Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Usai rusuh diskusi soal PKI, warga Banyumas tak bisa dihubungi

Usai rusuh diskusi soal PKI, warga Banyumas tak bisa dihubungi PKI. ©foto IPOS

Merdeka.com - Aksi Forum Anti-Komunis Indonesia (FAKI) yang melakukan pembubaran, disertai tindakan kekerasan terhadap keluarga keturunan dan korban tragedi 1965 di Shanti Dharma Godean Bantul Yogyakarta pada Minggu (27/10), menuai kecaman. Tindakan yang dilakukan oleh FAKI tersebut dinilai telah melanggar hak warga negara.

"Bagaimana pun juga setiap warga negara berhak mendapat perlakuan yang sama, karena dilindungi UUD 1945," kata Koordinator IV Sekretariat Bersama (Sekber) korban 65 Banyumas, Slamet Sp di Banyumas, Selasa (29/10).

Slamet mengungkapkan, selama ini anak keturunan korban tragedi 1965 kerap mendapat perlakuan diskriminatif dalam aturan di masyarakat. Meski begitu, Slamet mengaku masih menunggu penyelesaian dalam kasus kekerasan yang menimpa peserta kegiatan. "Saat ini kami masih akan menunggu informasi dari pihak yang ikut dalam melaksanakan acara tersebut," katanya.

Lebih jauh, ia mengatakan empat korban yang mendapatkan tindakan kekerasan tersebut, memang berasal dari wilayah Banyumas dan Cilacap, Jawa Tengah. "Salah satu korban kekerasannya menjabat sebagai sekretaris Sekber 65 Kecamatan Sumpiuh, Bayu Cahyadi. Tetapi hingga sekarang kami masih belum bisa menghubunginya," ucapnya.

Menurut Slamet, kondisi yang terjadi di Yogyakarta tersebut sangat bertolak belakang dengan di wilayah Banyumas. Dalam setiap kegiatan korban tragedi 1965 di Banyumas, nyaris tidak pernah mendapat gangguan dari pihak lain. "Bahkan dari unsur Bakesbangpolinmas juga turut serta dalam pertemuan yang biasanya kami gelar setiap selapanan. Di sini, kami bisa berkumpul dan berpendapat," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Aliansi untuk Kebenaran Keadilan dan Rekonsiliasi (AKKAR) Banyumas, Ahmad Sabiq mengemukakan tindakan oleh kelompok orang yang melakukan pembubaran di Shanti Dharma merupakan tindakan yang tidak beradab. Ia juga menyesalkan pihak kepolisian yang terus melakukan pembiaran terhadap kekerasan terhadap anak korban kekerasan tragedi Tahun 1965.

"Karena sejatinya tindakan yang dilakukan terhadap peserta acara di Godean Yogyakarta sudah membahayakan kehidupan sendi-sendi dalam berdemokrasi di Indonesia. Perilaku tersebut merupakan bentuk ancaman nyata terhadap demokrasi di Indonesia," jelasnya.

Sabiq melanjutkan, selama ini wilayah Banyumas dan Cilacap merupakan salah satu wilayah dengan jumlah mantan eks-tapol dan napol tragedi 1965 yang cukup banyak. "Dalam perkiraan saya ada ribuan warga Eks tapol dan napol 1965 di Banyumas dan semuanya tersebar di pelosok. Tetapi di Banyumas sendiri, warganya selalu menghargai perbedaan tersebut. Kalau pun ada itu juga bisa diselesaikan duduk bersama karena hanya merupakan bentuk kesalahpahaman saja," ucapnya.

Baca juga:

Ormas tekan LBH Yogyakarta tak bantu anak PKI

Ikuti upacara di Lubang Buaya, puluhan pelajar pingsan

Bupati Madiun bantah daerahnya pernah jadi basis PKI

Elang pasang bendera PKI sekadar souvenir

Menko Polhukam belum tahu ada pengibaran bendera PKI (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sekelompok Orang Tak Dikenal  Bubarkan Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta
Sekelompok Orang Tak Dikenal Bubarkan Paksa Diskusi Silaturahmi Kebangsaan di Jakarta

Acara itu sedianya dirancang sebagai dialog antara diaspora Indonesia di mancanegara dengan sejumlah tokoh atau aktivis.

