mengenakan seragam loreng dan dipajang di tengah lapangan. Pangkat yang melekat di pundaknya tidak ada artinya. Perwira itu digojlok oleh para tahanan senior. Perwira itu diperintah untuk menyebutkan nama dan pangkatnya.
-
Siapa yang ditangkap? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Apa yang dialami tahanan di Sde Teiman? Mereka juga tidur di lantai dengan sepatu dijadikan bantal. Laporan mengenai kamp tahanan warga Palestina di Sde Teiman sudah mulai muncul di media dari berbagai sumber.
-
Siapa yang tertangkap di Kenjeran? Residivis yang ditangkap itu antara lain berinisial ADH, warga Sidoarjo, yang tertangkap di wilayah Kenjeran, Surabaya.
-
Siapa yang terbukti terlibat pungli di Rutan KPK? 90 pegawai Komisi Antirasuah yang telah terbukti terlibat dalam praktik pungli.
Lalu seorang sipir yang sedang berjaga atas nama Muhammad Akbar membuka pintu II tersebut. Namun, tiba-tiba T Rustam dan Hardiansyah menyusul ke pintu tersebut. Saat itulah ketiga narapidana ini memukul sipir yang sedang bertugas itu.
Lalu sipir lainnya yang sedang bertugas Wardiansyah segera membantu rekannya. Saat itu sempat terjadi perkelahian antara tiga napi dan dua sipir. Namun, ketiga sipir itu berhasil langsung meloloskan diri dari pintu utama Lapas tersebut.
Kedua sipir ini berusaha untuk mengejar. Namun usaha yang dilakukan gagal, karena ketiga narapidana tadi sudah ada yang menunggu di luar Lapas menggunakan mobil Innova warna hitam di depan Rutan.
"Waktu petugas kita lengah, di situ mereka melarikan diri setelah memukul dua orang petugas yang sedang berjaga," kata Lilik Sujadi, Senin (14/10) di kantor Kanwilkumham Aceh.
Lilik menduga, pelarian tiga narapidana tersebut dibantu oleh seorang mantan narapidana dari Rutan Sabang atas nama Marsa Adhyatma yang telah bebas bersyarat sejak 11 Oktober 2019.
Dugaan ini, sebutnya, sesuai dengan penelusuran yang dilakukan aparat kepolisian. Mobil Innova yang diduga dipergunakan membawa kabur ketiga narapidana itu berada di rumah Marsa. "Dia (Marsa) ikut melarikan diri bersama tiga narapidana itu juga," jelasnya.
Lilik tak menampik kaburnya tiga narapidana itu tak terlepas adanya kelengahan dan tidak proporsional petugas jaga saat itu. Pada hari peristiwa itu, petugas jaga di Rutan Kelas II B Sabang hanya ada dua orang.
"Sedangkan yang lain ada 25 orang sedang mengikuti pendidikan dasar, harusnya ada 7 orang yang menjaga, sekarang hanya dua orang," jelasnya.
Lilik berjanji akan mengevaluasi Rutan Sabang tersebut. Meskipun secara proporsional jumlah penjaga tidak sesuai standar. Namun pihaknya juga sedang melakukan evaluasi, apakah ada unsur kesengajaan atau memang terjadi secara alamiah.
Kendari demikian, sebutnya, hingga sekarang belum ditemukan adanya indikasi unsur kesengajaan. Namun yang akan dilakukan sekarang adalah melakukan penguatan kelembagaan Rutan agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di seluruh Rutan dan Lapas di Aceh.
Hingga saat ini pihak kepolisian sedang melacak ketiga narapidana tersebut, ditambah satu narapidana yang sudah bebas bersyarat ikut kabur bersama mereka.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peristiwa tersebut terjadi saat hujan deras, Sabtu (21/12) pukul 03.30 WIB. Saat kejadian, petugas lapas sedang terlelap tidur dalam kondisi dingin.
Baca SelengkapnyaSalah satu tahanan yang kabur adalah gembong narkoba Murtala Ilyas.
Baca SelengkapnyaSetelah berhasil kabur, para tahanan ini masuk ke kawasan rumah penduduk.
Baca SelengkapnyaHal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi 13 DPR RI, Willy Aditya
Baca SelengkapnyaTujuh tahanan melarikan diri usai menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Cianjur, Senin (25/3) sore. Mereka kini diburu pihak berwajib.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca Selengkapnya5 Tahanan Kasus Narkoba Kabur Setelah Jebol Dinding Rutan Polres Barru
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaPetugas rutan telah melakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar are rutan sekaligus berkoordinasi dengan kepolisian.
Baca SelengkapnyaTerungkap tiga pelaku kejahatan yang ditahan di Polsek Tallo kabur dan dua kembali ditangkap.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, ketiganya kabur dari sel dengan cara merusak terali besi sel dengan menggunakan gergaji pada Senin (11/3) lalu.
Baca SelengkapnyaPenangkapan terhadap kelimanya berawal dari diketahuinya posisi Muh Al Qadri.
Baca Selengkapnya