Baca Selengkapnya
Fakta-Fakta Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Fakta-Fakta Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Aksi pembubaran diskusi kebangsaan ini menuai kritikan publik.

Baca Selengkapnya
Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Belasan Orang Lempar Kursi dan Wartawan Jadi Korban
Diskusi Generasi Muda Golkar Ricuh, Belasan Orang Lempar Kursi dan Wartawan Jadi Korban

Kericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.

Baca Selengkapnya
Polisi Gali Saksi Kunci Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Ini Sosok dan Perannya
Polisi Gali Saksi Kunci Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Ini Sosok dan Perannya

Polda Metro Jaya masih menyelidiki kasus pembubaran diskusi kebangsaan oleh sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Kemang

Baca Selengkapnya
Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal
Kronologi Acara Diskusi Kebangsaan Dibubarkan Paksa Puluhan Orang Tak Dikenal

Pada saat anggota kepolisian tengah fokus berjaga di bagian depan hotel, tiba-tiba saja dilaporkan ada sekolompok orang tak dikenal masuk.

Baca Selengkapnya
9 Orang Jadi Tersangka Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Begini Perannya
9 Orang Jadi Tersangka Kasus Pembubaran Diskusi di Kemang, Begini Perannya

Sebelumnya, hanya lima orang yang menjadi tersangka. Kini bertambah empat, sehingga totalnya menjadi sembilan.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang
VIDEO: Kronologi Lengkap Kelompok Misterius Bubarkan Diskusi Kebangsaan di Kemang, Brutal Rusak Barang

Sebelum acara dimulai sejak pukul 09.00 WIB, puluhan orang sudah berorasi di depan hotel dan menuntut diskusi dibubarkan

Baca Selengkapnya
Kapolri Perintahkan Anggotanya Tindak Tegas Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang
Kapolri Perintahkan Anggotanya Tindak Tegas Pelaku Pembubaran Diskusi Kebangsaan di Kemang

Kapolri tidak mentolerir segala bentuk tindakan premanisme dan anarkis.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Eks Danjen Kopassus & Refly Harun, Tantang Polisi Sikat Kelompok Brutal Bubarkan Diskusi Kebangsaan
VIDEO: Emosi Eks Danjen Kopassus & Refly Harun, Tantang Polisi Sikat Kelompok Brutal Bubarkan Diskusi Kebangsaan

Menurutnya, peristiwa brutal tersebut merupakan refleksi dari kejahatan demokrasi yang dilakukan rezim penguasa terakhir ini

Baca Selengkapnya
Tangkap 4 Pelaku Pembubaran Diskusi di Kemang, Total jadi 9 Orang
Tangkap 4 Pelaku Pembubaran Diskusi di Kemang, Total jadi 9 Orang

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indardi mengatakan, mereka yang ditangkap oleh polisi terkait kasus tersebut berjumlah empat orang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Sindiran Tajam Rocky Diskusi Dibubarkan
VIDEO: Sindiran Tajam Rocky Diskusi Dibubarkan "Di era Pak Jokowi Jasa Sewa Kekerasan Masih Laku Juga"

Pengamat Politik Rocky Gerung menilai kejadian itu sangat memalukan

Baca Selengkapnya
VIDEO: Amarah Eks Danjen Kopassus, Sebut Biadab Kelompok Preman Barbar Bubarkan Diskusi
VIDEO: Amarah Eks Danjen Kopassus, Sebut Biadab Kelompok Preman Barbar Bubarkan Diskusi

Mantan Danjen Kopassus Mayjen (Purn) Soenarko juga bersuara keras terkait kejadian ini

Baca Selengkapnya